Tuesday 28 January 2014

Peran Penting, Ciri-Ciri, Komposisi serta Proses Pembelahan yang Terjadi Pada Nukleus (Inti Sel)

2.3.1             Nukleus
Nukleus merupakan pusat kendali pada sel eukariot. Nukleus mengendalikan seluruh fungsi sel dengan cara menentukan macam enzim (melalui mRNA) yang dibuat di dalam sel; dan ini menentukan  berbagai reaksi kimia dan tentunya menetukan juga srtuktur dan fungsi sel. Kendali itu terletak pada struktur yang sama, yakni informasi genetik atau faktor keturunan, dan terkandung dalam serat panjang DNA yang bergabung dengan protein membentuk bahan yang disebut kromatin. Bahan ini membuat salinanya melalui proses kimia dalam interfase. Serat kromatin di sel tumbuhan memiliki panjang total 1- 10 meter yang harus berada di dalam nukleus yang hanya berdiameter 10 µm artinya hanya seperjuta panjang kromatin.

Sumber gambar; analisisduniakesehatan.blogspot.com
Selama pembelahan nukleus, serat kromosom memadat dengan cara menggulung ke arah panjangnya sehingga membentuk benda bewarna gelap yang disebut kromosom. Kromosom mudah terlihat melalui mikroskop cahaya. Perintah pertama DNA untuk membuat kromosom menncakup pembentukan struktur untaian  manik- manik, dengan manik- maniknya berupa molekul protein dasar, yakni histon. Histon diketahui sebagai bagian dari kromatin. Manik-manik ini berdiameter 10 nm kemudian dapat memadat dengan cara melipat lagi dan melipat lagi hingga terbentuk kromoson. Diselang waktu antara pembelahan sel, gulungan itu mengendur dan kromosom di nukleus tak terlihat. Nukleus juga berisi larutan berenzim yang dikenal sebagai nukleoplasma, tempat kromatin atau kromosom serta nukleolus berada. Barangkali nukleoplasma  memiliki struktur seperti sitosol, mengandung struktur seperti kerangka sel yang mengatur kromatin dan nukleolus.

Nukleus mengandung satu atau lebih (sampai sekitar empat) benda bulat kasar, nukleolus namanya. Nukleolus berdiameter 3-5 µm (sampai sekitar 10 µm ) . nukleolus padat bentuknya, bentuknya tak beraturan, merupakan masa serat dan dan butiran, bewarna gelap, terbenam dalam nukleoplasma. Ditemui pula adanya daerah bewarna terang yang disebut vakuola nukleus, yang dengan jelas menunjukkan nukleolus yang sangat aktif. Sel yang tidak berdeferensiasi seperti sel meristem, memiliki nukleolus lebih besar dari pada yang dimiliki oleh sel dewasa atau sel dorman.


Kemiripan antara butiran dalam nukleus dengan ribosom di sitoplasma tampaknya bukan hanya kebetulan sebab subunit ribosom, yang sebagian besar tersusun dari RNA dan protein, dibuat di nukleolus. RNA ribosom dibuat di nukleolus, tapi proteinnya di sintesis di sitoplasma dan diangkut ke nukleus. Di nukleolus, protein bergabung dengan RNA menjadi sebuah sub unit yang kemudian diangkut kembali sitoplasma untuk saling bergabung terakhir kalinya menjadi ribosom. Partikel sub ribosom diduga keluar masuk melalui pori – pori (Salisbury, 1995).

Sumber rujukan:

Hasnunidah, Neni. 2010. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung :
      Bandar Lampung

Salisbury, F.B dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung : Bandung

Peran dan Fungsi Vakuola Sebagai Bagian Dari System Endomembran (Turgiditas dalam Bentuk Sel,Metabolik,Homoeostatis,Sebagai Penyimpan)

2.3.1        Vakuola
Benda khas di sel tumbuhan selain dinding sel dan plastid adalah vakuola. Vakuola dianggap sebagai bagian dari system endomembran.

