Contoh-Contoh Tumbuhan/Tanaman Yang Berpeluang Sebagai Tanaman Obat Tradisional Maupun Modern
Diperkirakan
dari 30.000 jenis tanaman di Indonesia, 2500 jenis diantaranya merupakan
tanaman obat, namun baru sekitar 300 jenis yang telah digunakan untuk berbagai
keperluan industry obat tradisional (Syakir, 2006). Menurut UU No. 23 tahun
1992 tentang kesehatan, obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman. Sediaan obat tradisional yang digunakan masyarakat yang saat ini
disebut sebagai herbal medicine atau fitofarmaka yang perlu diteliti dan
dikembangkan.
Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. 761 tahun 1991 menyatakan bahwa fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanan dan
khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisida atau sediaan galenik yang
memenuhi persyaratan yang berlaku.
Berikut ini beberapa tanaman
yang memiliki kandungan kimia dan dapat dijadikan sebagai obat:
1.Temulawak
Temulawak
(Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae),
Temulawak ini sebagai tanaman obat asli Indonesia. Namun demikian
Penyebaran tanaman Temulawak banyak tumbuh di pulau Jawa, Maluku dan Kalimantan. Karakteristik Temulawak tumbuh sebagai semak
tanpa batang. Mulai dari pangkalnya sudah berupa tangkai daun yang panjang
berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 m s/d 2,5 m. Daunnya panjang bundar
seperti daun pisang yang mana pelepah daunnya saling menutup membentuk batang.
Tanaman ini dapat tumbuh subur di dataran rendah dengan ketinggian 750 m diatas
permukaan laut, tanaman ini bisa dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri
daun menguning seperti mau mati. Umbinya akan tumbuh di pangkal batang berwarna
kuning gelap atau coklat muda dengan diameter panjang 15 cm dan 6 cm, baunya
harum dan sedikit pahit agak pedas. temulawak sudah lama digunakan secara turun
temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut
kembung dan pegal-pegal. Terakhir juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak
darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan
dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh. Dengan banyak manfaat yang nyata
secara medis tersebut maka pemerintah mencanangkan “Gerakan Minum Temulawak”
sejak 2 tahun yang lalu.
2.Kunyit
Manfaat Tanaman Obat Kunyit.
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang
tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar
disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian
1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Di daerah
Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat
menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan
kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional,
bahan baku
industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu
rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti
oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak
darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
3.Keji
beling
Keji beling atau orang jawa
menyebutnya dengan nama “sambang geteh”, sementara di tanah pasundan dikenal
dengan sebutan “remek daging”, “reundeu beureum”, dan orang Ternate menyebutnya
dengan nama “lire”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium,
kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat
asam silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare
(mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol.
Daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan
sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga
kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam,
caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang
gatal tersebut. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari
tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum.
Sama juga prosesnya untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat
mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur
setiap hari. Demikian pula untuk mengobai penyakit lever (sakit kuning), ambien
(wasir) dan maag dengan cara dimakan secara teratur.
4.Sambiloto
Sambiloto (Andrographis
paniculata), adalah sejenis tanaman herba dari famili Acanthaceae, yang berasal
dari India dan Sri Lanka.
Sambiloto juga dapat dijumpai di daerah lainnya, seperti Indonesia, Malaysia,
Thailand,
serta beberapa tempat di benua Amerika. Genus Andrographis memiliki 28 spesies
herba, namun hanya sedikit yang berkhasiat medis, salah satunya adalah
Andrographis paniculata (sambiloto). Daun sambiloto banyak mengandung senyawa
Andrographolide, yang merupakan senyawa lakton diterpenoid bisiklik. Senyawa
kimia yang rasanya pahit ini pertama kali diisolasi oleh Gorter pada tahun1911.
