Tuesday, 27 December 2011

VITAMIN VERSUS MINERAL


SUMBER-SUMBER VITAMIN DAN MINERAL
 (Makalah Ilmu Gizi dan Kesehatan)



Disusun Oleh:
Istighfar Romadhon (0913024012)
Novan Brevi ( 0913024040)
Rizki Faya Islami (0913024110)
Soni Satriansyah (0913024018)
Wahid Biyobe (0913024076)



PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2011







I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Vitamin dan mineral merupakan zat-zat gizi yang diperlukan tubuh untuk memperlancar proses metabolisme di dalam tubuh, menjaga sel-sel dan jaringan untuk tetap bekerja dengan baik, serta memberikan pengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan tubuh hingga pada periode tertentu. Meskipun hanya digunakan dalam jumlah yang sedikit dan sebagai zat pengatur, namun peranannya masih sangat dibutuhkan oleh tubuh. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui seperti apa zat-zat yang dimaksud ini, sehingga perlu sekali kiranya kita mengetahui lebih lanjut terkait dengan vitamin dan mineral yang ada di dalam tubuh. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada makalah kali ini.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah kali ini diantaranya yaitu:
  1. Untuk mengetahui dan mempelajari sumber-sumber vitamin dan mineral
  2. Untuk menjelaskan dan mempelajari peranan/fungsi, serta penyakit yang dapat ditimbulkan apabila kelebihan vitamin dan mineral (defisiensi)


II. PEMBAHASAN

Vitamin berasal dari kata vitamine oleh Vladimir Funk, karena di sangka suatu ikatan organic amine, dan merupakan zat vitamin yang dibutuhkan untuk kehidupan (vital).Kemudian ternyata bahwa zat bukan merupakan amine, sehingga diubah menjadi vitamin.

Dari sudut dapat tidaknya di sintesis tubuh manusia, dikenal tiga kelompok vitamin.Pertama, vitaminnyang dapat dibuat oleh tubuh, dengan mengubahnya dari ikatan organic lain.Kedua, ikatan organic yang tidak bersifat vitamin, setelah dikonsumsi diubah menjadi vitamin disebut provitamin dan precursor vitamin.Ketiga, provitamin yang ada misalnya vitamin A dengan precursor, karoten, neasin, dengan precursor triptofan, vitamin D dengan prekursornya dehydro cholesterol.

Ada juga ikatan-ikatan organic yang berpengaruh menentang atau meniadakan kerja suatu vitamin yang disebut antivitamin atau anti metabolit dari vitamin tersebut.Zat ini sebagian besar terdapat pada vitamin.

Fungsi Vitamin adalah berlainan untuk berbagai vitamin.Misalnya, vitamin B diketahui berhubungan erat dengan fungsi enzim yaitu koenzim yang mengandung vitamin B tersebut.Vitamin D dalam tubuh diubah menjadi hormone yang berpengaruh pada transfor zat kapur atau Ca.

Ada beberapa vitamin yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air tapi tidak dalam lemak. Vitamin yang larut dalam lemak adalah sebagai berikut:
 
  1. Vitamin A

Vutamin A berfungsi dalam proses melihat metabolisme umum dan reproduksi, bahan makanan sumber vitamin A/karoten yaitu:
A. Nabati
Jagung Muda, Ubi rambat, jagung kuning, lamtoro, kacang hijau, wortel, daun melinjo, daun singkong, genjer, dan kangkung
B. Sumber Hewani
Ayam, hati sapi, ginjal sapi, telur ititk, ikan segar, daging sapi,dll

  1. Vitamin D

Berfungsi sebagai prohormon tarnsportasi ke dalam sel. Bahan  makanannya: susu
Untuk penyerapan vitamin D yang baik diperlukan adanya garam dan empedu.

