Tuesday, 9 October 2012

Kajian Dan Telaah Umum---Komponen-Komponen Penyusun Satuan Kurikulum Di Indonesia


2.1.  Komponen Kurikulum

Adapun komponen - komponen kurikulum secara umum yaitu :
1.    Tujuan, Yaitu arah/sasaran yang hendak dituju oleh proses penyelenggaran pendidikan
2.    Isi Kurikulum, Yaitu pengalaman belajar yang di peroleh murid di sekolah.pengalaman-pengalaman ini di rancang dan di organisasikan sedemikian rupa sehingga apa yang diperoleh murid sesuai denagn tujuan
3.    Metode proses belajar mengajar yaitu cara muri memperolehpengalaman belajaruntuk mencapai tujuan
4.    Evaluasi yaitu cara untuk mengetahui apakah sasaran yang ingin di tuju dapat tercapai atau tidak.

Menurut Ralph W. Tyler dalam bukunya Basic Principles of Curriculum and Instruction (1949), salah satu buku yang paling berpengaruh dalam pengembangan kurikulum mengajukan 4 pertanyaan pokok yaitu:
1.    Tujuan apa yang harus dicapai oleh sekolah?
2.    Bagaimanakah memilah bahan pelajaran guna mencapai tujuan itu?
3.    Bagaimanakah bahan di sajikan agar efektif untuk di ajarkan?
4.    Bagaimanakah efektifitas mengajar dapat dinilai?

Berdasarkan pertanyaan itu maka diperoleh ke empat komponen kurikulum yakni:
1.    Tujuan
2.    Bahan pelajaran
3.    Proses belajar mengajar
4.    Evaluasi atau penilaian

Keempat komponen itu dapat kita gambarkan dalam bagan sebagai berikut :
                                   
                                                            Tujuan

 


Evaluasi                                                                              Bahan
 


                                                     PBM


Ke empat komponen itu saling berhubungan. Setiap komponen saling bertalian erat dengan ketiga komponen lainnya. Tujuan menentukan bahan apa yang akan di pelajari, bagaimana proses belajarnya, dan bahan apa yang harus di nilai. Demikian pula penilaian dapat mempengaruhi komponen lainnya. Pada saat dipentingkannya evaluasi dalam bentuk ujian, misalnya EBTANAS, UMPTN, maka timbul kecenderungan untuk menjadikan bahan ujian sebagai tujuan kurikulum, proses belajar mengajar cenderung mengutamakan  latihan dan hafalan.

Bila salah satu komponen berubah, misalnya ditonjolkannya tujuan yang baru, atau proses belajar mengajar, misalnya metode baru atau cara penilaian maka komponen lainnya turut mengalami perubahan. Kalau tujuannya jelas maka bahan pelajaran, PBM, maupun evaluasi pun lebih jelas. Pola kurikulum yang di kemukakan oleh Tayler ini tampaknya sangat sederhana namun dalam kenyataannya lebih kompleks daripada yang di duga. Tak muda menentukan tujuan pendidikan atau pelajaran, tak muda pula menentukan bahan yang tepat guna mencapai tujuan itu. Misalnya bahan untuk mendidik anak agar menjadi manusia pembangun, jujur, kerja keras dsb. Menentukan PBM yang efektif tak kurang sulitnya, karena keberhasilannya baru diketahui setelah nilai.

Artikel Terkait

Kajian Dan Telaah Umum---Komponen-Komponen Penyusun Satuan Kurikulum Di Indonesia
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email