Andrographolide memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif), dan terbukti
mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan parasetamol. Khasiat
ini berkaitan erat dengan aktifitas enzim-enzim metabolik tertentu. Sambiloto
telah lama dikenal memiliki khasiat medis. Ayurveda adalah salah satu sistem
pengobatan India
kuno yang mencantumkan sambiloto sebagai herba medis, dimana sambiloto disebut
dengan nama Kalmegh pada Ayurveda. Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto
juga dapat menekan pertumbuhan sel kanker. Hal ini disebabkan karena senyawa
aktifnya, yakni Andrographolide, menurunkan ekspresi enzim CDK4 (cyclin
dependent kinase 4).
5.Handeuleum
Handeuleum (Graptopthyllum
pictum L. Griff) Khasiat dan cara pengobatan: Wasir: 10 g daun handeuleum segar
dicuci bersih lalu direbus dalam 2 gelas air sampai air rebusan tersisa 1
gelas. Setelah dingin, saring dan minum air rebusan pagi dan sore masing-masing
½ gelas. Memar: kulit batang dibersihkan lalu ditumbuk halus kemudian
dibalurkan dan dibalut dengan perban pada daerah yang memar. Ganti 2 kali
sehari. Sembelit: cuci 7 lembar daun lalu rebus dengan 2 gelas air hingga 1
gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.
6.Jahe
Umbi jahe mengandung senyawa
oleoresin yang lebih dikenal sebagai gingerol yang bersifat sebagai
antioksidan. Sifat inilah yang membuat jahe disebut-sebut berguna sebagai
komponen bioaktif antipenuaan. Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi
melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan
meningkatkan kekebalan tubuh. Berbagai manfaat jahe yang secara tradisional
sudah dikenal luas adalah seperti berikut ini: Masuk angin Ramuan: Ambil jahe
yang tua sebesar ibu jari, cuci bersih dan memarkan lalu direbus dengan air dua
gelas, tambahkan gula aren secukupnya . Didihkan lebih kurang 1/4 jam. Angkat
dan minum hangat-hangat. Sakit kepala atau migrain (sakit kepala sebelah)
Ramuan: Ambil jahe seibu jari, bakar lalu memarkan. Seduh dengan segelas air dan beri sedikit gula aren,
minum sekaligus. Minum tiga kali sehari. Mencegah mabuk kendaraan Ramuan: Ambil
jahe seibu jari, cuci dan iris tipis-tipis, lalu rebus dengan segelas air. Diminum
hangat-hangat sebelum naik kendaraan. Terkilir Ramuan: Ambil jahe lebih kurang
dua ruas. Cuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan ini
pada anggota tubuh yang terkilir. Lakukan dua kali sehari.
7.Tempuyung
Tempuyung (Sonchus arvensis L)
termasuk tanaman terna menahun yang biasanya tumbuh di tempat-tempat yang
ternaungi. Daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan
bergigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergigi itu terpusar
membentuk roset dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang
seling. Daun berombak memeluk batang inilah yang berkhasiat menghancurkan batu
ginjal. Di dalam daun tersebut terkandung kalium berkadar cukup tinggi.
