Thursday 23 May 2013

Contoh Soal Sederhana Praktikum IPA-Biologi Pada Materi Pokok Genetika SMP (Sekolah Menengah Pertama)

Contoh Soal Sederhana Praktikum IPA-Biologi Pada Materi Pokok Genetika SMP (Sekolah Menengah Pertama)


SILAHKAN DIKERJAKAN DENGAN JUJUR, JANGAN MENCONTEK !
WAKTU MENGERJAKAN: 20 MENIT
GENETIKA

1. Tuliskan dan jelaskan 3 macam persilangan yang
    mungkin dapat diterapkan dalam kehidupan
    sehari-hari !
2. Tuliskan bunyi hukum 1 dan 2 mendel !
3. Apa yang dimaksud dengan sifat resesif, intermediet dan dominan
4. Bunga mawar merah (MM) dikawinkan dengan
    bunga putih (mm), maka generasi F2 dari
    persilangan tersebut yaitu ?
    Tentukan juga perbandingan fenotif dan
    genotipnya?
5. Apa kegunaan genetika dalam bidang pertanian
    dan kedokteran?  (minimal 3)


Contoh Soal Sederhana Praktikum IPA Terpadu--Biologi Pada Materi Pokok Ekologi Jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama)

Contoh Soal Sederhana Praktikum IPA Terpadu--Biologi Pada Materi Pokok Ekologi Jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama)


SILAHKAN DIKERJAKAN DENGAN JUJUR, JANGAN MENCONTEK !
WAKTU MENGERJAKAN: 20 MENIT
PRAKTIKUM EKOLOGI

1.            Apa yang dimaksud dengan ekosistem, daerah terdedah dan daerah ternaung ?
2.            Sebutkan fungsi dari luxmeter, ph meter, dan higrometer ?
3.            Tuliskan rumus frekuensi relatif dan kerapatan relatif ?
4.            Bagaimana cara menggunakan luxmeter?
5.            Buatlah jaring-jaring makanan dengan ketentuan: 2 produser, 2 konsumer tingkat 1, serta 1 dekomposer pada ekosistem

Tuesday 14 May 2013

Mikroorganisme dalam Biofertilizer (Aktivitas Rhizobium sp) Pada Bintil Akar Tanaman


a.      Oleh: Wahid Biyobe
Peranan keberadaan bakteri Rhizobium yang efektif pada tanaman legume. Bakteri dapat mengurangi kebutuhan nitrogen tanaman karena dapat menyuplainya. Nitrogen yang dapat bias hilang karena pencucian, denitrifikasi, terangkut saat panas. Peran bakteri terjadi saat tanaman dalam kondisi kekurangan N (proses simbiosis).

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan bakteri bintil akar :
1.    Sumber makanan
Untuk pertahanan sebelum menginfeksi tanaman.
2.    Mikroorganisme lain
Terutama yang antagonis karena dapat menghalangi infeksi
3.    Lingkungan
Berpengaruh terhadap aktivitas fotosintesis untuk menyediakan kebutuhan energy bakteri.
4.    pH
yakni netral, jangan terlalu asam atau basa.
5.    Suhu
Suhu optimumnya yaitu 20-28OC. tiap organism memiliki suhu optimum yang berbeda-beda.
6.    Ketersedian air dan unsure hara untuk fotosintesis karena fotosintat yang dihasilkan oleh tumbuhan dimanfaatkan oleh bakteri.
7.    Senyawa racun yang berasal dari herbisida, fungisida di tanah, tidak disukai bakteri bintil. Dapat berpengaruh terhadap keneradaan bakteri.Sejumlah variasi enzim dihasilkan oleh mikroorganisme tanah selama metabolismenya. Kegiatan total mikroflora tanah merupakan jumlah total sejumlah kegiatan mikroorganisme yang berbeda-beda. Dalam kondisi normal, kegiatan suatu enzim yang dipilih dengan tepat dapat memberikan petunjuk mengenai kegiatan total. Reaksi tipe hidrolisis dan yang terlibat dalam oksidasi-reduksi umumnya digunakan dalam studi mengenai enzim tanah.

