Monday 30 March 2015

Menanam Pohon, Antisipasi Pemanasan Global (Global Warming)

Menanam Pohon, Antisipasi Pemanasan Global (Global Warming)

Perubahan suhu, cuaca dan iklim yang ekstrem akhir-akhir ini tidak terlepas dari adanya proses pemanasan global (global warming) yang sudah mendunia. Banyak sekali efek buruk lain yang diakibatkan oleh pemanasan global ini seperti banyaknya kehidupan tumbuhan dan hewan-hewan muda yang terus mati dan punah; sinar ulatraviolet (UV) yang mudah menembus bumi akibat lapisan ozon yang semakin menipis dan berlubang banyak sehingga kulit manusia mudah mengalami iritasi dan kanker kulit; banyaknya telur-telur burung yang sukar atau sama sekali tidak menetas; serta menimbulkan efek hujan asam maupun efek rumah kaca yang berasal dari udara akibat senyawa beracun NOx, sulfur oksida, gas-gas karbonmonoksida (CO) dari asap industri dan kendaraan yang tidak terkendali dengan baik sehingga akan mendegradasi lingkungan menjadi tidak ramah.

Kejadian-kejadian semacam di atas penting menjadi perhatian bersama, sebab jika melihat jumlah kasus dan efek yang ditimbulkan tentu sangat merugikan manusia serta kelestarian lingkungan hidup di masa yang akan datang. Para ahli dan perintis lingkungan hidup termasuk WALHI, WWF, komunitas masyarakat pencinta lingkungan, korporasi, badan pemerintah serta stake holder terkait lainnya sudah menaruh perhatian serius untuk menangani permasalahan lingkungan termasuk pemanasan global serta langkah apa yang penting dilakukan. Mereka sepakat bahwa untuk mengantisipasi pemanasan global (global warming) dapat ditempuh melalui salah satu cara yaitu dengan menanam pohon. Meskipun ada cara lain yang juga efektif seperti menghemat air bersih, menghemat bahan bakar minyak, penghematan penggunan kertas (sebaiknya kertas di daur ulang), menghemat penggunaan listrik, penanganan limbah dan asap industri, serta mengurangi penggunaan Air Conditioner (AC) secara berlebih di perkantoran dan instansi pemerintahan.

Sepertinya kita sudah sering menyaksikan dengan kedua mata kita akan kondisi lahan di sekitar tempat tinggal kita. Adakalanya kita menyaksikan lahan kritis, minimnya jumlah pepohonan yang tumbuh di lahan tersebut, sehingga melalui pengamatan tersebut kita dilatih oleh lingkungan untuk bersadar diri dan berpikir kritis untuk mencari terobosan terampuhnya. Menanam pohon merupakan langkah bijaksana untuk menghidupkan lahan kritis dan terdegradasi. Biasanya penanaman pohon dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah melalui program reboisasi dan penanaman sejuta pohon. Reboisasi bertujuan untuk menghijaukan lahan dengan berbagai variasi tanaman yang ada di lahan tersebut serta membudayakan sistem pengelolaan hutan tebang pilih dan tebang tanam. Langkah-langkah reboisasi dan penanaman kembali hutan/lahan yang kritis merupakan upaya nyata masyarakat yang sudah semestinya menjadi budaya cinta lingkungan untuk membuat suhu bumi, iklim dan cuaca menjadi lebih ramah. Maka dari itu, gerakan menanam pohon harus mulai disosialisasikan kepada masyarakat sekitar. Termasuk sosialisasi di lingkungan pendidikan dan perguruan tinggi yang sekaligus mengedukasi para peserta didik untuk dapat lebih peduli terhadap lingkungan. Sebagai guru/dosen, dapat mengajak mahasiswa dan pelajarnya untuk menanam pohon di sekitar lingkungan sekolah/kampus sesuai dengan porsi dan pengaturan yang tepat dan terencana. Kegiatan menanam pohon juga berlaku bagi daerah perkantoran, daerah industri serta daerah perkotaan yang rentan terjadinya lahan kritis, sehingga penanaman pohon di daerah-daerah tersebut penting dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan daerah serapan air dan pohon digunakan sebagai indikator untuk mencegah berbagai pencemaran tanah, pencemaran air, serta pencemaran udara yang ditimbulkan oleh asap-asap kendaraan. (Ditulis Oleh: Wahid Priyono, S.Pd. – Alumni Pendidikan Biologi Universitas Lampung).