  1. Vitamin E

Yaitu alfa tucuferol berfungsi sebagai antioksidan alamiah dan metabolisme selenium. Keduanya berkaitan dengan perlindungan sel terhadap gaya peroksida dalam jaringan. Sumber makanan kacang-kacangan atau biji-bijian khususnya bentuk kecambah mengandung vitamin E yang baik


  1. Vitamin K

Yaitu menadion, berfungsi di dalam proses sintesis protrombin yang diperlukan dalam pembekuan darah. Vitamin K terdapat dalam konsentrasi yang tinggi i dalam ginjal, paru-paru dan sum-sum tulang. Dalam penyerapannya dibutuhkan garam empedu dan lemak. Vitamin ini banyak terdapat pada beberapa sayuran seperti:
  
Sedangkan vitamin yang larut dalam air seperti pada vitamin C, Vitamin B.

1. Vitamin C
Disebut sebagai asam askorbat, berfungsi fisiologis, yaitu untuk kesehatan jaringan ikat, zat perekat antar sel dan mekanisme imunitas daya tahan tubuh. Fungsi terhadap penyakit dan toksin yaitu kesehatan epitel pembuluh darah, penurunan kadar kolesterol, dan pertumbuhan tulang serta geligi-geligi. Bahan vitamin C misalnya pada asparagus, sawi, kembang kol, cabai hijau, tomat, lemon, jambu batu, mangga, nanas,dsb

2. Vitamin B1/Tiamin
Berfungsi dalam koenzim Co-carboksilase, yaitu reaksi berhubungan dengan metabolisme karbohidrat.

Defisiensi vitamin B1, ini adalah gangguan pada metabolisme karbohidrat yang menghasilkan energi sehingga mengganggu fungsi organ-organ yang mendapat energinya terutama dari karbohidrat yaitu bagian saraf, otot, dan jantung. Gejalanya adalah kehilangan refleksi saraf, kelemahan otot, dan kelainan kerja jantung. Sumber misal

3. Vitamin B2 (Ribovalfin)

Berfungsi sebagai komponen dalam koenzim. Enzim-enzim dimana koenzim ini berperan serta bersangkutan dengan reduksi-oksidasi dan reaksi metabolisme tubuh.

Defisiensi Vitamin B2 ini tampak dengan adanya gangguan pada kulit yaitu dermatitis pada kulit muka, hidung, kelopak mata, dan lainnya.


4. Vitamin Niacin

Yaitu asam nikotinat, berfungsi sebagai komponen dari koenzim yang berperan di dalam proses mentransfer ataom hidrogen di dalam reaksi-reaksi yang menghasilkan energi yang berhubungan dengan integritas jaringan, terutama kulit saluran pencernaan dan susunan saraf.
Berikut ini disajikan tabel jenis-jenis vitamin, sumber, fungsi, dan akibatnya jika tubuh kekurangan/defisiensi