Aktivitas Rhizobium sp
Bakteri-bakteri yang menimbulkan  bendolan pada tanaman leguminosae yaitu bakteri bendolan, dikelompokkan dalam genus Rhizobium. Batang-batng gram negatif ini yang hidup bebas  dalam tanah, tumbuh secara anaerob ketat dengan senyawa organik sebagai nutrien. Sesuai kespesifikan hospes dan ciri-ciri khas lain dapat dibedakan beberapa spesises diantaranya R.leguminosarum, R.meliloti, R. Trifolii, R.phaseoli, R.lupini, R.japonicum. infeksi tumbuh-tumbuhan terjadi hanya pada rambut akar muda. Bakteri mnerobos masuk pada atau dekat dengan ujung rambt akar dan tumbuh sebagai pipa infeksi sampai ke dasarnya. Pipa infeksi ini yang diliputi oleh membran selulosa kemudian menerobos dinding sel muda dari epidermis dan kulit akar.

Tumbuhan menyerap Nitrogen dalam bentuk amonium (NH4+) atau nitrat (NO3-). Bakteri pemfiksasi Nitrogen akan mengubah N2 menjadi NH3 (amonia) dengan bantuan suatu kompleks enzim yang disebut nitrogenase, yang mengkatalis keseluruhan reaksi penguraian senyawa tersebut. Selanjutnya amonia mengambil ion Hidrogen dari tanah untuk membentuk Amonium (NH4+). Spesies dari bakteri tersebut hidup pada akar tumbuhan dalam hubungan simbiotik mutualistik karena bakteri menyediakan Nitrogen terfiksasi untuk tumbuhan dan tumbuhan menyediakan karbohidrat serta senyawa organik lain bagi bakteri. Fiksasi Nitrogen simbiotik terutama pada anggota famili legum (polong-polongan). Akar legum memiliki struktur membengkak yang disebut bintil (nodul) yang terdiri dari sel-sel tumbuhan yang mengandung bakteri pemfiksasi Nitrogen dari genus Rhizobium. Di dalam bintil, Rhizobium berbentuk bakteroid yang terkandung di dalam kantung (vesikula) pada sel akar. Dari kerjasama keduanya, terbentuk suatu molekul yang disebut leghemoglobin, yakni suatu protein yang mengandung besi (seperti Hb) yang reversibel mengikat Oksigen untuk respirasi (penghsail ATP) bakteri dalam proses fiksasi Nitrogen. Warna kemerahan pada nodul disebabkan oleh leghemoglobin. Famili tumbuhan selain legum yang diuntungkan oleh fiksasi Nitrogen simbiotik antara lain adalah pakis air Azolla yang bersimbiosis dengan sianobakteri.

Menurut Campbell et al (2003:347), pembentukan nodul (bintil) akar diawali dengan sekresi molekul flavenoid oleh akar tumbuhan yang memasuki akar Rhizobium yang hidup di sekitar akar tersebut. Secara spesifik, molekul sekret itu akan mengaktifkan suatu protein yang mengatur gen, kemudian menghidupkan dan mengaktifkan suatu kelompok gen bakteri yang disebut nod (kependekan dari nodulasi). Produk gen ini adalah enzim yang mengkatalis suatu molekul spesifik spesies yang disebut Faktor Nod yang selanjutnya disekresikan oleh bakteri dan memberikan sinyal kepada akar untuk membentuk benang infeksi yang akan dimasuki oleh Rhizobium  dan mulai membentuk organ baru yaitu bintil akar. Faktor Nod ini menstimulasi tumbuhan itu sendiri untuk menghasilkan bahan yang mirip dengan kitin yang kemungkinan berfungsi sebagai pengatur pertumbuhan, dalam artian pengatur pertumbuhan tumbuhan tertentu dalam perangsangan akar untuk menumbuhkan organ baru, yaitu bintil akar. Gen tumbuhan yang harus diekspresikan supaya bintil itu terbentuk adalah gen yang berfungsi dalam banyak proses perkembangan lainnya pada tumbuhan. Bendolan meriupakan proliferasi pertumbuhan.
.


Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian Skripsi Lengkap

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian Skripsi Lengkap


Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis dan teknik pengumpulan data pada penelitian dapat berupa:
1.      Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa skor siswa yang diperoleh dari nilai pretes dan postes.  Skor siswa ditinjau berdasarkan perbandingan gain yang dinormalisasi atau N-gain (g) dengan menggunakan rumus Hake (1999:1) yaitu:
Spost –  Spre
Smax – Spre
 
                                                     N-gain =   

Keterangan:
N-gain          = average normalized gainr = rata-rata N-gain
Spost                    = postscore class averages = rata-rata skor postes
Spre                = prescore class averages = rata-rata skor pretest
Smax                    = maximum score = skor maksimum

Tabel 3.  Kriteria N-gain.
N-gain
Kriteria
g > 0,7
0,7 > g > 0,3
g < 0,3
Tinggi
Sedang
Rendah

Note that:  a positive Hake gain indicates a student learning gain;  the maximum gain possible is 1;  a negative Hake gain occurs when the post-test score is less than the pre-test score;  a zero result occurs when the post-test score is equal to the pre-test score (Loranz, 2008:2).

Sedangkan untuk mengukur persen (%) peningkatan (%g) skor oleh siswa digunakan rumus sebagai berikut :
 

%(peningkatan)=   Skor akhir – Skor awal                x100%
                             Skor maksimum – Skor awal

Tabel 4.  Kriteria % peningkatan skor oleh siswa.
% Peningkatan
Kriteria
%g > 70
70 > %g > 30
%g < 30
Tinggi
Sedang
Rendah
(dimodifikasi dari Hake, 1999:1).


 b. Data Kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian ini adalah aktivitas  belajar siswa. Jenis data aktivitas siswa diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar siswa.

Hasil Belajar Ranah Kognitif

Hasil Belajar Ranah Kognitif


Hasil belajar dalam ranah kognitif terdiri dari enam kategori yaitu:  pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.  Sedangkan ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Dan yang terakhir ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.  Hasil belajar yang diidentifikasi dalam hal ini mengacu pada ranah kognitif. Nilai aspek kognitif diperoleh dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan sintesis siswa yang dievaluasi di setiap akhir pembelajaran.  Hasil evaluasi kemudian dianalisis dan disajikan dalam bentuk hasil belajar siswa.  Hal ini menunjukkan hasil perubahan dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut.
Pengertian dan arti penting Spesifik: Hasil Belajar Menurut Para Ahli Pendidikan

Pengertian dan arti penting Spesifik: Hasil Belajar Menurut Para Ahli Pendidikan

http://guruilmuan.blogspot.com/

Hasil belajar adalah wujud dari kemampuan yang diperoleh siswa dari suatu interaksi dalam proses pembelajaran melalui evaluasi hasil belajar baik berupa tes maupun non tes.  Hasil belajar siswa diperoleh setelah berakhirnya proses pembelajaran. Djamarah dan Zain (2006:121) menyatakan bahwa : ”Setiap proses mengajar menghasilkan hasil belajar, dapat dikatakan akhir atau puncak dari proses belajar. Akhir dari kegiatan inilah yang menjadi tolak ukur tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar.”

Menurut Sukardi (2008: 2); Hasil belajar merupakan pencapaian pertumbuhan siswa dalam proses belajar mengajar. Pencapaian belajar ini dapat dievaluasi dengan menggunakan pengukuran.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari proses belajar mengajar, karena hasil belajar menjadi tolak ukur keberhasilan seorang guru yang telah melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas. Sehingga dapat diketahui apakah siswa telah meguasai materi pelajaran dengan baik atau tidak. 
Arti Pentingnya Belajar dan Pembelajaran; Termasuk Pembelajaran Aktif, Teori Belajar Kognitif

Arti Pentingnya Belajar dan Pembelajaran; Termasuk Pembelajaran Aktif, Teori Belajar Kognitif


Belajar dan pembelajaran merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Belajar akan lebih efektif bila pengajaran menyediakan kesempatan belajar mandiri atau melakukan suatu aktivitas. Anak belajar sambil bekerja. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk bekal hidup di masyarakat kelak, (Hamalik, 2008).

Pembelajaran aktif  diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Dengan belajar aktif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik akan merasakan suasana yang menyenangkan sehingga aktivitas belajar dapat dimaksimalkan, (Zaini, et al., 2008).  Sementara itu, Aktivitas dalam proses pembelajaran memegang peranan yang berarti terhadap keberhasilan proses pembelajaran. 

Menurut teori belajar kognitif (Damayanti, 1999: 44) menuturkan:
"Belajar menunjukan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi".
Dalam teori di atas, anak diharapkan memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu menyusun dan merencanakan sesuatu.

Sardiman (2001: 93) mengungkapkan bahwa:
"Pada dasarnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya, aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar mengajar".