Thursday 27 September 2012

Fisiologi Hewan: Propioseptor, Bisakah Semua Orang Melakukannya?

Propioreseptor adalah kesadaran atas kedudukan tangan dan keseimbangan tubuh terhadap gravitasi bumi. Propioreseptor terdapat otot-otot dan sendi yang memberikan informasi akan tempat-tempat tertentu pada tubuh tanpa harus menggunakan indera penglihatan, sebagai input atau masukan ke system syaraf. Posisi tubuh juga dijaga supaya secara spontan dengan menyertakan otot-otot antagonis dari proprioreseptor. Propioreseptor terbagi menjadi dua yaitu propioreseptor sadar dan proprioreseptor dan tidak sadar. Proprioreseptor sadar mencapai korteks sebrum yaitu tempat dimana proprioreseptor itu sadar atau tidak. Sedangkan proprioreseptor tak sadar menuju ke serebrum untuk integrasi aktivitas motorik pada hewan (Widiastuti, 2002).

Indera adalah kumpulan reseptor yang khas untuk menyadari suatu bentuk perubahan lingkungan. Agar dapat terjadi suatu penginderaan harus dipenuhi empat syarat mutlak yaitu: adanya stimulus atau perubahan lingkungan yang mampu untuk membangkitkan respon sistem saraf, reseptor atau organ indera harus dapat menerima stimulus dan mengubahnya menjadi impuls saraf, impuls saraf harus dihantarkan sepanjang lintasan saraf dari reseptor atau organ indera ke otak, pusat indera yang bersangkutan di otak harus menerjemahkan impuls saraf yang diterimanya menjadi sebuah kesan. Setiap indera menerima stimulus khusus untuk penginderaan yang sesuai. Impuls sensoris yang berakhir pada pusat-pusat indera di otak akan menimbulkan penginderaan yang disadari. Jika impuls dari organ indera dihantarkan ke medula spinalis maka akan terjadi juga aktivitas motoris tetapi penginderaan yang dihasilkan bersifat tidak disadari (Ali, 2007).

Tiap otot kerangka, tendon dan persendian mempunyai propioreseptor yang peka terhadap laju perubahan pada otot. Impuls dari proprioreseptor sangat penting agar terjadi kontraksi yang serasi dari berbagai otot yang terlihat dalam satu gerak. Tanpa propioreseptor perbuatan yang rumit seperti membuat simput dengan mata tidaklah mukin untuk dilakukan. Impuls organ juga penting dalam mempertahankan keseimbangan. (Barnes, 1988).

Berdasarkan jenis energi yang dideteksi (yang ditransduksikan) reseptor sensoris dibagi menjadi lima kategori yaitu: mekanoreseptor, reseptor rasa sakit, termoreseptor, kemoreseptor, dan reseptor elektromagnetik. Mekanoreseptor dirangsang oleh perubahan bentuk fisik yang disebabkan oleh stimlus seperti tekanan, sentuhan, tegangan, pergerakan, dan suara -- semua bentuk energi mekanis. Indera atau sensasi sentuhan pada manusia mengandalkan mekanoreseptor yang sesungguhnya merupakan dendrit neuron sensoris yang dimodifikasi. Reseptor rasa sakit (pain receptor) pada manusia merupakan kelompok dendrit telanjang pada epidermis kulit yang disebut nosiseptor (nociceptor). Termoreseptor, yang merespons terhadap panas atau dingin, membantu mengatur suhu tubuh dengan cara mendeteksi suhu permukaan dan bagian dalam tubuh. Kemoreseptor meliputi reseptor umum yang menghantarkan informasi mengenai konsentrasi zat terlarut total dalam suatu larutan dan reseptor spesifik yang merespons terhadap masing-masing jenis molekul. Reseptor elektromagnetik (electromagnetic receptor) mendeteksi berbagai bentuk energi elektromagnetik, seperti cahaya tampak, listrik, dan magnetisme. Fotoreseptor, yang mendeteksi radiasi yang kita kenal sebagai cahaya tampak, sering kali diorganisasikan menjadi mata (Campbell, 2004).



Jika seseorang mulai kehilangan keseimbangan, otaknya diberitahu oleh proprioreseptor dari kaki dan dengan serentak dilakukan aksi untuk membenarkan kembali posisi tubuh. Aksi berbagai otot yang terkordinasi dan waktunya sesuai memerlukan bahwa otak harus secara terus-menerus diberikan informasi mengenai perbuatan otot masing-masing. Propioreseptor melibatkan koordinasi saraf . koordinasi saraf berbeda dengan koordinasi endokrin karena lebih cepat dan terdokasi. Keseimbangan juga melibatkan organ penglihatan dan pendengaran, (Kimball,1983). (doc.Penulis).

Artikel Terkait

Fisiologi Hewan: Propioseptor, Bisakah Semua Orang Melakukannya?
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email