Pentingnya Penghematan Energi Listrik Untuk Kehidupan

Pentingnya Penghematan Energi Listrik Untuk Kehidupan

Pentingnya penghematan listrik harus menjadi kesadaran warga negara. Energi listrik yang sebagian besar berasal dari pengelolaan tenaga air, batubara dan minyak seharusnya sudah tergantikan dengan sumber energi lain yang lebih ramah terhadap lingkungan, serta tidak mengeksploitasi besar-besaran sumber daya mineral seperti minyak, batubara dan air. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan penggunaan batubara sudah sering digunakan sebagai pembangkit untuk menghasilkan arus listrik yang disalurkan di rumah-rumah, perkantoran dan instansi terkait lainnya. Namun, penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) serta penggunaan bioenergi nabati terbaru dari biji jarak, sekam jerami padi, bioetanol sebagai energi listrik di Indonesia masih kurang diminati.

Dalam penggunaan energi listrik, seharusnya masyarakat mulai berhemat. Sebab, pasokan energi listrik yang berasal dari sumber mineral di atas sudah mulai semakin sedikit dan langka. Alih-alih, masih banyaknya masyarakat yang boros dalam penggunaan listrik menjadi problem saat ini. Masyarakat dihimbau untuk segera peka dan sadar akan pentingnya hal ini.

Penghematan listrik dapat dimulai dari lingkungan rumah tangga hingga perkantoran dan industri. Dalam lingkup rumah tangga, sebaiknya gunakan seperlunya lampu di dalam kamar dan ruangan lainnya seperti lampu toilet, dapur, maupun lampu taman. Bahkan kita sering menyaksikan lampu-lampu di jalanan dan taman-taman rumah besar di siang hari masih saja menyala, padahal itu tidak dibutuhkan dan seharunya dimatikan. Termasuk menonaktifkan peralatan listrik rumah tangga yang sudah tidak digunakan. Di lingkup perkantoran dan industri, penggunaan Air Conditioner (AC) seharusnya dengan bijak dan hemat, sebab AC, peralatan listrik kantor lain menyuplai paling banyak energi listrik dan anggaran biaya listrik bulanan.

Penghematan listrik juga berfungsi untuk meminimalisir terjadinya pemanasan global (global warming) yang akhir-akhir ini mulai dikampanyekan oleh penduduk bumi. Seperti diketahui bahwa, efek dari pemanasan global ini seperti banyaknya kehidupan tumbuhan dan hewan-hewan muda yang terus mati dan punah; sinar ulatraviolet (UV) yang mudah menembus bumi akibat lapisan ozon yang semakin menipis dan berlubang banyak sehingga kulit manusia mudah mengalami iritasi dan kanker kulit; banyaknya telur-telur burung yang sukar atau sama sekali tidak menetas; serta menimbulkan efek hujan asam maupun efek rumah kaca yang berasal dari freon dari freezer, dari udara akibat senyawa beracun NOx, sulfur oksida, gas-gas karbonmonoksida (CO) dari asap industri dan kendaraan yang tidak terkendali dengan baik sehingga akan mendegradasi lingkungan menjadi tidak ramah dan penggunaan energi listrik secara bijaksana, terukur, hemat merupakan cara efektif lain untuk menghemat energi serta mengurangi dampak buruk pemanasan global di bumi. (Wahid).



Sunday 22 March 2015

Cara Cepat Obati Sakit Gigi dengan Ekstrak Bawang Putih

Cara Cepat Obati Sakit Gigi dengan Ekstrak Bawang Putih

Sakit gigi merupakan peradangan, kelelahan otot disekitar gigi yang disebabkan oleh infeksi kuman/bakteri patogen di dalam rongga mulut. Bakteri patogen (berbahaya) ini sangat aktif hidup di tempat yang lembab, kotor, serta banyak terdapat sisa-sisa makanan di sekitaran gigi. 

