Friday 16 November 2012

Toksisitas Selenium---Dilihat Berdasarkan Karakteristik, Manfaat Selenium, Serta Toksisitas Dan Dampak Paparan Selenium Yang Berbahaya Bagi Kesehatan Tubuh Manusia

(New)Silahkan Dibaca --->
-->
1.   Karakteristik Selenium
   Selenium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Se dan nomor atom 34. Ditemukan oleh Berzellius  pada tahun 1817, yang menemukannya bergabung bersama tellurium (namanya diartikan sebagai bumi). Selenium adalah trace mineral yang sangat penting bagi kesehatan yang baik tetapi diperlukan hanya dalam jumlah kecil
            Menurut WHO dalam Ghani (2011) Orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi, 55 mikrogram (mcg) selenium setiap hari. Namun perempuan dewasa yang sedang hamil dianjurkan meningkatkan asupan selenium menjadi 60 mcg per hari. Kebutuhan tersebut akan meningkat saat seorang ibu harus menyusui, menjadi sebesar 70 mcg per hari. Bayi dan balita membutuhkan lebih banyak Selenium pada masa pertumbuhan Kebutuhan akan Selenium bagi bayi usia 0–6 bulan adalah 10 mcg per hari dan 15 mcg per hari untuk anak usia 6–12 bulan. ASI adalah sumber selenium terbaik. Selenium yang terdapat dalam ASI tergantung pada asupan makan ibu dan tahap menyusuinya.  

Selenium berbau bawang putih dan didapatkan bersama-sama dengan Cu,Au,Ni dan Ag. Selenium di dapatkan antaralain dalam industry gelas, kimi, plastic dan semikonduktor (slamet, 2000)
Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan meningkatnya cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar cahaya dengan energi yang cukup). Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna dalam produksi fotosel dan exposuremeter untuk tujuan fotografi, seperti sel matahari. Di bawah titik cairnya, selenium adalah semikonduktor tipe p dan memiliki banyak kegunaan dalam penerapan elektronik . Selenium memiliki massa jenis 4.81 g/cm³, titik lebur 494 K, titik didih 958 K. (ghani, 2011)

2.  Manfaat Selenium
Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan lain-lain. Juga digunakan oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan untuk membuat kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai tinta fotografi dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat. (Ghani, 2011)

Manfaat selenium bagi tubuh antaralain:
·    Menangkal radikal bebas
Tubuh setiap orang memiliki kemampuan untuk melawan radikal bebas yang bisa menghancurkan sel dan menimbulkan berbagai penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung dan penuaan dini. Di dalam tubuh, selenium bekerja sama dengan vitamin E sebagai zat antioksidan untuk memperlambat oksidasi asam lemak tak jenuh.     
·    Meningkatkan kekebalan tubuh
Selenium diketahui memperbaiki sistem imunitas (kekebalan tubuh) dan fungsi kelenjar tiroid. Hasil penelitian belakangan ini yang memastikan bahwa selenium dapat mencegah kanker (termasuk kanker kulit akibat paparan matahari) menambah pamornya sebagai mineral yang bermanfaat besar untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh manusia.
·    Mempertahankan elastisitas
Bersama vitamin E, selenium berfungsi mempertahankan elastisitas jaringan dan bila kadar selenium berkurang maka tubuh akan mengalami penuaan dini, yaitu kondisi sel yang rusak sebelum waktunya. (Ghani.2011)

3.    Toksisitas dan dampak paparan selenium
Menurut Ghani (2011), Toksisitas selenium adalah sebagai berikut :
v       Toksisitas Kronis : toksisitas Selenium dapat menyebabkan gejala astrointestinal, gangguan neuromuskuler-psikiatri, perubahan dermatologi , disfungsi hati, disfungsi ginjal, trombositopenia, dll.
v       Endokrin: efek awal keracunan selenium adalah gangguan fungsi endokrin, termasuk sintesis hormon tiroid. Kekurangan Selenium juga dapat memperburuk gangguan tiroid yang berkaitan dengan yodiumkekurangan.
v       Genitourinari : kadar selenium yang tinggi dapat menurunkan motilitas sperma.
v       Psikiatri: peneliti telah melaporkan selenium dengan kadar tinggi menyebabkan masalah perilaku seperti lekas marah atau kelelahan pada anak.

Menurut Burk R.K dalam Digilib Unsri (1988) menyatakan sebagai berikut :

Defisiensi Selenium
Defisiensi selenium dapat disebabkan karena:
1. Intake selenium yang tidak adekuat
Defisiensi selenium yang disebabkan intake yang tidak adekuat biasanya terdapat  di daerah dimana kandungan selenium pada tanah sangat rendah, contohnya di Cina dimana intake selenium <19 mcg/hari pada laki-laki dan <13 mcg/hari pada perempuan. Defisiensi selenium di  Cina yang berhubungan dengan penyakit jantung  disebut Penyakit Keshan. Penyakit Keshan adalah kardiomiopati yang terdapat pada anak dan wanita muda yang ditandai dengan pembesaran jantung dan penurunan fungsi jantung.  Kemungkinan defisiensi selenium harus dipikirkan pada semua pasien malnutrisi yang mendapat Nutrisi Parenteral Total (NPT). Pada pasien ini defisiensi dapat terjadi karena nutrisi yang diberikan tidak mengandung selenium.

2. Gangguan absorbsi
Gangguan gastrointestinal berat, misalnya pada penyakit Crohn’s dapat menurunkan absorbsi selenium.

3. Peningkatan penggunaan selenium. 
Kebutuhan selenium meningkat pada masa kehamilan, menyusui dan masa penyembuhan penyakit.


Kelebihan selenium  
Kadar selenium yang tinggi masih dapat ditoleransi untuk jangka waktu yang pendek. Keracunan akut dan fatal terjadi karena kecelakaan atau usaha bunuh diri
dengan menelan sejumlah besar selenium. Keracunan kronis selenium terjadi dengan menelan dosis yang lebih kecil dalam waktu lama. Gejala-gejala yang umum ditemukan pada kelebihan selenium adalah rambut rontok, kuku yang rapuh, gangguan pencernaan, dermatitis, bau nafas seperti bau bawang, rasa metalik, kelemahan dan bahkan kematian.

Badan Nutrisi dan Makanan Amerika Serikat menetapkan batas atas untuk selenium yaitu 400 mcg/hr pada dewasa, 150 mcg/hr pada anak dan 45 mcg/hr pada bayi.



Daftar Pustaka/Resources:
Burk RF, Levander OA. Selenium. In: Modern Nutrition in Health and Disease;
edisi ke-7. Philadelphia, 1988;265-74. Dalam http://digilib.unsri.ac.id/download/Selenium.pdf

Utomo, ghani budi. 2011. Selenium.bilangapax.blogspot.com/2011/02/selenium.html

Slamet, Juli soemirat. 2000. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gajah mada University press
Suma’mur,Dr. 1984. Higene perusahaan dan kesehatan kerja. Jakarta : Pt. gunung abung

Hayati,nur. 2009. Analisis kadar arsen pada kerang yang berasal dari laut belawan. Medan : Universitas Sumatera Utara. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14732/1/09E02805.pdf

Mukono. 2009. Arsen (as) dampak terhadap kesehatan serta penanggulangannya . mukono.blog.unair.ac.id/.../arsen-as-dampak-terhadap-kesehatan-sert...

Artikel Terkait

Toksisitas Selenium---Dilihat Berdasarkan Karakteristik, Manfaat Selenium, Serta Toksisitas Dan Dampak Paparan Selenium Yang Berbahaya Bagi Kesehatan Tubuh Manusia
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email