Monday 3 December 2012

Jangan Biarkan Senyuman Itu Hilang


Oleh : Riana Dwi Putra
Senyuman tak akan ada harganya bila tidak terbit dari hati yang tulus dan tabiat dasar seorang manusia. (Aid- Alqorni).
Keutamaan sebuah senyuman dari seseorang yang kita cintai dan ketulusan senyuman orang-orang yang mencitai kita adalah layaknya madu yang bertebaran menyusuri aliran darah. Desiran kebahagiaan dan kelembutan naluri akan terus menyapa hingga ujung cerita sebuah senyuman. Manisnya alunan peristiwa dengan tidak mengurangi rasa kebersyukuran, hingga tidak meninggalkan luka dan noda. Bertutur untuk terus menampilkan senyuman terindah dengan iringan doa kebersamaan untuk sebuah senyuman.

Tapi, tidaklah disadari dan dapat menyadari. Adakalanya senyuman itu hilang begitu saja tanpa ada suatu sebab yang diketahui. Mencukupkan diri, yang pada akhirnya kekecewaan dan ketidaknyamanan dalam suatu hubungan akan sangat menyayat noda dan luka dihati. Orang-orang yang dahulu mencintai pergi, melupakan segala yang pernah ada. Karena ketidakpekaan diri pada kasih dan sayang mereka. Orang-orang yang dicintai tidak lebih baik lagi dalam hubungan, penolakan dan ketidaktertarikan kepada orang yang mencintai meninggalkan segala usaha sadar orang yang mencintai.
Ada jiwa yang sangat peka pada sebuah hubungan, ada juga  jiwa  yang tidak sama sekali peka pada sebuah hubungan. Naluri manusia yang tidak sama karena kebutuhan yang dimiliki berbeda. Manusia sosial akan lebih senang berkumpul dan berusaha mencari kumpulan makhluk Allah, menempatkan diri pada sebuah posisi untuk bisa bernada-nada tinggi karena senang dengan senyuman. Lain halnya dengan jiwa yang bukan sosial akan lebih senang mememenuhi kebutuhan sendiri, tidak perduli pada keadaan yang terjadi. Lalu-lalangnya sebuah peristiwa adalah ibarat awan pada matahari tidak perduli pada panasnya ia tetap berjalan mengelilingi bumi.
Jangan biarkan senyuman itu hilang dari orang-orang terdekat, terutama orang tua dan saudara kandung dan saudara-saudara sepupu. Senyuman dari mereka akan mampu semangat dalam menjalani kehidupan. Dan jangan biarkan senyuman indah hilang dari teman dan sahabat-sahabat seperjuangan karena senyuman mereka merupakan motivasi kedua untuk tetap menampilkan sisi kelebihan dan kemampuan yang dimiliki untuk bisa diketahui oleh mereka. Kemudian yang paling utama adalah jangan biarkan senyuman manis Allah hilang begitu saja, ketika melihat diri kita masuk ke dalam lembah kemaksiatan dan lembah kenistaan.
Akan adanya kisah ketika diri kita jauh dari senyuman orang-orang tersayang, dan orang-orang yang disayangi. Mencukupkan diri untuk tetap berusaha tersenyum merupakan awal baik agar senyuman yang pernah menyapa  akan terjaga. Berbahagaia itulah awalan senyuman, karena senyuman adalah kebahagiaan. Berbahagialah orang-orang yang tersenyum karena  hadirnya kita manampilkan wajah-wajah senyuman mereka.

Artikel Terkait

Jangan Biarkan Senyuman Itu Hilang
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email