Menurut beberapa orang bahwa sakit gigi itu sangat mengganggu sekali, rasanya nyut-nyutan, sulit makan (apalagi kalau giginya berlubang?), gelisah, mudah emosi dengan suasana yang gaduh, tidur tidak nyenyak, kadang disertai demam, bahkan bisa menyebabkan saraf-saraf di sekitar kepala menjadi berkontraksi lebih kencang hingga sakit kepala yang tiada henti.

Beberapa waktu lalu tepatnya pada tanggal 15-16 Maret 2015 rekan saya terserang sakit gigi. Sakit gigi yang rekan saya alami dikarenakan giginya berlubang dan menurutnya giginya juga sangat sensitif jika terkena air dingin (es) dan makanan yang hangat. Oleh sebab itu, ia mencoba mencari alternatif obat mujarab untuk mengobatinya. 

Rekan saya mencoba mencari sumber referensi di internet tentang cara mengobati sakit gigi dengan menggunakan tanaman obat alami. Alasannya, jika mengobati sakit gigi dengan obat/ramuan kimia sintetik bisa berefek samping juga berbahaya bagi organ-organ tubuh lainnya seperti ginjal, lambung, dan lainnya.

Akhirnya ia menemukan cara alami menyembuhkan sakit gigi dengan tanaman obat alami yaitu “BAWANG PUTIH”. Orang Indonesia pasti mengenal “BAWANG PUTIH”? Bawang putih selain digunakan sebagai bumbu masak (penyedap rasa), ternyata juga mampu mengobati sakit gigi sampai tuntas.

Menurut beberapa referensi dan penelitian terdahulu, ternyata bawang putih mengandung antiseptik alami yaitu berupa minyak atsiri yang mampu membunuh dan menghambat perkembangbiakan bakteri, jamur, virus/mikroba berbahaya. Sehingga tak heran jika penggunaan bawang putih juga mampu menurunkan kadar gula dalam darah, mencegah hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes, mengobati jerawat, bau mulut, dan mampu melancarkan peredaran darah.

Untuk mengobati sakit gigi dengan menggunakan bawang putih, Caranya: Ambil 2 atau 3 siung bawang putih, lalu letakkan di dalam mangkuk kaca/porselen, kemudian dengan menggunakan sendok tumbuk bawang putih tersebut hingga halus. Bawang putih yang sudah ditumbuk (ekstraknya) dibagi dua bagian yaitu ½ untuk dicampurkan dengan air untuk berkumur, dan ekstrak ½-nya lagi digunakan untuk disumpal/dimasukkan di dalam gigi yang berlubang. 

Untuk membuat larutan bawang putih sebagai pembersih mulut dan mengobati sakit gigi caranya: ambil air putih 50ml (10 sendok air putih) dan masukkan ekstrak bawang putih yang sudah ditumbuk tadi lalu aduk hingga merata. Setelah itu bisa digunakan untuk berkumur-kumur (3xkumur akan lebih efektif). Ingat saat berkumur-kumur biarkan sekitar 1-2 menit air ekstrak bawang putih tertahan di dalam rongga mulut; biasakan dengan bau bawang putih yang agak aneh tersebut), baru setelah dua menit buang air kumuran tersebut, lalu ulangi hingga 3 kali kumur agar rongga mulut lebih bersih. Setelah berkumur-kumur usai, dilanjutkan dengan menyumpal atau memasukkan ekstrak tumbukan bawang putih ½-nya tadi ke dalam gigi yang sakit (berlubang) dengan menggunakan lidi. Setelah itu biarkan ekstrak bawang itu tertanam/tertahan di dalam lubang gigi yang sakit hingga berjam-jam lamanya. 5 menit setelah memasukkan ekstrak bawang putih ke dalam lubang gigi yang sakit, dijamin sakit gigi akan mereda bahkan langsung hilang total. Setelah itu istirahatlah. Ingat: Sebaiknya penggunaan cara ini dilakukan secara rutin (selama 3-4 hari agar hasil optimal). Penggunaan ramuan ekstrak bawang putih ini dilakukan sebelum hendak tidur, dan pagi hari ketika hendak beraktivitas. Selamat mencoba, semoga sakit gigi anda akan segera sembuh total berkat pertolongan Allah melalui perantara si bawang putih. Sebab, rekan saya itu mengatakan bahwa super ampuh sekali menggunakan bawang putih untuk mengobati sakit gigi, sekarang sakit giginya sudah sembuh...Aamiin.


