Friday 18 November 2011

STATUS GIZI



STATUS GIZI


Disusun Oleh:

Istigfar Romadhon                (0913024012)
M. Agita Brevy Hernovan    (0913024104)
Rizki Faya Islami                  (0913024110)
Soni Satriansyah                   (0913024018)
Wahid Biyobe                        (0913024076)








PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2011


I. PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang Masalah
Kesehatan menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan makanan yang kita makan sehari-hari.Jika makanan  yang kita makan memenuhi syarat gizi yang sesuai, maka kemungkinan kekurangan gizi dapat dihindari.Suatu gizi dapat dikatakan seimbang/sesuai, kekurangan atau kelebihan.Keadaan nutrisi atau gizi dalam tubuh seseorang tersebut dikatakan sebagai status gizi.Agar dapat dipahami lebih mendalam tentang status gizi, kami akan mencoba menjelaskan hal itu, menggunakan makalah yang kami buat ini.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah kali ini yaitu diantaranya:

1.Memahami tentang apakah yang dimaksud dengan status gizi.
2.Mengetahui akibat yang ditimbulkan apabila gizi seseorang dikatakan buruk
3.Menjabarkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi gizi seseorang
4.Menyebutkan beberapa contoh, atau fakta masalah gizi di Indonesia.

II. PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Status Gizi dan Kategori IMT (Indeks Massa Tubuh)
Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam  pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Penelitian status gizi merupakan pengukuran yang didasarkan pada data antropometri serta biokimia .(Beck, 2000: 1).
Sebenarnya status gizi seseorang dapat pula dihitung dengan menggunakan IMT ( Indeks Massa Tubuh).
Penilaian Status Gizi atau dalam Kategori IMT - Untuk mengetahui status gizi seseorang, kita dapat menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai istrumen. IMT adalah instrumen sederhana yang dapat digunakan untuk mengukur status gizi seseorang, terutama berkaitan dengan kekurangan dan atau kelebihan berat badan. Permasalahan berat badan bukanlah hal yang sederhana. Seseorang yang berat badannya masuk dalam kategori kurus, penampilannya cenderung kurang baik, mudah letih dan memiliki resiko terkena penyakit seperti infeksi, depresi, anemia san diare. Sebaliknya seseorang yang memiliki berat badan di atas normal atau berlebihan, penampilannya juga cenderung kurang menarik. Geraknya lamban, dan beresiko terkena penyakit jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi dan sebagainya. Maka memiliki tubuh ideallah yang selalu diharapkan semua orang.

Rumus IMT adalah : Berat Badan (Kg) : Tinggi Badan (m)2

For Example :
Soal 1: Faisal memiliki tinggi badan 174 cm dan berat badan 80 kg, maka IMT adalah :
Jawab:
80 : (1,74 x 1,74) = 80 : 3,03 = 26,40
Angka tersebut kemudian dikonsultasikan ke dengan kategori IMT sehingga Alan dinyatakan dalam kategori gemuk.

Berikut ini disajikan table kategori IMT:

IMT ( Indeks Masa Tubuh)
Kategori
<17,0
17,0 s.d 18,5
>18,5 s.d 25,0
25,0 s.d 27,0
>27,0
Sangat Kurus
Kurus
Kurus Normal atau Ideal
Gemuk
Sangat Gemuk
 (Sumber: artikelpenjas.blogspot.com)
Sementara itu juga status gizi seseorang dapat ditentukan dengan Klasifikasi Status Gizi yang akan disajikan pada table di bawah ini:
INDEKS
STATUS GIZI
AMBANG BATAS *)
Berat badan menurut umur (BB/U)
Gizi Lebih
> + 2 SD
Gizi Baik
≥ -2 SD sampai +2 SD
Gizi Kurang
< -2 SD sampai ≥ -3 SD
Gizi Buruk
< – 3 SD
Tinggi badan menurut umur (TB/U)
Normal
≥ 2 SD
Pendek (stunted)
< -2 SD
Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)
Gemuk
> + 2 SD
Normal
≥ -2 SD sampai + 2 SD
Kurus (wasted)
< -2 SD sampai ≥ -3 SD
Kurus sekali
< – 3 SD
(Sumber : Depkes RI, 2002. dalam creasoft.wordpress.com)

2.2. Akibat Kekurangan Gizi (Gizi Salah)
Berikut ini dampak/akibat kekurangan gizi diantaranya yaitu :

1) Perkembangan Mental
Gizi salah yang diderita pada masa periode dalam kandungan dab periode anak-anak, menghambat perkembangan kecerdasan.Anak yang menderita gizi salah tingkat berat mempunyai otak yang lebih kecil daripada ukuran otak rata-rata, dan mempunyai sel otak yang jumlahnya 15-20% lebih rendah dibandingkan dengan anak yang mempunyai gizi yang baik.Sementara itu kepustakaan tentang gizi salah semakin bertumpuk yang membahas masalah gizi salah sebagai penyebab perilaku abnormal dan kelainan yang diderita pada umur muda sehingga dapat menyebabkan kelainan kromosom yang akan tetap bertahan selama hidup.