Sumber gambar: biologionline.info
Beberapa fungsi dari vakuola adalah sebagai berikut:
1.             Peran Vakuola dalam Turgiditas dalam Bentuk Sel
Untuk mempertahankan hidupnya, tumbuhan perlu menyerap cukup air, unsur mineral, karbondioksida dan cahaya matahari. Luas permukaan yang besar sangat memudahkan penyerapan ke empatk tersebut oleh tumbuhan: akar yang bercabang-cabang memasuki sejumlah besar volume tanah, permukaan dedaunan menangkap cahaya matahari dan menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Tumbuhan mempunyai volume cukup besar kareba vakuolanya terisi air dengan jumlah lebih besar dari pada yang dimiliki protoplasma sel lain. Jika sel tumbuhan hanya mengandung protoplasma tampa vakuola di banyak sel hewan, maka sel tumbuhan hanya dapat mempunyai sebagian kecil dari permukaannya sekarang. Kedua fungsi vakuola tumbuhan, yakni memelihara turgor dan mempertahankan volume yang besar.

2.             Vakuola untuk Penyimpanan dan Penimbunan
Pada beberapa bagian tumbuhan, vakuola mengandung bahan yang dapat meracuni sitoplasma, misalnya hasil metabolisme sekunder (contohnya alkaloid , dan beberapa senyawa bermolekul gula). Kadang juga vakuola mengandung kristal. Kristal kalsium oksalat lazim ditemukan dibeberapa spesies.

Didapatkannya semua senyawa tersebut dalam vakuola telah lama menimbulkan dugaan bahwa vakuola merupakan semacam tempat untuk menampung buangan sel dan kelebihan mineral yang diambil tumbuhan. Banyak dari senyawa ini berperan jauh lebih dinamis dari pada hanya sekedar  tersimpan di vakuola. Walaupun penyimpanan, termasuk hasil penyimpanan hasil buang salah satu peran penting dari vakuola. Beberapa senyawa ini terperangkap di vakuola karena kondisinya berubah ketika memasuki lingkungan baru divakuola yang sekurang - kurangnya, sering lebih asam dari pada sitosol.

3.             Vakuola sebagai Lisosom
Enzim di vakuola mencerna berbagai macam bahan yang diserap ke dalam vakuola, termasuk mencerna sitoplasma ketika sel mati dan tonoplas pecah. Hal ini terjadi mungkin terjadi sewaktu protoplas sel kayu rusak dan mati. Pentingnya peran ini bagi vakuola masih diteliti karena tidak semua enzim pengurai protein sel terdapat di vakuola.



4.             Peran pada Homoeostatis.
Homoestatis dalah kecenderungan beberapa parameter fisiologis untuk dipertahankan pada  suatu tingkat yang boleh dikatakan konstan. Contoh yang baik pada tumbuhan ialah konsentrasi berbagai senyawa dalalm sitosol yang boleh dikatakan konstan, misalnya konsentrasi ion hydrogen (pH). Vakuola memegang peran penting dalam mempertahankan pH sitosol yang konstan itu. Kelebihan ion hydrogen disitosol akan dipompa masuk ke vakuola. Rasa asam yang tajam pada jeruk karena konsentrasi asam sitrat yang tinggi di vakuola merupakan contoh yang jelas. Vakuola yang demikian memiliki pH sampai 3,0 padahal pH disitosol disekitarnya antara 7,0 – 7,5 mendekati netral. Asam organic lain dipunyai oleh vakuola tumbuhan sukulen CAM (tumbuhan dengan metabolisme asam Crassulaceae). Yang menghasilkan asam dimalam hari dan mengolahnya dalam fotosintesis pada siang hari. Kebanyakan vakuola agak bersifat asam (pH 5-6 0). Telah terbukti melaui percobaan bahwa bila pH di sekitar sel tumbuhan berubah drastic, perubahan itu terlihat pada vakuola, sedangkan pH sitosol tetap konstan.