Mencegah dan Mengobati Hipertensi Dengan Ekstrak Bawang Putih

Mencegah dan Mengobati Hipertensi Dengan Ekstrak Bawang Putih



Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan penyakit yang banyak diderita oleh usia manula (tua). Penyakit ini terjadi akibat gaya hidup tidak sehat  seperti merokok, minum alkohol, konsumsi narkoba, kurangnya aktivitas bergerak (olahraga), menu makanan dan diet yang tidak seimbang, banyak konsumsi makanan junk food (makanan sampah) seperti makanan mengandung pemanis buatan (sakarin, aspartam,dll), serta makanan dan minuman mengandung pengawet, penyedap dan pewarna sintetik/buatan yang berbahaya bagi kesehatan sel-sel tubuh.

Untuk mengobati hipertensi, obat-obat kimia yang tersedia di apotek beragam berntuknya, sehingga tidak menutup kemungkinan memiliki efek samping berbahaya terhadap organ tubuh lainnya, terutama ginjal yang berfungsi sebagai penyaring darah dan menetralisir racun pada makanan/minuman yang dikonsumsi. Sehingga, mencari cara aman penting dilakukan yaitu dengan menggunakan tanaman obat alami (herbal) di sekitar kita. 

Yaps, Bawang Putih bisa dijadikan alternatif untuk mencegah dan mengobati penyakit hipertensi. Sebab, minyak atsiri yang terkandung di dalam bawang putih terbukti ampuh membuat pembuluh arteri menjadi lebih elastis sehingga bagus untuk melancarkan peredaran darah di seluruh tubuh, sekaligus menurunkan tekanan darah menjadi stabil/normal. 

Cara membuat ramuan alami untuk penderita hipertensi dengan bawang putih cukup mudah. Caranya: Ambil 3-4 siung bawang putih seukuran jempol tangan orang dewasa lalu bersihkan dengan air mengalir. Selanjutnya buatlah jus bawang putih dengan mengambil air mineral/air putih hangat sebanyak 200ml (1 gelas) dan tambahkan bawang putih tadi, tunggu sampai halus. Selanjutnya silahkan ekstrak/jus bawang putih tersebut diminum setelah makan. Untuk hasil efektif, buatlah jus bawang putih tersebut setiap pagi (untuk diminum setelah sarapan pagi), dan pada malam hari (setelah makan malam). Seminggu setelah konsumsi cara ini, lalu cek tekanan darah anda ke dokter, semoga tekanan darah anda menjadi normal. Selamat mencoba semoga berhasil. 


Monday 16 March 2015

Mencegah dan Mengobati Sakit Perut (MAAG) Dengan Tanaman Obat Alami

Mencegah dan Mengobati Sakit Perut (MAAG) Dengan Tanaman Obat Alami

Tanaman obat alami memberikan jaminan terbaik dalam upaya mengobati berbagai penyakit yang diderita oleh umat manusia. Tanaman obat ini banyak ditemukan di lingkungan tempat tinggal kita, seperti jahe, kunyit, daun meniran, mengkudu, kencur, dan sebagainya.

Untuk mengobati penyakit MAAG dan sakit perut, tidak perlu menggunakan obat-obat yang terbuat dari bahan-bahan kimia berbahaya, zat adiktif yang bersifat memberi ketergantungan diri terhadap obat kimia. Nah, mari kita menggunakan tanaman obat alami yang berasal dari alam dan tentunya lebih aman digunakan.

Anda pasti mengenal "Kunyit" kan? Nah, kunyit selain digunakan sebagai penyedap rasa dan pemberi warna alami pada makanan, ternyata kunyit menyimpan berbagai ragam manfaat untuk menyembuhkan penyakit maag/sakit perut. Caranya: Ambil 3 buah kunyit ukuran jempol tangan, bersihkan kulitnya, cuci dengan air bersih. Kemudian parut/haluskan bagian kunyit tersebut, setelah itu masukkan kunyit ke dalam 100 ml air dingin/hangat lalu tiriskan/saring. Lalu dimunum rutin 3x sehari saat setelah makan.

