Thursday 8 November 2012

Penggunaan Mikroba Untuk Proses-Proses Bioremediasi

Silahkan Dibaca ---> -->
Mikroba untuk Proses Bioremediasi----Bioremediasi merupakan proses yang memanfaatkan makhluk hidup terutama mikroorganisme. Mikroorganisme yang umumnya digunakan sebagai agen bioremediasi adalah bakteri, jamur, atau tanaman. Mikroorganisme yang digunakan dapat berupa indigenus mikroorganisme yang berasal dari daerah yang terkontaminasi yang kemudian dikembangkan sebagai biostimulasi atau bioaugmentasi. Bioremediasi menjadi efektif jika mikroorganisme harus kontak secara enzimatis pada polutan dan merubahnya menjadi bahan yang didak berbahaya. Efektifitas bioremediasi tercapai jika kondisi lingkungan mendukung pertumbuhan dan aktivitas mikroba.
Berdasarkan kemampuan untuk mendegradasi atau meremediasi, mikroorganisme dikelompokkan menjadi:
1.    Aerobik mikroorganisme yang membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Misal: Pseudomonas, Alcaligenes, Sphingomonas, Rhodococcus, dan Mycobacterium. Mikroba ini dapat mendegradasi pestisida, hidrokarbon, alkana dan senyawa poliaromatik.
2.    Anaerobik Mikroorganisme yang tidak membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya, biasanya digunakan untuk mendegradasi Polychorinated biphenyls (PCBs).
3.      Jamur Ligninolitik Umumnya digunakan untuk meremediasi polutan yang bersifat toksik dan presisten. Misalnya: Phanaerochaete chrysosporium
Metilotrop Merupakan bakteri aerobik yang mengunakan metan sebagai sumber karbon dengan menggunakan enzim methane monooxygenase. Contoh Bakteri anaerobik Desulfuromonas acetoxidans merupakan bakteri anerobik laut yang menggunakan sulfur dan besi sebagai penerima elektron untuk mengoksidasi molekul organik dalam endapan dimana bisa menghasilkan energi.


Artikel Terkait

Penggunaan Mikroba Untuk Proses-Proses Bioremediasi
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email