Konsentrasinya dalam sitosol selalu dipertahankan pada batas yang cocok kadang 1000 kali lebih rendah di sitosol dari pada di vakuola. Diketahui bahwa kadang Ca 2+ terperangkap dalam vakuola dalam bentuk krisatal kalsium (ER berperan dalam mengendalikan Ca2+ disitosol ) fosfat dan nitrat adalah contoh ion esensial yang yang disimpan dalam vakuola. Jika tingkat nitrat dan fosfat di sitosol terlalu rendah maka kedua ion ini keluar dari vakuola dan masuk kesitosol. Hal yang sama terjadi pula pada gula, asam amino, dan banyak bahan cadangan lain. Jadi vakuola memang merupakan tempat penampungan, sekaligus juga menjadi gudang.

Linarut total ( senyawa terlarut ) dalam vakuola menentukan sifat osmotiknya dan karena itu juga menentukan sifat osmotik sitosol  yang menyertainya (sitosol dan vakuola selalu berimbang). Inilah contoh lain peran vakuola dalam homoestatis. Tetapi ada pengecualian, senyawa tertentu seperti prolin (susu asam amino) muncul di dalam jaringan yang berada di bawah keadaan rawan air atau rawan garam tapi konsentrasi tinggi itu terjadi di sitosol. Senyawa tersebut melindungi enzim sitosol dari lingkungan rawan air dan rawan garam.

5.             Proses Metabolik dalam Vakuola

Beberapa reaksi kimia pada sel hidup terjadi di vakuola, misalnya tahap akhir sistesis etilen (suatu pengatur  tumbuh berbentuk gas) sebagian besar berlangsung pada tonoplas vakuola, dan bermacam- macam perubahan bentuk gula juga terjadi disana (Salisbury, 1995). 

Sumber rujukan:
Hasnunidah, Neni. 2010. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung :
      Bandar Lampung

Salisbury, F.B dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung : Bandung

Monday 27 January 2014

Mari Kita Mengenal Penyakit Stroke Serta Macam-Macamnya: Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragi

Stroke adalah gangguan suplai darah pada sebagian otak yang dapat mematikan. Tidak ada bagian dari badan dapat bertahan hidup bila ada gangguan pada suplai darah dalam jangka waktu yang lama karena darah mengeluarkan oksigen dan bahan bakar yang lain untuk kehidupan, tetapi otak terutama sangatlah peka. Otak, bagaimana pun juga adalah pusat pengontrolan badan, mengarahkan setiap pemikiran dan gerak fisik. Bila terjadi gangguan fungsi pada otak, akan tampak pada tingkah laku dan gerakan orang yang
Sumber Gambar: heart.arizona.edu
bersangkutan, atau berkurang secara cepat. Stroke dapat terjadi diakibatkan karena adanya penyumbatan pada pembuluh darah arteri di otak. Bentuk penyumbatannya dapat berupa adanya endapat kolesterol dan lemak berlebih. Atau penyakit stroke ini bisa disebabkan akibat terjadinya penyakit arteriosclerosis pada seseorang.

Ada dua kategori stroke : stroke iskemik, dan stroke hemoragi karena pendarahan mendadak. Meskipun stroke karena pendarahan lebih jarang, tetapi lebih mematikan.

1.     Stroke iskemik
Bila suplai darah pada bagian otak berkurang, terjadilah iskemik dan sel-sel yang kekurangan oksigen dari darah itu akan berhenti melakukan fungsinya dengan sempurna. Apakah sel-sel otak itu berhenti bekerja untuk sementara waktu atau akan mati seterusnya tergantung pada tingkat iskemik dan lamanya.

Serangan iskemik ringan, atau TIA, menyebabkan sel-sel otak berhenti melakukan fungsi normalnya (pada umumnya) selama beberapa menit, sampai paling lama 24 jam. Bila jumlah darah yang membawa zat-zat makanan cukup lagi jumlahnya mengalir melalui pembuluh-pembuluh darah, sel tadi mulai segar kembali dan fungsi-fungsi badan dalam waktu singkat dapat baik kembali. Iskemik yang lebih berat yang berlangsung lebih lama akhirnya melampaui garis batas yang tidak tampak, dan akan menjadi apa yang disebut stroke, atau Cerebrovascular Accident (CVA), (kecelakaan pembuluh darah otak). Stroke iskemik adalah bentuk ekstrim dari iskemik yang menyebabkan kematian sel-sel otak yang irreversible (tidak dapat pulih), yang disebut infrak dari otak.

