Monday 9 February 2015

Cara Alami Menghilangkan Flek Hitam Pada Wajah

Cara Alami Menghilangkan Flek Hitam Pada Wajah

Flek hitam pada wajah seringkali mengganggu penampilan. Terkadang untuk membersihkan flek hitam tersebut orang mencari cara instan dengan membeli produk kosmetik dengan harga mahal, serta mengandung senyawa kimia berbahaya pada kulit.
Untuk menghilangkan flek hitam pada wajah dapat dikerjakan dengan menggunakan obat-obatan alami yang tersedia di alam. Selain obat alami ini ada di sekitar kita, harganya juga cukup murah dan terjangkau serta lebih aman digunakan.
Berikut ini beberapa tanaman obat alami yang dapat digunakan untuk membersihkan flek hitam pada wajah.

     1.     Mentimun
Mentimun terbukti ampuh untuk menghilangkan flek/noda hitam pada wajah. Caranya: Ambil 1 buah mentimun, kupas dan ambil daging buahnya. Nah, daging buahnya silahkan anda oleskan sambil digosok perlahan pada wajah yang terdapat flek/noda hitamnya secara berkala sebelum/saat mandi pagi dan sore . Gunakan 3 kali dalam sehari selama seminggu atau lebih. Dan lihatlah hasilnya, maka wajah anda sekarang menjadi bersih dan terbebas dari flek hitam.

     2.    Kunyit dan Kencur
Kunyit dan kencur juga terbukti ampuh menghilangkan flek hitam pada wajah. Caranya: tumbuk kunyit/kencur secukupnya. Gunakan saat akan hendak tidur sebagai masker dengan cara dioleskan secara merata pada bagian wajah. Paginya, wajah tersebut dibilas dengan air hangat dan lihat hasilnya. Perlu diingat: Gunakan masker tersebut secara berkala sampai dengan tiga mingguan. Ingat cara ini perlu telaten dan rutin untuk mendapatkan hasil yang optimal.

     3.     Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh sejak dulu kala dikenal sebagai tanaman obat. Selain itu, buah ini juga dapat dimanfaatkan untuk membersihkan flek hitam pada wajah. Caranya: Ambil 1-2 buah belimbing wuluh segar dengan daging buah yang tebal. Selanjutnya gosokkan daging buah belimbing wuluh tersebut pada wajah yang ada flek hitam secara terus-menerus sampai bersih (2-3 kali dalam sehari baik saat sebelum mandi, dan ketika hendak tidur). Cara ini membutuhkan kesabaran. Biasanya hasil optimal akan nampak saat seminggu setelah pemakaian. Selamat mencoba. 

     4.     Pucuk Daun Jambu Biji
Ternyata pucuk daun jambu biji yang masih muda dapat digunakan sebagai pembersih flek hitam pada wajah. Cara penggunaannya yaitu dengan mengambil kira-kira satu genggam pucuk daun jambu biji dan bersihkan dengan air, lalu diremas-remas dengan menggunakan kedua telapak tangan hingga halus. Nah, hasil ekstrak remasan ini digunakan dengan cara dioles pada seluruh bagian wajah secara teratur (2-3 kali dalam sehari yaitu saat mandi pagi dan sore, dan sebelum tidur). Selama seminggu lebih pemakaian, kulit wajah akan semakin cerah alami dan terbebas dari flek hitam. Selamat mencoba.

Ditulis Oleh: Wahid Priyono, S.Pd. (Alumni Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung)


Hipertensi - (Tekanan Darah Tinggi) : Penyebab, Komplikasi, dan Cara Pencegahannya

Hipertensi - (Tekanan Darah Tinggi) : Penyebab, Komplikasi, dan Cara Pencegahannya




(A). Pengertian Hipertensi
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mm/Hg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mm/Hg. Hipertensi memiliki arti bahwa keadaan dalam arteri memiliki tekanan yang tinggi. Suatu peningkatan dari tekanan darah sistolik dan/atau diastolik meningkatkan risiko penyakit jantung, ginjal, pengerasan arteri (atherosclerosis atau arteriosclerosis), kerusakan mata, dan stroke (kerusakan otak). Komplikasi-komplikasi dari hipertensi ini sering dirujuk sebagai kerusakan akhir organ karena tekanan darah tinggi begitu kronis.  Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu:

(a). Hipertensi Primer
Hipertensi primer didefinisikan sebagai hipertensi yang tidak disebabkan oleh adanya gangguan organ lain seperti ginjal dan jantung. Hipertensi ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti faktor keturunan, pola hidup yang tidak seimbang, keramaian, stress, dan pekerjaan. Sikap yang dapat menyebabkan hipertensi seperti konsumsi lemak tinggi, garam,  aktivitas yang rendah, kebiasaan merokok,  konsumsi alkohol dan kafein, serta obat-obat kimia lainnya. Sebagian besar hipertensi primer disebabkan oleh faktor stress.

