Monday, 29 October 2012

Gerak Refleks Sebagai Integarasi Sinaps (sensorik-saraf spinal akar dorsalis-interneuron-saraf akar ventralis-serabut motorik)


Refleks sebagai integarasi sinaps memmilki bagian-nagian antara lain serabut saraf sensorik-saraf spinsa akar dorsalis-interneuron-saraf akar ventralis-serabut motorik. Antar satu serabut dengan serabut lainya sudah tentu memilki hubungan integrasi yang disebut sinaps. Dalam integrasi antar ujung-ujung sarf dalam sinaps tersebut ada tiga hal yang dimunculkan, yaitu:
1.  Summasi 
Terdiri dari sum-sum temporal yang berupa pengulangan impuls untuk dapat menimbullkan respond an summasi spasial, yaitu dua atau lebih saraf eferen yang memberikan stimulus pada waktu yang sama untuk dapat memberikan respon.
2.  Fasilitas 
Merupakan suatu proses penambahan eksitasi pada hubungan sinaps yang tidak memperlihatkan adanya summasi respon elektrik . Pada kondisi ini potensial pada portsinapsis akan meningkat.
1.      Inhibiton 
Adalah proses penhamhambatan respon pada organ efektor.Jika dilihat dari mekanismenya jalan rangsang, stimulus memiliki bentuk sinaps inhibitor(menghambat) dan sinaps eksitator(mempercepat). Misalnya stimulus dengan sinaps inhibitor adalah saat relaksasi sebagai respon dari adanya stimulus, sedangkan contoh sinaps eksitator adalah saat otot kontraksi respon adanya stimulus . Bentuk kedua respon pada anggota badan yang sma disebut dengan hambatan resiprikal. Contohnya adalah pada saat tempurung lutut dipukul dengan keras (Widiastuti, 2002).

Refleks rentang memainkan sesuatu peranan penting namun agak sederhana dalam perilaku. Suatu otot terentang dan bereaksi dengan berkontraksi. Mesin refleks rentang memberikan mekanisme pengendalian yang teratur dengan baik yang mengarahkan kontraksi otot-otot antagonis dan secara terus-menerus memonitor keberhasilan dengan perintah-perintah dari otak yang diteruskan dan dengan cepat mampu melakukuan penyesuaian(Kimball,1983). 
Molekul Sinyal terikat pada protein reseptor, menyebabkan protein berubah bantuk. Sel yang menjadi target sinyal kimiawi tertentu memiliki molekul yang berupa protein reseptor yang akan mengenali molekul sinyal . Molekul sinyal ini mempunyai bentuk yang berkomplementer dengan tempat spesifik pada reseptor dan molekul ini terikat dengan tempat tersebut , seperti kunci pada gembok atau seperti subtract dalam sisi katalik enzim . Molekul sinyal ini berperilaku seperti ligan , istilah untuk molekul kecil yang terikat secara spesifik pada molekul yang lebih besar . Pengikatan ligan ini umumnya menyebabkan protein reseptor mengalami perubahan konformasi ,dengan kata lain berubah bentuk .Untuk Banyak reseptor, perubahan bentuk ini langsung mengaktifkan reseptor sehingga dapat berinteraksi dengan molekul seluler lainya . Untuk jenis reseptor lain, seperti yang akan segera kita lihat , pengaruh yang segera dari pengikatan ligan ini lebih terbatas , terutama menyebabkan berkumpulnya dua atau lebih molekul(Campbell,2004).

Artikel Terkait

Gerak Refleks Sebagai Integarasi Sinaps (sensorik-saraf spinal akar dorsalis-interneuron-saraf akar ventralis-serabut motorik)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email