Penyebab stroke iskemik sama dengan penyakit jantung, yaitu adanya endapan-endapan lemak yang disebut atherosclerosis plague, biasanya menjadi penyebab dari kedua kondisi tersebut diatas. Tetapi pembentukan plague yang menyebabkan stroke iskemik berada dalam dinding pembuluh darah arteri di leher dan kepala, dan bila terjadi dipembuluh coroner menyebabkan penyakit jantung. atherosclerosis plague dapat menyebabkan stroke dengan menyumbat sepenuhnya arteri yang menuju keotak. Tetapi yang lebih umum plague hanya mempersempit pembuluh arteri, membuat aliran darah lebih bergolak dan mendorong pembentukan bekuan darah, atau thrombus. 

Thrombus yang terbentuk pada aliran arteri yang sempit, dapat menjadi penyumbat, menghentikan aliran darah dan menyebabkan terjadinya stroke. Atau fragmen dari thrombus – disebut embolus atau bekuan darah yang berkeliaran – dapat pecah dan masuk kedalam salah satu pembuluh darah yang lebih kecil didalam otak. Seseorang dengan penyakit jantung resiko mengalami stroke meningkat Karena selalu embolus yang berasal dari jantung yang kurang berfungsi dengan baik dapat terbawa oleh aliran darah keotak.

2.      Stroke Hemoragi

Stroke jenis yang kedua disebabkan oleh adanya pendarahan. Pendarahan dapat terjadi dimana saja didalam badan, tetapi pendarahan didalam atau disekitar otak merupakan permasalahan hidup atau mati. Stroke karena pendarahan (hemoragi) terjadi bila arteriyang menuju keotak pecah.

Sumber Referensi:
Biyobe,Wahid. 2013. Gizi dan Kesehatan Tubuh Manusia. Bandarlampung: Universitas Lampung.
Laporan Praktikum Mikrobiologi - Morfologi Khamir dan Jamur Benang

Laporan Praktikum Mikrobiologi - Morfologi Khamir dan Jamur Benang

MORFOLOGI KHAMIR DAN JAMUR BENANG

Tujuan Praktikum: Untuk mengamati morfologi khamir dan jamur benang


Pembahasan

Khamir merupakan fungi yang termasuk dalam kelas Ascomycetes, terdiri dari kurang lebih 39 genera dan 350 jenis.Banyak genus khamir mempunyai arti penting baik yang menguntungkan antara lain untuk industri fermentasi seperti produksi alcohol oleh Saccaromyces cerevisiae, Candida wickerham, Kluyveromyces marxianus, produksi protein sel tunggal misalnya oleh Torulopsis utilis, Candida milleri, industri farmasi oleh Candida flareri, Rhodotolura sp, maupun yang merugikan yaitu sebagai penyebab penyakit seperti Candida albicans .

Khamir hidup tersebar di alam, terutama pada bahan yang mengandung gula, tanah, kebun buah-buahan, dalam getah pohon, kantung madu bunga (nectar), pada tubuh serangga, dan pada tubuh manusia sebagai flora normal. Bentuk sel khamir bervariasi bergantung pada jenisnya. Pada umumnya berbentuk oval, silinder, bulat, batang. Khamir tidak bergerak aktif karena tidak memiliki flegela.
Perkebangbiakan khamir ada dua cara yaitu secara aseksual dan secara seksual. Secara aseksual antara lain dengan membelah diri, pembentukan tunas (budding) dan pembentukan spora aseksual. Perkembangbiakan seksual dengan cara fusi sel, sehingga akan diperoleh spora seksual.

Jamur benang atau kapang (mold) hidup sebagai saprofit atau parasit, berbentuk benang atau filament, multiseluler, bercabang-cabang dan tidak berklorofil. Tiap-tiap benang disebut hifa. Kumpulan hifa di sebut miselium. Hifa jamur ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat. Jamur benang membentuk 2 tipe hifa yaitu hifa fertile dan hifa vegetatif. Hifa fertile arah pertumbuhannya ke atas dan biasanya membentuk alat reproduksi yang disebut spora atau konidia. Hifa vegetatif berfungsi menyerap makanan yang terdapat dalam substrat (media tumbuh).

