-->
Lactose Intolerance merupakan penyakit yang banyak terjadi di lingkungan sekitar kita. Penyakit ini banyak diderita oleh orang-orang yang memang memiliki ketidaktahanan dengan air susu yang mengandung laktosa. Penderita penyakit ini memang selama hidupnya bahkan tidak pernah mengonsumsi produk susu. Apapun itu jenis produk susunya.
Penyakit ini juga merupakan gangguan metabolik
yang mengenai disakarida laktosa. Laktosa di dalam saluran gastrointestinal
dipecah oleh enzim laktase menjadi glukosa dan galaktosa. Pada penderita
peenyakit ini terdapat defisiensi enzim laktase, karena sintesanya mengurang
atau tidak disintesa sama sekali. Defect di sisi terletak pada mekanisme untuk
mensintesa enzim terseebut, yang berpangkal pada kelainan codon di dalam gene.
Perubahan codon ini mnyebabkan enzim laktase tidak disintesa atau disintesa
dalam jumlah yang tidak mencukupi. Akibatnya, laktosa tidak dapat dicerna dan
kadar laktosa yang cukup tinggi di dalam saluran pencernaan bekerja sebagai
laxans, menyebabkan diarrhoe. Gejala yang terjadi ialah bahwa penderita
penyakit ini akan menderita diarrhoe bila mendapat air susu atau produk susu,
baik ASI maupun air susu sapi atau hewan lainnya. Kita ketahui bahwa ASI
mengandung disakarida laktosa dalam kadar lebih tinggi dibandingkan dengan air
susu sapi.
Karena kesalahan terletak di dalam gene, jelas
bahwa penyakit ini diturunkan (herediter), dan terdapat sejak anak dilahirkan.
Penyakit ini juga terutama juga terdapat di antara para orang dewasa yang tidak
biasa mempergunakan susu. Pada orang-orang ini mungkin ketika kecil tidak
menderita penyakit tersebut, tetapi terbentuk setelah dewasa. Dalam hal ini
penyakit tidak terdapat secara bawaan sejak lahir, tetapi terjadi setelah
berangsur menjadi dewasa. Orang dewasa yang sejak kecil terus mempergunakan air
susu dalam makanannya, pada umumnya tidak menderita penyakit tersebut.
Disimpulkan bahwa penyakit yang didapat orang dewasa ini merupakan adaptasi
tubuh, karena tidak ada substratnya yang harus diolah (laktosa), maka enzimnya
tidak diperlukan lagi, sehingga tubuh lambat laun menghapus kapasitas membuat
enzim laktase tersebut.
Dahulu penyakit Lactose Intolerance pada
anak-anak dianggap disebabkan oleh infeksi melalui peralatan yang kurang
bersih, tetapi kemudian ternyata penggunaan peralatan air susu (botol, dot
karet, dan sebagainya) yang cukup bersih sekalipun tetap memberikan diarrhoe.
Dengan kemajuan di bidang penelitian gizi, kemudian diketahui bahwa diarrhoe
itu disebabkan karena tidak tahan terhadap komponen gizi yang terdapat di dalam
air susu, yaitu laktosa.
Terapi dan prevensinya ialah dengan peemberian
air susu rendah laktosa (LLM-low lactose milk) atau dengan menggantikan susu
dengan susu kedele yang tidak mengandung laktosa. Pengobatan ini harus
dilakukan seumur hidupnya, karena tidak mengubah kondisi enzimnya yang
defisiensi tersebut.
Penyakit intolerance menimbulkan persoalan pada
pelaksanaan slogan lima sempurna, tetapi hal ini dapat dipecahkan dengan
menggantikan susu sapi atau ASI dengan LLM atau susu kedelai, slogan lima
sempurna tetap dapat dipertahankan.