2.1
Keragaman Potensi (Muatan Lokal)
Betapapun kecil atau terpencil, suatu sekolah, sekurang-kurangnya
mempunyai empat jenis sumber belajar yang sangat kaya dan bermanfaat, yaitu:
·
Lingkungan fisik di
sekitar sekolah.
·
Bahan sisa yang tidak
terpakai dan barang bekas yang terbuang yang dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan, namun kalau kita olah dapat bermanfaat sebagai sumber dan alat
bantu belajar mengajar.
·
Peristiwa alam dan
peristiwa yang terjadi di masyarakat cukup menarik perhatian siswa. Ada
peristiwa yang mungkin tidak dapat dipastikan akan terulang kembali. Jangan
lewatkan peristiwa itu tanpa ada catatan pada buku atau alam pikiran siswa.
2.2
Peningkatan
Relevansi Muatan Lokal terhadap Kurikulum Biologi di Sekolah
Peningkatan relevansi muatan lokal terhadap kurikulum
Biologi di Sekolah merupakan bentuk inovasi yang harus dilakukan seorang guru
agar pelajaran Biologi bisa langsung diaplikasikan untuk memanfaatkan potensi
yang ada pada daerah tempatnya mengajar. Sebelumnya, kita harus tahu dulu
definisi dan tujujuan dari inovasi itu sendiri.
Inovasi ialah
suatu perubahan yang baru yang menuju kearah perbaikan; yang lain atau berbeda
dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana (tidak
secara kebetulan saja). Istilah
perubahan dan pembaruan ada perbedaan dan persamaannya. Perbedaannya yaitu pada pembaruan ada unsur
kesengajaan. Persamaannya, yaitu sama –
sama memiliki unsur yang baru atau lain dari sebelumnya. Cara penggunaan potensi yang lama didalam
rangka meningkatkan efisiensi suatu
usaha juga dinamakan inovasi.
Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan
adalah inovasi dalam bidang pendidikan untuk memecahkan masalah
pendidikan. Demikian pula Ansyar,
Nurtain (1991) mengemukakan inovasi adalah gagasan, perbuatan atau sesuatu yang
baru dalam konteks sosial tertentu untuk menjawab masalah yang dihadapi. Tujuan inovasi menurut santoso adalah
meningkatkan sumber – sumber tenaga, uang, dan sarana, termasuk struktur dan
prosedur organisasi. Sedangkan inovasi
pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas, dan efektivitas
: sarana serta jumlah peserta didik sebanyak – banyaknya dengan hasil
pendidikan sebesar – besarnya ( menurut kriteria kebutuhan peserta didik,
masyarakat, dan pembangunan ) dengan menggunakan sumber tenaga, uang, alat, waktu dalam jumlah yang
sekecil – kecilnya.
Komponen
kurikulum yang telah kita bahas sebelumnya yaitu tentang strategi belajar yang
terdiri dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek-aspek tersebut
dapat terwujud dengan adanya bermacam-macam sumber belajar. Lingkungan sekitar
tempat belajar-mengajar yang tercermin dalam muatan lokal dapat kita
maksimalkan agar belajar Biologi bisa lebih mudah dipahami.
Daerah-daerah
yang ada di indonesia bermacam-macam mulai dari dataran rendah, dataran tinggi,
laut, hutan, dll. Kurikulum Biologi yang ada di sekolah sangat dipengaruhi oleh
faktor ini yang akan dijabarkan di bawah ini:
1.
Dataran
Tinggi
Pada dataran tinggi, perkebunan banyak sekali kit jumpai
seperti perkebunan teh. Pelajaran Biologi yang kita ajarkan bisa memanfaatkan
kekayaan tersebut untuk mempelajari morfologi, anatomi, fisiologi, dan manfaat
dari tanaman teh, selain itu kita juga bisa memberikan siswa kesempatan untuk
mengolah teh secara berkelompok agar ilmu yang kita ajarkan dapat langsung
diaplikasikan. Dengan pengaplikasian tersebut, otomatis ilmu tentang teh
tersebut dapat mereka manfaatkan untuk mengembangkan potensi daerahnya pada
masa yang akan datang.
2.
Dataran
Rendah
Pada dataran rendah, bisa kita lihat banyak sawah-sawah
yang terbentang luas. Indonesia memang negara agraris, pada sektor ini
masyarakat mencari nafkah. Sebagi guru Biologi, kita dapat membimbing siswa
untuk memanfaatkan hasil padi-padian secara kreatif. Tidak hanya dijadikan
beras saja, tetapi juga bisa dikembangkan untuk produksi jenis makanan yang
lain. Tentu hal ini akan menimbulkan kecintaan siswa terhadap daerahnya dan
diharapkan kelak sektor pertanian tidak tertinggal dari sektor yang lainnya.
3.
Laut
Muatan lokal di daerah pantai dapat kita manfaatkan untuk
pembelajaran kurikulum Biologi seperti mempelajari hewan-hewan yang ada di
laut. Dengan mempelajari hewan-hewan tersebut maka akan menumbuhkan kepedulian
siswa terhadap komunitas yang ada di laut sehingga mereka akan menjaga dan
melestarikannya.
4.
Hutan
Pembalakan hutan yang terjadi di Indonesia dewasa ini
semakin memprihatinkan. Dengan diadakannya muatan lokal seperti kegiatan
reboisasi di hutan gundul diharapkan
siswa dapat membantu merehabilitasi daerahnya.
Keragaman Potensi+Kiat Sukses Peningkatan Muatan Lokal Terhadap Kurikulum Biologi di Sekolah
4/
5
Oleh
Wahid Priyono,S.Pd.