Hasil Pengamatan

Gambar hasil pengamatan
Gambar teori
Keterangan


 Maaf gambar tidak ditampilkan,sebab secara manual dengan alat tulis






  1. sporangium
  2. spora
  3. konidiofor
  4. kolumela
ditemukan pada tape Mucor sp



Aspergilus sp pada roti
  1. konidia
  2. sterigmata
  3. vesikula
  4. konidiofor
  5. sel kaki
  6. miselium



Rhizopus sp ditemukan pada tempe
  1. sporangium
  2. spora
  3. kolumela
  4. sporangiofora
  5. stolon
  6. rhizoid


Saccaromyces cerevisiae ditemukan pada fermipan





Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan berbagai pengamatan mengenai morfologi khamir dan jamur benang/mold.

Pada hasil pengamatan dengan menggunakan mikroskop, terlihat Rhizopus sp merupakan bangsa Zygomycetes  dengan cirri-ciri yaitu berupa saprofit, dengan miselium bercabang-cabang, hifa tegak dengan sporangium di ujung, mengandung banyak inti, sporanya berupa sel-sel bulat berdinding. Terdapat kolumela yang berada pada bawah sporangium dan menghubungkan dengan sporangiofor. Pada Rhizopus sp, warna yang teramati yaitu biru muda, seperti cat yang ditambahkan yaitu metylen blue. Rhizopus sp banyak terdapat pada tempe.
Klasifikasinya yaitu :
Regnum           : Plantae
Divisio             : Thalophyta
Class                : Phycomycetes
Ordo                : Zygomycetes
Familia            : Mocoraceae
Genus              : Rhizopus
Spesies            : Rhizopus sp.

Pengamatan selanjutnya yaitu mengamati jamur Aspergilus sp, dimana jamur ini banyak terdapat pada roti yang sudah basi. Jamur ini biasanya berwarna putih kehitaman dan menempel pada roti. Jamur kemudian diambil dengan menggunakan ose dan diletakkan pada gelas objeck dan ditetesi dengan metylen blue. Setelah itu diletakkan di atas gelas objeck dan diamati. Setelah pengamatan, terdapat perbedaan antara hasil pengamatan dengan gambar teori atau literature. Gambar pada literature terdapat sporangium, spora, konidia dan sporangiofora. Pada preparat hanya terdapat bagian tertentu saja, misalnya konidia, vesikula, konidiofor dan miselium.
Klasifikasi dari jamur roti ini adalah :

Regnum           : Plantae
Divisio             : Thalophyta
Class                : Euscamycetes
Ordo                : Plestacales
Familia            : Aspergillaceae
Genus              : Aspergillus
Spesies            : Aspergillus sp.


Berikutnya, praktikan mengamati Monila sp merupakan jamur yang tumbuha pada oncom. Jamur ini termasuk ke dalam kelas Deuteromycetes dengan ciri khas dapat berkembangbiak dengan konidium saja. Klasifikasinya sebagai berikut :

Regnum           : Plantae
Divisio             : Thalophyta
Class                : Deuteromycetes
Ordo                : Plectacales
Familia            : Monilliaceae
Genus              : Monillia
Spesies            : Monillia sp.
Jamur terakhir yang diamati yaitu jamur tape atau Mucor sp. Jamur tape ini diambil dari ragi tape yang berwarna putih. Pada hasil pengamatan, terlihat sporangium yang letaknya seperti pada Rhizopus sp bentuknya bulat dan didalamnya terdapat spora, disebut sporangium. Terdapat sporangiofor pada ujungnya dan terdapat juga tonjolan yang bersatu dengan sporangium yang disebut dengan kolumela. Pada jamur tersebut terdapat rhizoid yang saling menghubungkan, disebut stolon. Klasifikasinya adalah :

Regnum           : Plantae
Divisio             : Thalophyta
Class                : Phycomycetes
Ordo                : Zygomycetes
Familia            : Mucoraceae
Genus              : Mucor
Spesies            : Mucor sp.