Kehadiran kalium dari daun tempuyung inilah yang membuat batu ginjal berupa
kalsium karbonat tercerai berai, karena kalium akan menyingkirkan kalsium untuk
bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk
batu ginjal. Endapan batu ginjal itu akhirnya larut dan hanyut keluar bersama
urine. Untuk menggunakannya sebagai obat diperlukan lima lembar daun tempuyung segar. Setelah
dicuci bersih, daun diasapkan sebentar. Daun tersebut dimakan sekali habis
sebagai lalap bersama nasi. Dalam sehari kita bisa memakan lalap itu sebanyak
tiga kali
8.Bawang Putih
Bawang putih (Allium sativum)
adalah herba semusim berumpun yang mempunyai ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman
ini banyak ditanam di ladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat
sinar matahari. Batangnya batang semu dan berwarna hijau. Bagian bawahnya
bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Tiap siung
terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam. Daunnya berbentuk
pita (pipih memanjang), tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang 60 cm dan
lebar 1,5 cm. Berakar serabut. Bunganya berwarna putih, bertangkai panjang dan
bentuknya payung. Bawang putih dapat digunakan untuk pengobatan alternatif
sebagai berikut : Bawang putih Flu dan Batuk. Kandungan sulfur yang terkandung
dalam bawang putih membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat
meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran mucous di saluran pernapasan,
yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang putih mentah
mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus
penyebab penyakit. Bagaimana cara memanfaatkannya? Makanlah bawang putih
sebanyak-banyaknya segera setelah anda merasa sakit atau tambahkan bawang putih
pada masakan. Anda juga dapat membuat obat batuk dengan resep ini : Hancurkan
bawang dan masukan ke dalam susu dingin di dalam panci, lalu panaskan sekitar
1-2 menit, dan minum hangat-hangat. b. Bawang Putih dan Kolesterol Sekarang ada
lebih dari 12 studi yang dipublikasikan di seluruh dunia yang memastikan bahwa
bawang putih dalam berbagai bentuk dapat menurunkan kolesterol. Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa bawang ini dapat menyembuhkan tekanan darah
tinggi, penyakit jantung. Salah satu studi yang dipublikasikan di “The Journal
of The Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan Neil HAW tahun 1994
menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen untuk mengurangi lemak. Penulis
menyatakan bahwa suplemen bawang merupakan bagian terpenting dalam penyembuhan
kolesterol tinggi. Menurutnya, secara keseluruhan, penurunan terjadi sebesar 12
% dari total kolesterol. Penurunan ini terjadi setelah 4 minggu perawata c.
Bawang Putih dan Kanker Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi kanker,
terutama kanker perut dan usus besar. Organosulfida yang terkandung dalam
bawang putih membantu hati memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa
kimia yang menyebabkan kanker beberapa penelitian epidemiologis menunjukan
bahwa orang yang banyak mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya
terkena kanker perut dan usus besar. Untuk memastikan bahwa anda akan
mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn State Unipersity
merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan bawang selama
paling sedikit 10 menit, memberi waktu bawang itu membentuk kandungan-kandungan
yang membantu memerangi kanker.
9.Belimbing
wuluh
Belimbing wuluh biasanya digunakan untuk membersihkan kulit, kuku, dan sebagai obat penurun demam.
10.Beluntas
Beluntas merupakan tanaman
perdu tegak, berkayu, bercabang banyak, dengan tinggi bisa mencapai dua meter.
Daun tunggal, bulat bentuk telur, ujung runcing, berbulu halus, daun muda
berwarna hijau kekuningan dan setelah tua berwarna hijau pucat serta panjang
daun 3,8-6,4 cm. Tumbuh liar di tanah dengan kelembaban tinggi; di beberapa
tempat di wilayah Jawa Barat tanaman ini digunakan sebagai tanaman pagar dan
pembatas antar guludan di perkebunan. Beberapa daerah di Indonesia
menyebut nama beluntas dengan nama yang berbeda seperti baluntas (Madura),
Luntas (Jawa Tengah), dan Lamutasa (Makasar). Secara tradisional daun beluntas
digunakan sebagai obat untuk menghilangkan bau badan, obat turun panas, obat
batuk, dan obat diare. Daun beluntas yang telah direbus sangat baik untuk
mengobati sakit kulit. Disamping itu daun beluntas juga sering dikonsumsi oleh
masyarakat sebagai lalapan. Adanya informasi secara tradisional dari masyarakat
yang telah lama memanfaatkan daun beluntas sebagai salah satu tanaman obat
mendorong para peneliti untuk mengadakan berbagai penelitian guna membuktikan
khasiatnya secara ilmiah. Pada tulisan ini akan dicoba pemaparan dua penelitian
pemanfatan daun beluntas dalam bentuk ekstrak sebagai komponen antibakteri dan
minyak atsiri sebagai zat antioksidan
Artikel Terkait
Contoh-Contoh Tumbuhan/Tanaman Yang Berpeluang Sebagai Tanaman Obat Tradisional Maupun Modern