Thursday 27 September 2012

Ekologi: Densitas, Densitas Relatif, Frekuensi Ekologi, Penentu Kejayaan Ekosistem Alam

-->
Menurut  Subrahmanyam dan Sambamurty (2006: 14.1), dijelaskan tentang densitas, yaitu :

 "The densities of an animal population are estimated by mark-recapture techniques. These techniques depend on the assumption that when a sample of animals from a population is market and allowed to redistributed among the unmarket ones, the expected proporsion of market to unmarket animals in a subsequence sampel is the same as the proporsion of market ones in the population. In the simplest mark-recapture method several conditions to be satisfied are that : (1)marking methods must affect the animal ; (2) the mark must last still the investigation; (3) market animlas be completly mixed in the population before the next sampel; (4) likelihood of an animal being captured must not change with its age; (5) the population is a closed one, i.e. not immigrat

ion or emigration occur, or if it occurs, they can be determined; (6) there are no births or deaths during the investigation, in case there are, they should also be determined.

More complex methods do not require a static population (conditions 5 and 6) and can also allow for the death of animal during handling. Such a method was developed by Jolly (1965).

In laboratory exercise we use the simple Lincoln index because in this short duration exercise one can satisfied condition one until six fairly confidently. In field exercise we use jolly's method as condition 5 and 6 do not apply to field conditions.

In the Lincoln method (1930), the choice of criteria determining the point at which the second sampling should stop is important. Half the data should be collected as in (i) and the other as in (ii) below.(i) When the total number of insect counted reaches teh number of originally-marked ones (already recorded) sampling should cease; (ii) When the number of market individuals captured reaches 20%, of the total number of marked one's known to be present, sampling should cease, lincoln analysis is based on the expected relationship ".



Total population (P)                                             Total in Sample (n)

                                                        =

Original marked number                                    Total with mark in sample







(Kerapatan populasi hewan diperkirakan dapat melalui teknik penangkapan kembali, teknik tersebut tergantung pada anggapan bahwa ketika sampel hewan dari populasi adalah pasar dan dapat mendistribusikan kembali diantara yang tidak dipasarkan. Proporsi yang diharapkan dipasar terhadap hewan yang tidak dipasarkan merupakan bagian dari rangkaian sampel ini sama halnya dengan proporsi sampel dipasar. Penangkapan kembali yang sangat sederhana melalui metoda dengan beberapa kondisi yang  memenuhi, yaitu : (1) metode penandaan harus mempengaruhi hewan ; (2) penandaan harus penyelidikan yang terakhir ; (3) pemasaran hewan menjadi sempurna saat bercampur dalam populasi, sebelum ke sampel berikutnya ; (4) kemungkinan hewan yang telah tertangkap tidak harus mengubah umur mereka ; (5) populasi tertutup dengan kata lain bukan pendatang.

Emigrasi terjadi atau tidak terjadi dapat menentukan ; (6) tidak ada kelahiran dan kematian selama penyelidikan, pada suatu kasus mereka dapat menentukan.

Metoda yang lebih komplek tidak dibutuhkan pada populasi yang mengalami gangguan ( kondisi 5 dan 6) dan juga dapat menyebabkan kematian pada hewan pada saat penanganannya. Misalnya metoda yang dikembangkan Jolly (1965).

Latihan di laboratorium kami menggunakan penunjuk Lincoln yang sederhana, karena durasi latihan yang singkat dapat memenuhi  kondisi satu sampai enam secara wajar dan yakin. Di tempat latihan kami menggunakan metoda jolly seperti kondisi 5 dan 6 yang tidak dapat digunakan pada tempat kondisi.

Pada metoda lincoln (1930), pemilihan kriteria menentukan batas sampel kedua akan berhenti. Pertengahan data akan dikumpulkan seperti (i) dan yang lainnya seperti (ii), dibawah.(i) ketika jumlah total insekta dihitung mencapai jumlah yang semestinya sampel telah direkam akan berhenti.(ii) ketika jumlah individu dipemasaran tertangkap mencapai 20 % dari keseluruhan total pasar yang telah diketahui dan disajikan,sampel akan berhenti. Lincoln menganalisis berdasarkan hubungan yang diharapkan.)



Total Populasi                                                 =                  Total Sampel

Jumlah populasi yang diukur                                         Total sampel yang diukur



 (Subrahmanyam dan Sambamurty, 2006: 14.1).
-->
1.10 Relative Density (R.D)

Menurut penjabaran Subrahmanyam dan Sambamurty (2006: 13.8) tentang densitas relatif , yaitu :
"Is the density of one species as a percent of total plant density. Mean area is plot area/density; it is the area per plant. density is independent of cover. For example, many young, slender trees may have a higher density but a lower cover than a few older, branching trees".
                  number of individuals of the species in all the sample plots x 100
R.D =
                                              number of units studied


("Apakah kerapatan satu spesies sebagai persentase dari kerapatan tanaman total rata daerah adalah rencana daerah / kepadatan;. Itu adalah daerah kepadatan suatu tanaman. Sebagai contoh, banyak pohon muda, pohon yang ukurannya kecil mungkin memiliki kerapatan yang lebih tinggi tapi menutupi permukaan daerah lebih  rendah dari yang lebih tua, pada pohon percabangannya ".)              

D.R =   Jumlah individu sampel spesies di plot  x 100
                         Jumlah unit yang dipelajari   
1.11 Frequency
Menurut Subrahmanyam dan Sambamurty( 2006: 13.8) dalam bukunya yang berjudul Ecology dinyatakan tentang pengertian frekuensi,
"Frequency denotes the homogeneity of distribution of various species in the ecosystems. It is exprssed as the percentage of units in which the species occurred, out of all the units studied i.e
                              number of units in which the species occured  x 100
frequency =
                                                number of units studied

If a species is well distributed, it will have a chance of being recorded in any part of the ecosystem. i.e., will have frequency 100 per cent while a species which is restricted to certain areas (though growing profusely there) it will be encountered in only few quadrats and will therefore have a low frequency value. Frequency is an easily assessible but important parameter of the vegetation study ".
Yang artinya frekuensi menunjukan distribusi homogenitas berbagai jenis spesies dalam ekosistem. Hal ini dinyatakan sebagai persentase unit di mana spesies terjadi, dari semua unit dipelajari yaitu

Frekuensi     =      Jumlah unit spesies yang terjadi   x 100
                                  Jumlah unit yang dipelajari

Jika suatu spesies yang didistribusikan dengan baik, akan memiliki kesempatan untuk direkam dalam setiap bagian dari ekosistem. yaitu, akan memiliki frekuensi 100 persen, sedangkan spesies yang terbatas pada daerah tertentu (meskipun semakin banyak ada) itu akan ditemui dalam jumlah sedikit dan karena itu akan memiliki nilai frekuensi rendah. Frekuensi adalah parameter mudah assessible tapi penting dari studi vegetasi.




                                                        

Artikel Terkait

Ekologi: Densitas, Densitas Relatif, Frekuensi Ekologi, Penentu Kejayaan Ekosistem Alam
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email