Tuesday 23 April 2013

Proses Pembentukan Bahan Humat/Asam Humat (Proses Humifikasi)


Bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik yang terkandung di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan organik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan bahan organik yang stabil atau humat (Stevenson,1994). Bahan humat merupakan bagian terbesar dari bahan organik yang terkandung di dalam tanah di berbagai setiap jenis tanah.  Namun menurut Stevenson ( 1982) bahan ini tidak ditemukan pada makhluk hidup.

Senyawa humat terdiri atas makromolekul aromatik kompleks asam amino, peptida, termasuk juga ikatan antar kelompok aromatik yang juga terdiri atas fenolik OH bebas, struktur quinon, nitrogen dan oksigen pada cincin aromatik. Kandungan asam humat tanah yaitu C, H, N, O, S dan P serta unsur lain seperti Na, K, Mg, Mn, Fe dan Al (Ardianto  2009).  Ardianto ( 2009) menambahkan  kandungan asam humat yaitu 56,2 % C, 35,5 % O, 47 % H, 3,2 % N dan 0,8 % S. Asam humat mengandung 0,6 – 1,1 % S dan 0,2 - 3,7 % P. (Orlov, 1985).

Menurut Tan, 1993, Proses pembentukan bahan humat merupakan hasil dari transformasi sisa-sisa bahan organik yang disebut dengan proses humifikasi. Humifikasi merupakan kombinasi proses-proses transformasi bahan organik yang menghasilkan asam humat dan asam fulvat. Adapun mekanisme pembentukan asam humat dapat dilihat pada gambar 2 berikut :
                                                     
Sisa hasil tanaman
Modifikasi Lignin
 
Tranformasi oleh mikroorganisme
Gula
Polifenol
Amino
Hasil dekomposisi lain
Quinon
Asam Humat
Quinon

 
















Gambar 2. Mekanisme pembentukan asam humat (Tan, 1993)


Asam humat berperan sebagai bahan pembenah tanah, sehingga keberadaannya dapat mempengaruhi kesuburan tanah baik secara fisik, kimia, dan biologi yang bereaksi di dalam tanah. (Tan, 1993). Salah  satu peranan asam humat dalam peningkatan kesuburan tanah yaitu asam humat mampu meningkatkan kapasitas tukar kation. (Tan, 1993)

Peningkatan kesuburan tanah tersebut menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara atau atau nutrisi. Senyawa humat membentuk kompleks dengan unsur mikro sehingga melindungi unsur tersebut dari pencucian oleh hujan. Unsur N, P, dan K diikat dalam bentuk organik atau dalam tubuh mikroorganisme sehingga dapat dipertahankan dan sewaktu-waktu dapat diserap tanaman, sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk kimia. (Tan, 1993).

Artikel Terkait

Proses Pembentukan Bahan Humat/Asam Humat (Proses Humifikasi)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email