Tuesday 9 October 2012

Keragaman Potensi+Kiat Sukses Peningkatan Muatan Lokal Terhadap Kurikulum Biologi di Sekolah


2.1  Keragaman Potensi (Muatan Lokal)
Betapapun kecil atau terpencil, suatu sekolah, sekurang-kurangnya mempunyai empat jenis sumber belajar yang sangat kaya dan bermanfaat, yaitu:
·         Masyarakat desa atau kota di sekeliling sekolah.
·         Lingkungan fisik di sekitar sekolah.
·         Bahan sisa yang tidak terpakai dan barang bekas yang terbuang yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, namun kalau kita olah dapat bermanfaat sebagai sumber dan alat bantu belajar mengajar.
·         Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi di masyarakat cukup menarik perhatian siswa. Ada peristiwa yang mungkin tidak dapat dipastikan akan terulang kembali. Jangan lewatkan peristiwa itu tanpa ada catatan pada buku atau alam pikiran siswa.
2.2        Peningkatan Relevansi Muatan Lokal terhadap Kurikulum Biologi di Sekolah
Peningkatan relevansi muatan lokal terhadap kurikulum Biologi di Sekolah merupakan bentuk inovasi yang harus dilakukan seorang guru agar pelajaran Biologi bisa langsung diaplikasikan untuk memanfaatkan potensi yang ada pada daerah tempatnya mengajar. Sebelumnya, kita harus tahu dulu definisi dan tujujuan dari inovasi itu sendiri.
Inovasi  ialah suatu perubahan yang baru yang menuju kearah perbaikan; yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan saja).  Istilah perubahan dan pembaruan ada perbedaan dan persamaannya.  Perbedaannya yaitu pada pembaruan ada unsur kesengajaan.  Persamaannya, yaitu sama – sama memiliki unsur yang baru atau lain dari sebelumnya.  Cara penggunaan potensi yang lama didalam rangka meningkatkan efisiensi  suatu usaha juga dinamakan inovasi.
Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan untuk memecahkan masalah pendidikan.  Demikian pula Ansyar, Nurtain (1991) mengemukakan inovasi adalah gagasan, perbuatan atau sesuatu yang baru dalam konteks sosial tertentu untuk menjawab masalah yang dihadapi.  Tujuan inovasi menurut santoso adalah meningkatkan sumber – sumber tenaga, uang, dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.  Sedangkan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas, dan efektivitas : sarana serta jumlah peserta didik sebanyak – banyaknya dengan hasil pendidikan sebesar – besarnya ( menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunan ) dengan menggunakan sumber  tenaga, uang, alat, waktu dalam jumlah yang sekecil – kecilnya.
Komponen kurikulum yang telah kita bahas sebelumnya yaitu tentang strategi belajar yang terdiri dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek-aspek tersebut dapat terwujud dengan adanya bermacam-macam sumber belajar. Lingkungan sekitar tempat belajar-mengajar yang tercermin dalam muatan lokal dapat kita maksimalkan agar belajar Biologi bisa lebih mudah dipahami.

Daerah-daerah yang ada di indonesia bermacam-macam mulai dari dataran rendah, dataran tinggi, laut, hutan, dll. Kurikulum Biologi yang ada di sekolah sangat dipengaruhi oleh faktor ini yang akan dijabarkan di bawah ini:

1.      Dataran Tinggi
Pada dataran tinggi, perkebunan banyak sekali kit jumpai seperti perkebunan teh. Pelajaran Biologi yang kita ajarkan bisa memanfaatkan kekayaan tersebut untuk mempelajari morfologi, anatomi, fisiologi, dan manfaat dari tanaman teh, selain itu kita juga bisa memberikan siswa kesempatan untuk mengolah teh secara berkelompok agar ilmu yang kita ajarkan dapat langsung diaplikasikan. Dengan pengaplikasian tersebut, otomatis ilmu tentang teh tersebut dapat mereka manfaatkan untuk mengembangkan potensi daerahnya pada masa yang akan datang.

2.      Dataran Rendah
Pada dataran rendah, bisa kita lihat banyak sawah-sawah yang terbentang luas. Indonesia memang negara agraris, pada sektor ini masyarakat mencari nafkah. Sebagi guru Biologi, kita dapat membimbing siswa untuk memanfaatkan hasil padi-padian secara kreatif. Tidak hanya dijadikan beras saja, tetapi juga bisa dikembangkan untuk produksi jenis makanan yang lain. Tentu hal ini akan menimbulkan kecintaan siswa terhadap daerahnya dan diharapkan kelak sektor pertanian tidak tertinggal dari sektor yang lainnya.

3.      Laut
Muatan lokal di daerah pantai dapat kita manfaatkan untuk pembelajaran kurikulum Biologi seperti mempelajari hewan-hewan yang ada di laut. Dengan mempelajari hewan-hewan tersebut maka akan menumbuhkan kepedulian siswa terhadap komunitas yang ada di laut sehingga mereka akan menjaga dan melestarikannya.

4.      Hutan
Pembalakan hutan yang terjadi di Indonesia dewasa ini semakin memprihatinkan. Dengan diadakannya muatan lokal seperti kegiatan reboisasi di   hutan gundul diharapkan siswa dapat membantu merehabilitasi daerahnya.

Artikel Terkait

Keragaman Potensi+Kiat Sukses Peningkatan Muatan Lokal Terhadap Kurikulum Biologi di Sekolah
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email