-->
Virus
merupakan parasit sejati, tidak memiliki “mesin” biosintetik sendiri. Tubuhnya
hanya terdiri dari selubung protein dan isi yang terdiri dari DNA saja atau RNA
saja. Ketika virus dikristalkan, virus mirip benda tak hidup. Namun, jika
dimasukkan ke dalam lingkungan yang cocok, virus akan hidup kembali. Sebagai
parasit sejati, virus menginfeksi tumbuhan, hewan, dan manusia.
Kapsomer dapat
berupa satu rantaian polipeptida, juga dapat terdiri atas protein monomer yang
identik dan masing-masing terdiri atas rantai polipeptida. Susunan kapsomer dibedakan
menjadi 3 bentuk:
Sifat-sifat
umum virus dapat diuraikan sebagai berikut :
2. Tidak memiliki organisasi sel biasa.
3. Mengandung salah satu jenis asam nukleat, RNA atau
DNA
4. Tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk sintesis
protein dan asam nukleat, sehingga
tergantung pada sistem sintesis sel
hospes.
5. Berkembang
biak di dalam sel hospes.
6. Ukuran virus berbeda-beda : yang terbesar virus
cacar ± 300 nm, dan yang terkecil virus penyakit kuku dan mulut ± 20 nm
A. Struktur virus
Inti virus berupa DNA atau RNA, yang dibungkus oleh
selubung proteinyang disebut kapsid . Kapsid terdiri dari sejumlah subunit yang
disebut kapsomer.
1. Simetri kubik
(polihedral), jika kapsomer berbentuk kubus menngelilingi asam
nukleat, yang terdiri dari 20 sisi. Masing-masing sisi berbentuk segitiga sama
sisi. Contoh: Adenovirus.
2. Simetri heliks : jika kapsomer mengelilingi asam
nukleat yang berulir ======> Nukleokapsid berbentuk filamen kemudian
melingkar di dalam selubung yang
mengandung lemak
Contoh : virus
mozaik
3. Struktur komplek: jika tidak menunjukkan struktur kubik maupun
heliks.
Strukturnya
kompleks misalnya seperti batu bata dan mempunyai tonjolan pada permukaan luar.
Contoh : Poxvirus.
Virus : Morfologi, Reproduksi dan Penggunaanya Dalam Bioteknologi
4/
5
Oleh
Wahid Priyono,S.Pd.