Thursday 27 September 2012

Ekologi: Pengertian Habitat, Relung, dan Keragaman Relung Ekologi

-->
A. Pengertian Habitat dan Relung

Habitat dan relung adalah dua istilah tentang kehidupan organisme, yang memerlukan pemahaman yang  mantap agar pemakaian kedua istilah itu tidak keliru. Habitat adalah tempat suatu organisme hidup; kalau kita ingin mencari suatu organisme tertentu, maka kita harus tahu tempat hidupnya; ke tempat itulah kita pergi. Jadi habitat suatu organisme dapat disebut "alamat" organisme itu. Relung (nische) adalah posisi atau status suatu
organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu, yang merupakan adaptasi struktural, tanggap fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu. Jadi relung suatu organsime bukan hanya ditentukan oleh tempat organisme itu hidup, tetapi juga oleh berbagai fungsi yang dikerjakannya. Boleh juga dikatakan, bahwa secara biologis, relung adalah profesi organisme dalam lingkungan hidupnya.

Pertelakan relung organisme sangat perlu sebagai landasan untuk memahami berfungsinya suatu komunitas dan ekosistem dalam habitat utama. Untuk dapat membedakan relung suatu organisme, maka perlu diketahui tentang kepadatan populasi, metabolisme secara kolektif, pengaruh faktor abiotik terhadap organisme, pengaruh organisme terhadap lingkungan abiotik, dan interaksi antara organisme yang satu dengan terhadap yang lainnya. Pada umumnya suatu relung tidak mudah dipertelakan. Jenis organisme yang sama seringkali menempati relung yang berbeda bila berada di kawasan yang berbeda, dan ini tergantung pada organisasi komunitas setempat. Dalam suatu kelompok taksonomi yang sama, tetapi jenis-jenis itu tidak akan pernah menempati relung yang sama bila berada dalam suatu habitat yang sama,  (Resosoedarmo dkk, 1985: 14-16).

B. Keragaman Relung

Berdasarkan keragaman makanannya, relung ada yang bersifat umum (generalis) dan yang khas (spesialis). Sebagai contoh suatu organisme selain memakan cacing lumpur, tetapi juga memakan ikan kecil atau udang, serangga air atau biji-bijian tumbuhan air. Organisme yang demikian disebut polifag. Untuk yang memakan sedikit jenis disebut oligofag, sedangkan yang memakan sejenis saja disebut monofag.

Spesialisasi terjadi sebagai akibat kompetisi interspesifik (antarspesies). Akan tetapi bila populasi menjadi terlalu besar akan terjadi pula kompetisi intraspesifik (antar individu dalam satu spesies). dalam kompetisi semacam ini, sebagian individu terdesak ke bagian relung yang marjinal. Akibatnya relung menjadi semakin lebar, sehingga spesies tersebut makin generalis. Dengan demikian makin spesialis suatu spesies, maka makin rentan populasinya.Contoh hama wereng yang monofag sangat tergantung pada tanaman padi. Populasinya membesar pada saat musim tanam dan menurun setelah pascapanen, sehingga menanggung resiko kepunahan. Sebaliknya populasi spesies organisme yang generalis tidak banyak berfluktasi, karena mereka dapat beralih dari satu jenis makanan ke jenis makanan yang lain, (Achmad dan Jalmo, 2002: 84).

Artikel Terkait

Ekologi: Pengertian Habitat, Relung, dan Keragaman Relung Ekologi
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email