Berikutnya praktikan melakukan pengamatan terhadap khamir. Khamir yang diamati yaitu khamir yang terdapat pada permipan atau ragi pengembang kue. Dan yang akan digunkan hanya Saccaromyces serevisiae. Pada hasil pengamatan, sel-sel berbentuk bulat atau coccus. Khamir merupakan khamir uniseluler. Khamir tidak dapat bergerak aktif karena tidak mempunyai flagella.


Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Jamur dan kapang yang berfungsi untuk memfermentasikan bahan yaitu Mucor sp pada tape, Rhizopus sp pada tempe, Monillia sp (oncom), dan Saccaromyces serevisiae (fermipan;kapang)
2.      Khamir berbentuk coccus, sedangkan kapang berbentuk lembaran, dengan filament-filamen dan terdapat hifa.
3.      Khamir bersifat uniseluler sedangkan jamur bersifat multiseluler.

                                                                                                   Bandar Lampung, 17 Desember 2008
Asisten                                                                                                            Praktikan



          Fivin Agustina                                                                                                   Atika Nuraini
          0513024006                                                                                                       0613024019


Proses-Proses Sterilisasi Pada Bahan dan Alat Praktikum Mikrobiologi

Proses-Proses Sterilisasi Pada Bahan dan Alat Praktikum Mikrobiologi

Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992). Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan (Lay dan Hastowo, 1992).
Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu panas, penyaringan, radiasi, dan penambahan bahan kimia. Sedangkan sterilisasi dengan cara panas dapat dilakukan dengan panas basah, panas kering, pemanasan bertahap dan perebusan.
1). Pemanasan basah
Pemanasan basah adalah sterilisasi panas yang digunakan bersama-sama dengan uap air. Pemanasan basah biasanya dilakukan didalam autoklaf atau aterilisator uap yang mudah diangkat dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 1210C selama 15 menit (Hadioetomo, 1985). Cara pemanasan basah dapat membunuh jasad renik atau mikroorganisme terutama karena panas basah dapat menyebabkan denaturasi protein, termasuk enzim-enzim didalam sel (Fardiaz, 1992).
2). Pemanasan kering
Dibandingkan pemanasan basah, pemanasan kering kurang efisien dan membutuhkan suhu yang lebih tinggi serta waktu lama untuk sterilisasi. Hal ini disebabkan karena tanpa kelembaban maka tidak ada panas laten (Hadioetomo, 1985). Pemanasan kering dapat menyebabkan dehidrasi sel dan oksidasi komponen-komponen di dalam sel (Fardiaz, 1992). Keuntungan dari pemanasan kering adalah tidak adanya uap air yang membasahi bahan atau alat yang disterilkan, selain itu peralatan yang digunakan untuk sterilisasi uap kering lebih murah dibandingkan uap basah (Lay dan Hastowo, 1992). Pemanasan kering sering dilakukan dalam sterilisasi alat-alat gelas di laboratorium, dimana menggunakan oven dengan suhu 160-1800C selama 1,5-2 jam dengan sistem udara statis (Fardiaz, 1992).
3). Pemanasan bertahap
Pemanasan bertahap dilakukan bila media atau bahan kimia tahan terhadap uap 1000C (Lay dan Hastowo, 1992). Pemanasan bertahap (tindalisasi) dilakukan dengan cara memanaskan medium atau larutan menggunakan uap selama satu jam setiap hari untuk tiga hari berturut-turut. Waktu inkubasi diantara dua proses pemanasan sengaja diadakan supaya spora dapat bergerminasi menjadi sel vegetatif sehingga mudah dibunuh pada pemanasan berikutnya (Fardiaz, 1992).
4). Perebusan