Mengapa kita menggunakan kunyit sebagai alternatif dalam mencegah dan mengobati sakit perut (maag)? Jawabannya: Sebab, kunyit bersifat basa, sementara di dalam lambung kita sangat asam karena ada asam klorida (HCL). Senyawa asam akan mudah netral jika direaksikan dengan senyawa basa. Jadi: Dalam hukum kimia berlaku; ASAM+BASA = GARAM+AIR (NETRAL). Netral artinya: SEMBUH dan terbebas dari penyakit maag/sakit perut ! Selamat mencoba. Sebab, saya sendiri sudah membuktikan bertahun-tahun dan hasilnya manjur sekali.

Monday 9 March 2015

Cara Mudah Menghilangkan Bau Tak Sedap Pada Telapak Kaki

Cara Mudah Menghilangkan Bau Tak Sedap Pada Telapak Kaki

Telapak kaki merupakan organ penting yang langsung bersentuhan dengan tanah, sepatu, dan benda-benda lainnya. Saat beraktivitas di luar rumah atau di dalam rumah terkadang kita menggunakan alas kaki (sandal) atau sepatu lengkap dengan kaus kaki.

Tak jarang jika telapak kaki sebagian orang mudah berkeringat dan mengeluarkan bau tak sedap. Akibat bau tak sedap tersebut membuat kaus kaki yang dipakai menjadi terkontaminasi dengan bau tak sedap yang dikeluarkan oleh telapak kaki yang tidak bersih. Bau tak sedap pada telapak kaki biasanya muncul akibat adanya aktivitas bakteri patogen yang bercampur dengan keringat dan bersifat asam.

Ada beberapa tips dan cara mudah menghilangkan bau tak sedap pada telapak kaki. Berikut caranya:

1. Biasakan sesekali anda "nyeker" atau tidak menggunakan alas kaki/sandal saat keluar rumah; dengan cara seperti ini, maka secara berangsur-angsur bau telapak kaki yang tak sedap akan hilang, dan kaus kaki kerja anda tidak bau ketika dikenakan dengan sepatu. Hal ini dapat terjadi karena, tanah adalah jenis alkalis-basa yang baik untuk meredam keringat yang asam. Ingat prinsip kimia yaitu ASAM+BASA = GARAM+AIR (NETRAL). Jadi jangan gengsi dan malu dengan sesekali anda menyeker saat keluar rumah?

2. Rendam kaki dengan air kencur. Air kencur merupakan air yang ditambahkan dengan ekstrak alami tanaman obat rumah yaitu kencur. Kencur sudah tidak asing lagi di telinga orang Indonesia. Selain bisa ditambahkan sebagai bumbu masakan, kencur juga terbukti ampuh untuk menghilangkan bau tak sedap pada telapak kaki. Caranya: Ambil kira-kira 1 genggam kencur (3 buah kencur ukuran jempol tangan), kemudian cuci bersih dan lalu tumbuk/dibuat jus. Setelah itu hasil ekstrak/jus kencur dicampurkan dengan 400ml (sekitar 2 gelas air hangat) lalu diaduk hingga merata. Lalu rendamlah kaki anda ketika hendak beraktivitas di luar rumah dan malam sebelum tidur. Kemudian lihat hasilnya pada 1 Minggu setelah penggunaan rutin. Maka kaki anda dijamin akan terbebas dari bau tak sedap. Silahkan anda coba ! Ingat perendaman kaki selama 15-30 Menit, bisa dilakukan juga pada waktu senggang/santai, saat menonton TV, membaca koran, dan aktivitas lainnya.