2) Perkembangan Fisik
Sifat yang diturunkan memegang kunci bagi ukuran akhir yang dapat dicapai oleh seorang anak.Keadaan gizi sebagian besar menentukan kesanggupan untuk mencapai ukuran yang ditentukan oleh sifat keturunan tersebut.Penelitian di Jepang, Taiwan dan negara-negara lain memperlihatkan perbaikan gizi pada akhir tahun ini.Semuanya menunjukkan perubahan tinggi badan yang jelas.Di banyak negara yang secara ekonomis kurang berkembang, sebagian besar penduduknya pendek, tidak mencapai potensi yang ditentukan oleh sifat keturunan karena gizi yang tidak mencukupi.Pada umumnya masyarakat golongan berpenghasilan rendah mempunyai ukuran badan yang lebih kecil.Lebih dari 300 juta anak menderita hambatan pertumbuhan.Bukanlah tidak terjadi kesalahan menganggap anak yang pertumbuhannya terhambat 20-30% sebagai anak sehat, yaitu menganggap anak berumur 9 tahun yang menderita gizi salah sebagai anak sehat berumur 6 atau 7 tahun.90% sari 3000 anak yang berasal dari keluarga dengan tingkat social ekonomi rendah yang telah diteliti di India, terdapat di bawah persentila 10 ukuran normal bagi tinggi dan berat badan anak sehat
.
3) Defisiensi Gizi
Defisiensi gizi yang paling berat dan meluas terutama dikalangan anak-anak, ialah akibat kekurangan kalori dan protein sebagai akibat kekurangan konsumsi pangan dan hambatan mengabsorpsi zat gizi.Pada defisiensi yang berat, anak dapat menderita marasmus, suatu kekurangan kalori pprotein yang berat, atau kwashiorkor yang disebabkan terutama oleh defisensi protein yang berat.Survei di Negara-negara yang berpenghasilan rendah memperlihatkan bahwa marasmus yang ditandai oleh gambaran, garis-garis penyusutan dan pengeringan, serta hambatan badan anak secara umum mejangkit 1,2-6,8 % anak-anak berumur prasekolah. KwasiorkorI dengan ciri-ciri perut menggayut dan mata yang memandang kosong ke depan, pada saat tertentu menyerang 0,2-1,6% anak berumur prasekolah.1 tahun kemudian maka angka tersebut mungkin akan berlipat menjadi 6 sampai 8 kali karena para korban kwarsiorkor yang tidak diterima di rumah sakit jarang sekali dapat bertahan hidup untuk jangka waktu yang lebih panjang. Di Haiti, 7% dari anak yang berumur 1 sampai 3 tahun adalah korban penyakit kwarsiorkor.

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi

KUMPULAN SOAL-SOAL PERTANYAAN BIOLOGY GENE

KUMPULAN SOAL-SOAL PERTANYAAN BIOLOGY GENE


TUGAS 1-
VARIASI GENOTIF DAN FENOTIF

Pada makhluk hidup dikenal istilah dimofisme seksual, yaitu suatu populasi yang disusun oleh individu-individu yang terdiri dari individu jantan dan betina.
1.Apakah dimofisme seksual terjadi pada semua spesies hewan ? Bagaimana atau dalam bentuk apa perwujudan dimorfisme tersebut pada tumbuhan ?
Jawab :

Untuk jenis dan model soal lainnya, silahkan lihat pada bagian di bawah ini:

Thursday 17 November 2011

PERILAKU HEWAN (LAPORAN FISIOLOGI HEWAN)





PERILAKU HEWAN (BEHAVIOR)
(Laporan Praktikum Fisiologi Hewan)




Disusun Oleh:

Wahid Priyono, S.Pd (diwisuda 17 September 2014)








PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2011



PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua makhluk hidup, termasuk hewan memiliki ciri-ciri makhluk hidup salah satunya yaitu iritabilitas/menanggapi rangsang. Dengan adanya kepekaan hewan terhadap rangsangan baik yang datangnya dari dalam maupun luar, maka hewan tersebut akan memberikan prilaku/respon yang berbeda-beda sesuai dengan rangsangan yang diberikan. Ada dua macam respon tingkah laku yaitu innate/serentak dan learned/dipelajari. Jadi dalam praktikum kali ini akan diuji bagaimana respon lalat buah/Drosophila melanogaster dalam melakukan tingkah laku orientasi terhadap sumber rangsangan berupa gerakan taksis (fototaksis, geotaksis, dan kemotaksis). Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada laporan praktikum kali ini.



OSMOSIS PADA JARINGAN HEWAN (PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN)


LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
(OSMOSIS)


Disusun Oleh:

          Wahid Biyobe (0913024076)








PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dalam kehidupan ini, sel merupakan organ yang sangat kompleks yang menyusun tubuh organisme. Tak dapat dipungkiri bahwa tubuh organisme yang terdiri atas sel-sel yang menyusun tersebut secara sinergis selalu dikendalikan teratur oleh sang Maha Pencipta. Setiap sel pada organisme terdiri dari beberapa bagian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain, artinya tetap saling untuk mengorganisir antara sel yang satu dengan sel yang lainnya, terutama yang sangat berpengaruh terhadap kontak masuk keluarnya zat (membran sel). Jadi dalam proses ini sel melakukan salah satunya yaitu proses osmosis untuk menjaga kestabilannya. Untuk mengetahui bagaimana proses osmosis yang dilakukan oleh sel organisme, maka akan saya bahas pada laporan ini.


Oleh: Wahid Priyono, S.PdEx: Pendidikan Biologi
FKIP, Universitas Lampung