Perebusan adalah pemanasan didalam air mendidih atau uap air pada suhu 1000C selama beberapa menit (Fardiaz,1992). Pada suhu ini sel vegetatif dimatikan, sedang spora belum dapat dihilangkan (Lay dan Hastowo, 1992).
Beberapa bakteri tertentu tahan terhadap suhu perebusan ini, misalnya Clostridium perfringens dan Clostridium botulinum tetap hidup meskipun direbus selama beberapa jam (Lay dan Hastowo, 1992)
5). Penyaringan
Penyaringan adalah proses sterilisasi yang dilakukan pada suhu kamar. Sterilisasi dengan penyaringan digunakan untuk bahan yang peka terhadap panas misalnya serum, urea dan enzim (Lay dan hastowo, 1992). Dengan cara penyaringan larutan atau suspensi dibebaskan dari semua organisme hidup dengan cara melakukannya lewat saringan dengan ukuran pori yang sedemikian kecilnya sehingga bakteri dan sel-sel yang lebih besar tertahan diatasnya, sedangkan filtratnya ditampung didalam wadah yang steril (Hadioetomo,1985).
6). Radiasi ionisasi
Radiasi ionisasi adalah radiasi yang mengandung energi yang jauh lebih tinggi daripada sinar ultraviolet. Oleh karena itu mempunyai daya desinfektan yang lebih kuat. Salah satu contoh radiasi ionisasi adalah sinar gamma yang dipancarkan dari kobalt-10 (Fardiaz, 1992). Radiasi dengan sinar gama dapat menyebabkan ion bersifat hiperaktif (Lay dan Hastowo, 1992).
7). Radiasi sinar ultra violet
Sinar ultra violet dengan panjang gelombang yang pendek memiliki daya antimikrobial yang sangat kuat. Daya kerjanya adalah absorbsi oleh asam nukleat tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaan sel. Kerusakan tersebut dapat diperbaiki bila disinari dengan berkas yang mempunyai gelombang yang lebih panjang (Lay dan Hastowo, 1992).
8). Penambahan bahan kimia
Menurut Lay dan Hastowo (1992), bahan yang menjadi rusak bila disterilkan pada suhu yang tinggi dapat disterilkan secara kimiawi dengan menggunakan gas. Bahan kimia yang sering digunakan antara lain : 1) Alkohol, daya kerjanya adalah mengkoagulasi protein. Cairan alkohol yang umum digunakan berkonsentrasi 70-80 % karena konsentrasi yang lebih tinggi atau lebih rendah kurang efektif. 2) Khlor, Gas khlor dengan air akan menghasilkan ion hipokloride yang akan mengkoagulasikan protein sehingga membran sel rusak dan terjadi inaktivasi enzim. 3) Yodium, daya kerjanya adalah bereaksi dengan tyrosin, suatu asam amino dalam emzim atau protein mikroorganisme. 4) Formaldehida 8 % merupakan konsentrasi yang cukup ampuh untuk mematikan sebagian besar mikroorganisme. Daya kerjanya adalah berkaitan dengan amino dalam protein mikrobia. 5) Gas etilen oksida, gas ini digunakan terutama untuk mensterilkan bahan yang dibuat dari plastik.
Sterilisasi dengan bahan kimia digunakan alkohol 70 %. Menurut Gupte (1990), etil alkohol sangan efektif pada kadar 70 % daripada 100 % dan ini tidak membunuh spora. Sterilisasi dengan alkohol dilakukan pada proses pembuatan kultur stok dan teknik isolasi. Alkohol 70 % disemprotkan pada tangan praktikan dan alat-alat seperti makropipet dan mikropipet. Menurut Volk dan Wheeler (1988), alkohol bila digunakan pada kulit kontaknya terlalu pendek untuk menimbulkan banyak efek germisida dan alkohol segera menguap karena sifatnya mudah menguap. Namun alkohol dapat menyingkirkan minyak, partikel debu, dan bakteri. Menurut Gupte (1990), alkohol 70 % dapat menyebabkan denaturasi protein dan koagulaasi.

SUMBER RUJUKAN:
Fardiaz, Srikandi. 1992.Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. PAU Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.
Lay, B. W. dan Hastowo. 1982.Mikrobiologi. Rajawali Press Jakarta.
Hadioetomo, R.S. 1985. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. PT.Gramedia.Jakarta.

