Tuesday 22 January 2013

Pengukuran Praktis Antropometri Yang Baik dan Tepat


Pengukuran antropometri menjadi hal penting untuk mengetahui tingkat kesehatan seseorang. Selain itu, antropometri digunakan untuk melihat pertumbuhan seseorang. Adapun macam-macam pengukuran antropometri diantaranya:

(a). Berat Badan
Berat badan merupakan pengukuran antropometri yang paling sering digunakan. Berat badan mencerminkan jumlah protein, lemak, air, dan massa mineral tulang. Pada masa bayi balita, berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi kecuali terdapat kelainan klinis seperti tumor.
(b). Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal yang tumbuh seiring pertambahan umur.
(c). Lingkar Kepala
Teknik ini umumnya digunakan untuk mendeteksi kelainan seperti hydrochepalus dan microchepaly. Karena sangat berbeda antara ukuran kepala orang yang normal dengan tidak normal. Pada kasus microchepaly, kepala penderita memiliki ukuran yang relatif kecil (tidak seperti orang pada umumnya), jelas ciri-ciri ini dapat dilihat secara langsung dengan panca indera mata. Penyakit ini terjadi dikarenakan adanya penyumbatan pada cairan otak yang seharusnya cairan otak tersebut disalurkan/bersambung dengan saluran yang berada pada sum-sum tulang belakang (otak-medulaoblongata-medula vertebralis). Sehingga jika penyempitan ini terjadi pada kurun waktu yang relatif lama, penderita acapkali menderita keabnormalan lingkar kepala.
(d). Lingkar Dada
Pertumbuhan lingkar dada pesat sampai anak berumur tiga tahun sehingga mampu digunakan pada anak berusia 2-3 tahun. Rasio lingkar kepala dan lingkar dada dapat digunakan sebagai indikator kekurangan energi dan protein pada balita. Lingkar dada yang menyempit dan ditandai dengan wujud dari tulang rusuk/iga yang gambang menunjukkan bahwa penderita ini mengalami gizi buruk.
(e). Lingkar Lengan Atas
Lingkar lengan atas mencerminkan cadangan energi dalam tubuh sehingga pengukuran ini juga dapat digunakan untuk melihat status kekurangan energi dan protein pada tubuh seseorang.
(f). Tinggi Lutut
Tinggi lutut erat kaitannya dengan tinggi badan, sehingga data tinggi badan didapatkan dari tinggi lutut bagi orang yang tidak dapat berdiri (seperti lansia). Rumus untuk menghitung tinggi badan melalui tinggi lutut adalah sebagai berikut:
      Pria : (2,20 x Tinggi Lutut (cm)) - (0,04 x Umur (tahun)) + 64,19
      Wanita : (1,83 x Tinggi Lutut (cm)) - (0,24 x Umur (tahun)) + 84,88

Artikel Terkait

Pengukuran Praktis Antropometri Yang Baik dan Tepat
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email