Monday 21 January 2013

Lactose Intolerance: Penyakit Akibat Gangguan Metabolik Disakarida Lactose

-->
Lactose Intolerance merupakan penyakit yang banyak terjadi di lingkungan sekitar kita. Penyakit ini banyak diderita oleh orang-orang yang memang memiliki ketidaktahanan dengan air susu yang mengandung laktosa. Penderita penyakit ini memang selama hidupnya bahkan tidak pernah mengonsumsi produk susu.  Apapun itu jenis produk susunya.

Penyakit ini juga merupakan gangguan metabolik yang mengenai disakarida laktosa. Laktosa di dalam saluran gastrointestinal dipecah oleh enzim laktase menjadi glukosa dan galaktosa. Pada penderita peenyakit ini terdapat defisiensi enzim laktase, karena sintesanya mengurang atau tidak disintesa sama sekali. Defect di sisi terletak pada mekanisme untuk mensintesa enzim terseebut, yang berpangkal pada kelainan codon di dalam gene. Perubahan codon ini mnyebabkan enzim laktase tidak disintesa atau disintesa dalam jumlah yang tidak mencukupi. Akibatnya, laktosa tidak dapat dicerna dan kadar laktosa yang cukup tinggi di dalam saluran pencernaan bekerja sebagai laxans, menyebabkan diarrhoe. Gejala yang terjadi ialah bahwa penderita penyakit ini akan menderita diarrhoe bila mendapat air susu atau produk susu, baik ASI maupun air susu sapi atau hewan lainnya. Kita ketahui bahwa ASI mengandung disakarida laktosa dalam kadar lebih tinggi dibandingkan dengan air susu sapi.

Karena kesalahan terletak di dalam gene, jelas bahwa penyakit ini diturunkan (herediter), dan terdapat sejak anak dilahirkan. Penyakit ini juga terutama juga terdapat di antara para orang dewasa yang tidak biasa mempergunakan susu. Pada orang-orang ini mungkin ketika kecil tidak menderita penyakit tersebut, tetapi terbentuk setelah dewasa. Dalam hal ini penyakit tidak terdapat secara bawaan sejak lahir, tetapi terjadi setelah berangsur menjadi dewasa. Orang dewasa yang sejak kecil terus mempergunakan air susu dalam makanannya, pada umumnya tidak menderita penyakit tersebut. Disimpulkan bahwa penyakit yang didapat orang dewasa ini merupakan adaptasi tubuh, karena tidak ada substratnya yang harus diolah (laktosa), maka enzimnya tidak diperlukan lagi, sehingga tubuh lambat laun menghapus kapasitas membuat enzim laktase tersebut.

Dahulu penyakit Lactose Intolerance pada anak-anak dianggap disebabkan oleh infeksi melalui peralatan yang kurang bersih, tetapi kemudian ternyata penggunaan peralatan air susu (botol, dot karet, dan sebagainya) yang cukup bersih sekalipun tetap memberikan diarrhoe. Dengan kemajuan di bidang penelitian gizi, kemudian diketahui bahwa diarrhoe itu disebabkan karena tidak tahan terhadap komponen gizi yang terdapat di dalam air susu, yaitu laktosa.

Terapi dan prevensinya ialah dengan peemberian air susu rendah laktosa (LLM-low lactose milk) atau dengan menggantikan susu dengan susu kedele yang tidak mengandung laktosa. Pengobatan ini harus dilakukan seumur hidupnya, karena tidak mengubah kondisi enzimnya yang defisiensi tersebut.

Penyakit intolerance menimbulkan persoalan pada pelaksanaan slogan lima sempurna, tetapi hal ini dapat dipecahkan dengan menggantikan susu sapi atau ASI dengan LLM atau susu kedelai, slogan lima sempurna tetap dapat dipertahankan.

Artikel Terkait

Lactose Intolerance: Penyakit Akibat Gangguan Metabolik Disakarida Lactose
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email