Volk, W.A. dan Wheeler, M.F. 1988. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga. Jakarta
Contoh-Contoh Surat Permohonan Keringanan Biaya Untuk Mitra Kerja Dalam Suatun Acara Kegiatan Tertentu

Contoh-Contoh Surat Permohonan Keringanan Biaya Untuk Mitra Kerja Dalam Suatun Acara Kegiatan Tertentu

Nomor             : 002/A/Pan-Pel Begawi IV/UKM BIROHMAH/UL/X/2012
Lampiran         : -
Hal                   : PermohonanKeringanan Biaya GSG Unila

Kepada,
Pembantu Rektor II Universitas Lampung

di
          Tempat

Assalamu’alaikumWrWb

Segalapujibagi Allah SWT.Tempatkitaselaluberlindungdanmemohonkekuatan.SholawatsertasalamsemogaselaluterlimpahkankepadaUswatunHasanahRosulullah Muhammad SAW.

Sehubungandenganakandilaksanakannyaacara“ BEGAWI IV ” dengan Tema Menciptakan Pribadi Muslim yang Berakhlak Qurani dan Peduli oleh UKM Birohmah, yang insya Allah akandilaksanakanpada :

Hari/tanggal               : Sabtu/ 5 Mei 2012
Waktu                                    : 07.30 WIB s.d selesai
Tempat                      : GSG Universitas Lampung

Maka kami mengajukanpermohonanKeringanan Biaya Penggunaan GSGkepada Bapak/Ibu demi menunjangkelancarankegiatantersebut.

Demikiansuratpermohonanini kami sampaikan. Ataskerjasamanya kami ucapkanterimakasih. Semoga Allah SWT membalasamalperbuatankita.Amin.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

                                                                                                BandarLampung, 22 Maret 2012
                                                                         Panitia Pelaksana Begawi IV
Ketua Pelaksana                                            Sekretaris Pelaksana



Yasin Yahya                                                   Muhammad Prasetyo Ersa
NPM 1014071014                                          NPM 1017011041

Mengetahui,
Ketua UKM Birohmah
Universitas Lampung



Muhammad Kholil
NPM 0834013178  
                                                                                                                                                                                                                                                    

Contoh Surat Permohonan Untuk Kerjasama Bareng Dalam Suatu Acara Kegiatan

Ingat: Beri Kop/Kepala Surat Dari Lembaga Yang Bersangkutan Pada Bagian Ini* Contoh:


Nomor             : 005/B/Pan-Pel Begawi 4/UKM BIROHMAH/IV/2012
Lampiran         : 1 Proposal
Hal                   : Permohonan Kerjasama

Kepada:
Pimpinan Radar Lampung

di
          Tempat

Assalamu’alaikum Wr Wb

Segala puji bagi Allah SWT. Tempat kita selalu berlindung dan memohon kekuatan. Sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Uswatun Hasanah Rosulullah Muhammad SAW.
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya acara Begawi 4dengan tema Al-Qur’an dan Palestinayang insya Allah akan dilaksanakan pada :

Hari/tanggal               : Sab,tu-Minggu/ 5-6Mei 2012
Waktu                                    : Pukul 08.00 s.d selesai
Tempat                      : GSG Universitas Lampung

Maka kami mengajukan permohonan kerjasama kepada Bapak/Ibu demi menunjang kelancaran kegiatan tersebut.

Demikian surat permohonan ini kami sampaikan. Atas kerjasamanya kami ucapkan banyak terima kasih. Semoga Allah SWT membalas amal perbuatan kita. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

                                                                                                                                                           
                                                                                                                                                                                                                                                                                  Bandar Lampung, 4 April 2012
                                                                                                               Panitia Pelaksana Begawi 4
                          Ketua Pelaksana                                                        Sekretaris Pelaksana


                       
Yasin Yahya                                                               Muhammad Prasetyo Ersa
                          NPM 1014071014                                                      NPM 101171041

                                                           
Mengetahui,
                                                            Ketua UKM Birohmah
Universitas Lampung



Muhammad Kholil
NPM 0814013178