Vitamin
Contoh Sumber
Fungsi
Akibat avitaminosis
A/retinol
Hati, susu, mentega, keju, margarin, wortel,bayam
Menjaga kesehatan mata, hidung, mulut, pencernaan, dan sistim pembuangan air seni
Hemeralopia, Xeroftalmia, Keratomalasia
B1 (Thiamin, aneurin)
Ragi, nasi, roti, sereal, hati, unggas, telur, ikan, buah, dan sayuran
Membantu mengubah karbohidrat menjadi energi
Beri-beri
B2(Ribofalvin)
Produk susu, hati, ragi buah, gandum, serealia, sayuran, daging tanpa lemak, unggas
Membantu pengeluaran energi, menjaga kesehatan kulit, selaput lendir, dan susunan saraf
Keilosis (bibir pecah-pecah, sudut mulut pecah)
B3 (niasin)
Hati, ayam, kalkun, tuna, susu, telur, biji-bijian, buah dan sayuran, roti, dan sereal
Membantu mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi, penting untuk pertumbuhan, membantu persenyawaan hormon
Pelagra, diare, dementia, dermatitits
B6 (piiksin)
Susu, daging tak berlemak, roti gandum, dan serealia
Membantu lebih dari 60 reaksi enzim
Pelagra, anemia, obstipasi
Asam folat
Hati, berbagai jenis sayuran
Membantu produksi sel-sel  darah dan pertahanan susunan sistim saraf
Diare, kehilangan selera makan, anemia
B12
Hati, daging, telur, susu
Membantu persenyawaan sel darah putih dan merah, membantu reaksi metabolisme
Anemia pernisiosa
C (asam askorbat)
Brokoli, taoge, jeruk besar, dan sayuran
Membantu mempertahankan dan memperbaiki jaringan yang berhubungan, tulang, gigi, tulang rawan, dan mempercepat penyembuhan luka
Skorbut, pendarahan kulit, kerusakan sendi
D (kolekalsiferol)
Susu, minyak hati ikan
Membantu metabolisme kalsium dan fosfor untuk kesehatan tulang dan gigi
Rakitis
E (Tokoferol)
Minyak nabati, biji-bijian, sayuran hijau, kecambah
Mencegah dan mempertahankan selaput sel
Keguguran
K
Sayuran hijau, kedelai, hati sapi
Berguna dalam persenyawaan protrombin (berguna dalam pembekuan darah)
Darah sukar membeku/hemofilia









B. Mineral

Mineral merupakan zat gizi yang cukup penting bagi tubuh manusia, sekitar 4% dari tubuh manusia terdiri atas mineral. Berdasarkan analisis tubuh manusia, ada dua kelompok besar mineral (elemen,unsur), berdasarkan kuantumnya atau jumlahnya adalah:

A). Makro elemen
Terdapat dalam jumlah yang relatif besar seperti Kalium (K), Natrium (Na), Calsium (Ca), Magnesium (Mg), dan posfor (P), Sulfur (S), serta Clorium (Cl/zat chlor)

B). Mikro elemen
Terdpat dalam jumlah yang relatif sedikit menurut keguanannya dalam tubuh dapat dikelompokkan atas:
  • Mikroelemen esensial, yaitu yang benar-benar dibutuhkan tubuh manusia dan harus diantaranya adalah Fe (zat besi), cuprung (Cu/zat tembaga), CO (Cobalt), Selenium (Se), Zinkcum/Zu/Zat seng, Iodium, Flour. Mikroelemen kemungkinan esensial seperti molibdenum (Mo)
  • Mikroelemen tidak begitu diperlukan/nonesensial
C). Trace element
Sebenarnya sudah termasuk mikro elemen, tetapi diperlukan dalam jumlah yang lebih kecil yaitu Cu, Zn. Mineral kelompok makro elemen berfungsi sebagai bagian zat yang aktif dalam metaolisme atau sebagai bagian penting dari struktur sel jaringan. Fungsi mineral kelompok mikro elemen berhubungan dengan fungsi enzim, iodium merupakan bagian dari struktur suatu hormon. Mikro elemen dan trace element diperlukan oleh sebagian besar enzim agar dapat berfungsi secara maksimal. Beberapa jenis mineral dijelaskan berikut ini:

A). Kalsium (Ca)
Sebagian besar kedua unsur ini berbentuk garam kalsium fosfat di dalam jaringan keras tubuh yaitu tulang dan gigi-geligi. Adanya kedua unsur ini memberikan sifat keras pada jarangan tersebut
B). Zat Besi (Fe)
Zat besi merupakan mikro elemen yang diperlukan dalam hemopoiesis/pembentukkan darah, yaitu dalam sintesis Hb. Berbagai enzim memerlukan zat besi sebagai faktor penggiat. Bentuk aktif zat besi adalah sebagai fero, terdapat dalam hemoglobin (mentranspor karbondioksida) dari jaringan ke paru-paru dan membawa oksigen dari paru-paru ke sel jaringan. Dan pada mioglobin (terdapat dalam sel-sel otot, untuk proses kontraksi otot), serta pada transferrin (berfungsi mentransport Fe ke dalam plasma darah serta jaringan sel-sel tulang).