3. Gunakan kunyit dan daun jambu biji muda. Kunyit dan daun jambu biji muda juga terbukti sangat ampuh untuk mencegah dan menghilangkan bau tak sedap pada telapak kaki. Cara penggunaannya hampir sama dengan point 2 di atas. Caranya: Ambil kira-kira 1 genggam kunyit (3 buah kunyit ukuran jempol tangan), kemudian cuci bersih kunyit dan daun jambu bijinya dan lalu tumbuk/dibuat jus. Setelah itu hasil ekstrak/jus kunyit+daun jambu biji tadi dicampurkan dengan 400ml (sekitar 2 gelas air hangat) lalu diaduk hingga merata. Lalu rendamlah kaki anda ketika hendak beraktivitas seharian ke luar rumah dan rendam kembali kedua telapak kaki anda pada malam sebelum tidur. Kemudian lihat hasilnya pada 1 Minggu setelah penggunaan rutin. Maka kaki anda dijamin akan terbebas dari bau tak sedap. Silahkan anda coba ! Ingat perendaman kaki selama 15-30 Menit, bisa dilakukan juga pada waktu senggang/santai, saat menonton TV, membaca koran, dan aktivitas lainnya.

Nah itu saja yah, tiga cara alami untuk menghilangkan bau tak sedap pada telapak kaki. Sudah saya praktekkan. Semoga bermanfaat.


Wednesday 4 March 2015

Tanda-Tanda Kerusakan Bahan Pangan

Tanda-Tanda Kerusakan Bahan Pangan



Suatu bahan dianggap rusak bila menunjukkan adanya peyimpangan yang melewati batas yang dapat diterima secara normal oleh panca indera atau parameter lain yang biasanya digunakan manusia.
Proses pematangan misalnya, merupakan suatu rangkaian reaksi kimia yang panjang yang dapat berakhir dengan degradasi tenunan dan berakibat terjadinya kematian sel dan pembusukan. Demikian pula dengan sayuran, mulai terjadinya tanda-tanda kebusukkan merupakan suatu tanda kerusakan.
Beberapa bahan dianggap rusak bila telah menunjukkan penyimpangan konsistensi serta tekstur dari keadaan yang normal. Bahan yang secara normal berkonsistensi kental tetapi menjadi encer, maka ini adalah tanda kerusakan. Demikian juga bahan hasil pertanian yang secara normal mempunyai tekstur yang keras seperti kentang, ubi jalar, wortel, dan lainnya, bila menjadi lunak, berarti sudah mengalami kerusakan.

Bila ditinjau dari penyebab kerusakannya (bahan pangan), maka kerusakan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu kerusakan mikrobiologis, mekanis, fisik, dan kimiawi.

(a). Kerusakan Mikrobiologis

Kerusakan mikrobiologis merupakan bentuk kerusakan yang banyak merugikan produk pangan serta kadang-kadang berbahaya terhadap kesehatan tubuh manusia, karena racun yang diproduksinya terkonsumsi oleh manusia. Kerusakan ini juga dapat menjalar ke bagian anggota organ tubuh lainnya.
Pada umumnya kerusakan ini tidak hanya terjadi pada bahan pangan mentah, tetapi juga pada bahan pangan setengah jadi maupun bahan jadi. Makanan-makanan dalam kaleng atau dalam botol dapat rusak dan kadang-kadang berbahaya karena dapat memproduksi racun. Kerusakan susu pada umumnya disebabkan oleh mikroba. Di samping itu terdapatnya Mycobacterium tuberculose dapat membahayakan kesehatan konsumer.
Bahan-bahan yang telah rusak oleh aktivitas mikroba dapat menjadi sumber kontaminasi yang berbahaya bagi bahan-bahan lain yang masih sehat atau segar. Karena bahan yang sedang membusuk mengandung mikroba-mikroba yang masih muda serta dalam fase pertumbuhan ganas (log phase), sehingga dapat menular dengan cepat ke bahan-bahan lain yang ada di dekatnya.

(b). Kerusakan Mekanis

Kerusakan mekanis disebabkan oleh adanya benturan-benturan mekanis, misalnya benturan-benturan antara bahan-bahan itu sendiri atau benturan alat dengan bahan tersebut. Cara pelemparan bahan pangan ke dalam wadah atau onggokan seringkali menyebabkan terjadinya benturan antara bahan dengan dinding wadah. Misalnya cara pengangkutan berbagai sayuran dan buah ke dalam truk yang tidak hati-hati (ditindih/bulk transportation) merupakan contoh yang jelas. Contoh lain misalnya umbi-umbian yang cacat karena tersobek atau terpotong oleh cangkul atau alat penggali lainnya.

