Persentase dan Pentingnya Kebutuhan Air Bagi Makhluk Hidup (Disadur Dari Buku Saya Berjudul: "Gizi dan Kesehatan Tubuh Manusia"
Oleh: Wahid Biyobe
Dalam
penentuan mutu air yang kita minum sehari-hari, kita perlu mengetahui lebih
dalam bahwa air yang dikonsumsi harus bebas dari bakteri yang berbahaya dan
ketidakmurnian secara kimiawi. Untuk mengetahui apakah air yang kita konsumsi
layak dikonsumsi atau tidak, alangkah baiknya kita mengetahui beberapa
syarat/kreteria air yang baik bagi kesehatan, seperti: (silahkan baca artikel selanjutnya yang ini ---> http://wahid-biyobe.blogspot.com/2013/04/kriteria-air-bersih-kriteria-secara.html :) semoga bermanfaat, jangan lupa tinggalkan komentar jika tulisan ini bermanfaat,ok?
A. Air
Air merupakan sumber kehidupan utama dan penting bagi kesehatan tubuh
manusia, serta kekurangan air lebih cepat menjadi parah daripada kekurangan
bahan makanan tertentu. Karena air
memberikan peranan yang berarti. Seseorang dapat meninggal dunia apabila dalam
jangka waktu lebih kurang 4 sampai 5 hari tidak mengonsumsi air, namun
seseorang dapat hidup ketika tidak mengonsumsi bahan makanan dalam beberapa
minggu (4-5 minggu). Apabila kebutuhan air ini tidak tercukupi oleh seseorang
dalam aktivitas rutin hariannya, maka bisa saja orang tersebut akan menderita
kekurangan cairan tubuh (kadar sodium tubuh rendah) sehingga mudah sekali orang
tersebut rentan terserang dehidrasi (kondisi
krisis air pada beberapa tingkat sel dan jaringan tubuh), sehingga orang yang
merasa dirinya sering mengalami kendala ini perlu kiranya jangan sampai telat
minum air ukuran normal 6-8 gelas per hari/1500-2000cc (rata-rata aktivitas
minum usia tingkat dewasa). Komposisi air di dalamnya terdapat oksigen
terlarut, molekul Hidrogen, dll.
Tubuh kita terdiri dari 65% air. Kita harus mempertahankan kesehatan kita dengan menggunakan air yang
bersih. Kandungan air dalam tubuh bervariasi, bagi yang kurus bisa mencapai 70%
dan bagi yang gemuk bisa serendah 55%. Kandungan air di berbagai bagian tubuh
juga berbeda, yakni:
Organ Target
|
Persentase
Kandungan Air
Yang Dibutuhkan
|
Darah
Tulang
Otak
Ginjal
Otot
|
83,0 %
22,0 %
74,5 %
82,7 %
75,6 %
|
Air merupakan komponen utama dari semua struktur sel dan merupakan media
kelangsungan proses metabolisme dan reaksi kimia di dalam tubuh. Air yang tersedia bagi tubuh termasuk yang terdapat dalam
makanan cair maupun padat yang dikonsumsi, serta air yang terbentuk di dalam
sel sebagai hasil proses oksidasi makanan.
Sebagian besar makanan padat juga terdiri atas air tadi, khususnya
buah-buahan dan sayur-sayuran, yang mengandung lebih dari 85 persen air, dan
buah semangka bahkan mengandung 95 persen atau lebih. Sejumlah air dalam tubuh
juga diperoleh dari hasil oksidasi bahan makanan.
Tiap Hari Tubuh
Menerima Air
|
Tiap Hari Tubuh
Mengeluarkan Air
|
Hubungan Jumlah
Antara Air Yang Diterima Dengan Yang Dikeluarkan (ml)
|
Dari minuman
|
Sebagai urine
|
1.500 ml
|
Air dalam makanan
|
Melalui kulit
|
900 ml
|
Proses Oksidasi makanan
|
1. melalui pernafasan
2. dalam feses/ tinja
|
400 ml
200 ml
|
Pada
air endogenus disebut ”air metabolik” atau ”air oksidasi”. Air metabolik ini jumlahnya kira-kira 15 persen dari
total air yang diperoleh dari konsumsi makanan dan minuman sehari-hari.
Newburgh, (1930) dan Peters (1933) mengemukakan angka-angka air oksidasi yang
berasal dari protein, karbohidrat dan lemak sebagai berikut:
Bahan Makanan (100g)
|
Air Oksidasi
|
|
Newburgh
|
Peters
|
|
Protein
Karbohidrat
Lemak
|
41
60
107
|
40
56
107
|
Atas dasar tersebut di atas jumlah total air yang tersedia bagi tubuh dapat
diperhitungkan bila komposisi makanan serta jumlah air dan minuman diketahui.
Penentuan keseimbangan air yang tepat harus memperhatikan adanya air
metabolisme.
Pengaturan suhu badan tergantung antara lain pada sifat air dalam mengantarkan
panas ke seluruh bagian tubuh. Bila suhu lingkungan rendah maka radiasi dan
konduksi penting sebagai cara mengeluarkan panas. Perubahan suhu badan yang
drastis dapat dicegah oleh sifat-sifat lain dari air misalnya perlunya suhu
untuk penguapan air. Kehilangan air yang berlebihan, misalnya berkeringat,
diare dan muntah-muntah, menimbulkan dehidrasi dan kehilangan cairan elektrolit-elektrolit.