Wednesday, 14 November 2012

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Dan Kecepatan Respirasi Pada Makhluk Hidup Tingkat Tinggi Maupun Tingkat Rendah

(New)Silahkan Dibaca --->
Malam teman-teman bloggerku tercinta, baiklah pada malam ini admin mau berbagi untuk rekan-rekan semua yang barangkali sering penasaran sebetulnya apa saja ya faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan dan laju respirasi pada makhluk hidup. Terdiri dari dua faktor baik faktor internal maupun eksternal.
--> 

Dalam proses pernafasan yang dilakukan oleh hewan tingkat tinggi, terutama manusia (respirasi), banyak sekali gas-gas yang berasal dari alam bebas (paling dominan dan jumlahnya banyak di alam misalnya gas O2)yang kemudian dibutuhkan oleh makhluk hidup dalam mempertahankan proses kehidupannya. Disamping itu gas-gas yang dibutuhkan tadi setelah mengalami pertukaran di dalam alat-alat pernafasan terkait, maka sisa dari pernafasan (CO2) akan dibuang kembali kelingkungan, karena apabila gas ini tetap berada di dalam tubuh organisme, maka akan meracuni beberapa organ penting dalam tubuh. Mekanisme pernafasan dilakukan organisme sedemikian rupa, sehingga sering kita memperhatikan diri kita ketika bernafas, maka yang terjadi adalah kita melakukan inspirasi, dan ekspirasi. Kemudian ada beberapa bagian organ tubuh yang mengalami kegiatan aneh, seperti detak jantung dan nadi menjadi kencang ketika sebelumnya kita berlari lama, pernafasan menjadi sesak atau sebaliknya, dan sebagainya.

-->
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi.
Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi. Terdapat beberapa substrat respirasi yang penting lainnya diantaranya adalah beberapa jenis gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa; pati; asam organik; dan protein (digunakan pada keadaan & spesies tertentu).Secara umum, respirasi karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + O2 6CO2 + H2O + energi.                                                                
Reaksi di atas merupakan persamaan rangkuman dari reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses respirasi. Reaksi tersebut terlihat sangat sederhana, terlihat seakan respirasi merupakan reaksi tunggal, sehingga mungkin dapat agak menyesatkan karena respirasiyang sebenarnya bukanlah reaksi tunggal. Respirasi merupakan rangkaian dari banyak reaksi komponen, yang masing-masingnya dikatalisis oleh enzim yang berbeda, (Campbell, 2004).

-->
Telah diketahui bahwa hasil akhir dari respirasi adalah CO2 dan H2O, hal ini terjadi bila substrat secara sempurna dioksidasi, namun bila berbagai senyawa di atas terbentuk, substrat awal respirasi tidak keseluruhannya diubah menjadi CO2 dan H2O. Hanya beberapa substrat respirasi yang dioksidasi seluruhnya menjadi CO2 dan H2O, sedangkan sisanya digunakan dalam proses anabolik, terutama di dalam sel yang sedang tumbuh. Sedangkan energi yang ditangkap dari proses oksidasi sempurna beberapa senyawa dalam proses respirasi dapat digunakan untuk mensintesis molekul lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. (Widiastuti.2002).

-->
Laju konsumsi oksigen dapat ditentukan dengan berbagai cara, antara lain dengan
menggunakan mikrorespirometer, metode Winkler, maupun respirometer Scholander.Penggunaan masing-masing cara didasarkan pada jenis hewan yang akan diukur lajukonsumsi oksigennya. Mikrorespirometer dipakai untuk mengukur konsumsi oksigen hewan yangberukuran kecil seperti serangga atau laba-laba. Alat ini terdiri atas syringe, kran 3arah, tabung spesimen, dan tabung kapiler berskala 3.
Metode Winkler merupakan suatu cara untuk menentukan banyaknya oksigen
yang terlarut di dalam airDalam metode ini, kadar Oksigendalam air ditentukan dengan cara titrasi. Titrasi merupakan penambahan suatu larutanyang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar) ke dalam larutan lain yang tidak diketahui konsentrasinya secara bertahap sampai terjadi kesetimbangan,
(Chang, 1996). Sementara itu, laju respirasi dipengaruhi oleh faktor-faktornya seperti: usia/umur, jenis kelamin, berat badan, konsumsi bahan makanan, posisi tubuh, aktivitas fisik dan sebagainya.








 

 
 

Artikel Terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Dan Kecepatan Respirasi Pada Makhluk Hidup Tingkat Tinggi Maupun Tingkat Rendah
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email