(b). Hipertensi  Sekunder
Hipertensi sekunder didefinisikan sebagai hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain seperti gangguan ginjal, endokrin, dan kekakuan dari aorta. Kondisi stress dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, karena saat seseorang dalam kondisi stress akan terjadi pengeluaran beberapa hormon yang akan menyebabkan penyempitan dari pembuluh darah, dan     pengeluaran cairan lambung yang berlebihan, akibatnya seseorang akan mengalami mual, muntah, mudah kenyang, nyeri lambung yang berulang, dan nyeri kepala.
(B). Penyebab Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
·       Keturunan atau Genetis
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi.

·       Pola Hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr), kegemukan atau makan berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum alkohol, minum obat-obatan (ephedrine, prednison, epineprin), malas bergerak, serta kurang rutinnya berolahraga (minimal 3 kali dalam satu pekan).

·       Kolesterol
Kandungan lemak yang berlebihan dalam darah dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah, sehingga mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu juga bagi penderita hipertensi diharapkan untuk tidak mengonsumsi minyak yang sudah dua kali pakai (dimungkinkan sekali kadar kolesterol jahat tinggi).
(C). Komplikasi Penyakit Akibat Hipertensi
Kondisi hipertensi yang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah di seluruh organ tubuh manusia. Berbagai penyakit komplikasi yang diakibatkan oleh tekanan darah tinggi antara lain terjadi pada:

·   Organ Jantung
Kompensasi jantung terhadap kerja yang keras akibat hipertensi berupa penebalan  otot jantung kiri. Kondisi ini akan memperkecil rongga jantung untuk memompa, sehingga jantung akan semakin membutuhkan energi yang besar. Kondisi ini disertai dengan adanya gangguan pembuluh darah jantung yang akan menimbulkan kekurangan oksigen dari otot jantung dan menyebabkan nyeri. Apabila kondisi dibiarkan terus menerus akan menyebabkan kegagalan jantung untuk memompa darah dan menimbulkan kematian.
·   Sistem Saraf
Gangguan dari sistem saraf terjadi pada sistem retina (mata bagian dalam) dan sistem saraf pusat (otak). Di dalam retina terdapat pembuluh-pembuluh darah tipis yang akan melebar saat terjadi hipertensi, dan memungkinkan terjadi pecah pembuluh darah yang akan menyebabkan gangguan penglihatan.

· Organ Ginjal
Hipertensi yang berkepanjangan akan menyebabkan kerusakan dari pembuluh darah ginjal, sehingga fungsi ginjal sebagai pembuang zat-zat racun bagi tubuh tidak berfungsi dengan baik, akibatnya terjadi penumpukan zat yang berbahaya bagi tubuh yang dapat merusak organ tubuh lain terutama otak.

(D). Cara Pencegahan Penyakit Hipertensi

Untuk terhindar dari penyakit hipertensi dapat dicegah dengan banyak mengonsumsi sayur dan buah yang mengandung vitamin C, misalnya pada buah jeruk yang sangat bagus untuk died bagi penderita kencing manis, kegemukkan (obesitas), menghentikan pendarahan dan memperkuat permeabilitas kapiler-kapiler darah dan juga dapat menolong hipertensi. Oleh Sant-Gyorgyi Vitamin C juga disebut sebagai vitamin P.  Selain itu mengonsumsi makanan mengandung zat besi (misal: banyak terdapat pada sayur bayam), Kalsium dan Kalium (misal: pada ikan dan kerang-kerangan,remis), dan cegah dengan banyak mengonsumsi air mineral (air putih rutin setiap hari,minimal 8 gelas), hindari makanan dengan kadar kolesterol dan lemak tinggi. Rutin berolahraga dan aktivitas bergerak (seperti jalan kaki/jogging) juga menjadi pencegah paling ampuh terjadinya penyakit darah tinggi. Selain itu, untuk mencegah hipertensi dengan mengubah gaya hidup secara sehat, dengan tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol/minuman keras, tidak mengonsumsi makanan sampah (junk food&fast food/makanan cepat saji), hindari stress, serta tidak mengonsumsi narkoba/zat adiktif termasuk Monosodium Glutamate (penyedap rasa), pewarna makanan pada makanan secara berlebih.

Ditulis Oleh: Wahid Priyono, S.Pd. (Alumni Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung)

Sumber referensi pendukung:

Hidayat, A.A.A. 2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba Medika.
J, Sutrisno S. 1995. Masyarakat Yang Sehat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Khomsan, A. 2006. Solusi Makanan Sehat. Jakarta : PT Rajagrafindo.

McGowan, M.P. 2001. Menjaga Kebugaran Jantung. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Ovedoff,  D. 2003. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Univesitas Trisakti.

Pearce, Evelyn. 1990. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wahlroos, Sven. 1999. Komunikasi Keluarga. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Zang, S.M dan Bailey N.C. 2004. Manual Perawatan-Di-Rumah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.