(c). Kerusakan Fisik

Jenis kerusakan ini disebabkan karena akibat perlakuan-perlakuan fisik yang digunakan. Misalnya dalam pengeringan, terjadi ”case hardening”, dalam pendinginan terjadi ’’ Chilling injuries” atau ”freezer burn” pada bahan yang dibekukan.
Kerusakan ini juga misalnya ketika penggunaan suhu yang terlalu tinggi dalam pengolahan bahan makanan menyebabkan citarasa yang menyimpang dan kerusakan terhadap kandungan vitaminnya.  Penggunaan suhu tinggi tersebut menyebabkan ”thermal degradation” dari senyawa-senyawa dalam bahan sehingga terjadi penyimpangan-penyimpangan mutu bahan. Adanya sinar/cahaya radiasi juga dapat merangsang terjadinya kerusakan bahan, misalnya lemak dan beberapa vitamin tertentu.

(d). Kerusakan Fisiologis Dan Biologis

Kerusakan fisiologis meliputi kerusakan yang disebabkan oleh reaksi-reaksi metabolisme dalam bahan atau oleh enzim-enzim yang terdapat di dalamnya secara alamiah sehingga terjadi proses autolisis yang berakhir dengan kerusakan dan pembusukkan. Contohnya daging akan membusuk oleh proses autolisis, oleh karena itu daging dapat membusuk bila disimpan pada suhu kamar. Selain itu misalnya pada ikan, ikan mengalami kerusakan bila terlihat tanda-tanda sebagai berikut: insang menjadi pucat, mata tenggelam, teksturnya tubuhnya lunak sekali serta mengeluarkan bau busuk dan berlendir. Sedangkan kerusakan biologis ialah kerusakan yang diakibatkan oleh serangan serangga, binatang pengerat, burung atau hewan lainnya. Kerusakan ini misalnya terjadi pada buah yang dimakan oleh kelelawar pada malam hari, masuknya ulat dan serangga lain ke dalam buah juga merupakan pemicu kerusakan biologis ini.

(e). Kerusakan Kimiawi

Kerusakan kimiawi biasanya saling berhubungan dengan kerusakan lain, misalnya adanya panas yang tinggi pada pemanasan minyak mengakibatkan rusaknya beberapa asam lemak yang disebut ”thermal oxidation”. Adanya oksigen dalam minyak menyebabkan oksidasi pada asam lemak tidak jenuh, yang mengakibatkan pemecahan senyawa tersebut atau menyebabakan terjadinya ketengikan minyak.
Kerusakan fisiologis biasanya juga merupakan kerusakan kimiawi, karena reaksi enzimatis biasanya aktif dalam proses kerusakan tersebut. Adanya sinar radiasi, perubahan pH dapat menyebabkan gejala demikian. Terjadinya noda-noda hitam pada makanan kaleng yang disebabkan oleh senyawa FeS adalah merupakan kerusakan kimia yang disebabkan karena ”coating’’ atau enamel dari lapisan dalam kaleng tidak baik dan mengadakan reaksi dengan H2S yang diproduksi oleh makanan tersebut. Reaksi ”browning’’ pada beberapa bahan dapat terjadi secara enzimatis maupun non-enzimatis. ”Browning” secara non-enzimatis ini dapat menyebabkan timbulnya warna yang tidak diinginkan yaitu coklat, dan hal ini merupakan salah satu bentuk kerusakan kimiawi.

Ditulis Oleh: Wahid Priyono, S.Pd. (Alumni Pendidikan Biologi FKIP Universitas Lampung)

Sumber referensi pendukung:
Buckle K.A ,dkk. 1985. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
Fardiaz, Srikandi, dkk. 1980. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta: PT. Gramedia Jakarta.
Gaman, P.M dan Sherrington. 1994. Ilmu Pangan (Pengantar Ilmu Pangan Nutrisi dan Mikrobiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Khomsan, A. 2003. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Sediaoetama, A.D. 2008. Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.
Suhardjo. 1996. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.
Winarno, F.G. 1982. Kerusakan Bahan Pangan dan Cara Pencegahannya. Jakarta: Balai Aksara.
Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.