C). Zn (seng)
Zn dibutuhkan oleh beberapa jenis enzim bagi berlangsungnya fungsi enzim tersebut. Dalam tubuh manusia, Zn tersebar di dalam berbagai jaringan tubuh  dalam konsentrasi yang sangat bervariasi, yaitu dalam pankreas, jaringan hati, otot skelet, dan jaringan tulang. Zn juga terdapat dalam darah serta plasma.

D) Iodium
Zat ini merupakan komponen dari hormon Thyroxin. Zat ini dikonsentrasikan dalam kelenjar gondok yang dipergunakan dalam sintesis hormon tyroxin., Penyakit gondok dapat disebabkan karena tubuh kekurangan iodium, yang memberikan kondisi hypothyrodism yang oleh tubuh dikompensasi dengan menambah jaringan kelenjar gondok yang memberikan pembesaran kelenjar thyroid tersebut. Defisiensi iodium ditandai dengan gambaran klinik yaitu pembesaran kelenjar gondok, oedema, kretinisme yaitu tinggi badan di bawah orang normal dan keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan.


Untuk penjelasan lain tentang sumber mineral, fungsi, serta defisiensinya dapat diperlihatkan pada tabel berikut ini:
Mineral
Contoh sumber
fungsi
Gejala defisiensi
Kalsium (Ca)
Susu, sayuran hijau, kacang-kacangan, daging

Pembentukan tulang dan gigi, pembentukan darah, dan menjaga aktifitas saraf serta otot
Rakitis, kejang otot, osteoporosis, darah sukar membeku
Fosfor (P)
Susu, tepung, kacang-kacangan, daging, sayuran, telur, ikan
Pembentukan tulang dan gigi, kontraksi otot, aktivasi saraf
Lesu, tulang dan gigi menjadi rapuh
Natrium (Na)
Daging, garam, mentega, produk peternakan
Komponen enzim, DNA, RNA, dan ATP
Dehidrasi, kejang otot, syok, mual, kelelahan
Zat besi (Fe)
Sayuran hijau, daging, serealia
Transmisi saraf dan kontraksi otot, mengatur Ph
Anemia, lesu, dan pusing
Iodium (I)
Makanan laut, telur, susu, garam beriodium
Pembentukan hemoglobin
Gondok
Kalium (K)
Sayuran, Buah-buahan, kecap, daging unggas
Aktifitas kelenjar tyroid, mengatur detak jantung, memelihara keseimbangan air,dan transmisi syaraf
Gangguan jantung dan pernafasan, serta lemah otot
Magnesium(Mg)
Kacang-kacangan, sayuran hijau, daging,makanan laut,serealia
Pembentukan tulang, menjalankan fungsi enzim, otot dan syaraf
Gangguan mental, emosi,dan otot


III. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Meskipun vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit, akan tetapi peran ke dua zat gizi ini sangat menunjang kegiatan tubuh
2. Vitamin dibedakan menjadi vitamin yang dapat larut dalam lemak dan vitamin yang dapat larut dalam air
3. Sedangkan mineral dibedakan dalam tiga macam, mineral mikro dan makro, serta trace elemen
4. Sumber-sumber vitamin dan mineral umumnya banyak terdapat pada jenis buah, sayur-mayur, dan beberapa makanan nabati dan hewani
5. Gejala akibat kelebihan vitamin dan mineral  bermacam-macam bentuknya dan disesuaikan dengan tingkat keseimbangan saat mengkonsumsinya


DAFTAR PUSTAKA

Achadi, Endang L. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Depok: Departemen Gizi dan               
         Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Khomsan, Ali. 2002. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Santoso, Soegeng dan Anne Lies Ranti. 1999. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta.






Artikel Terkait

VITAMIN VERSUS MINERAL
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email