Monday 27 January 2014

Laporan Praktikum Mikrobiologi - Morfologi Khamir dan Jamur Benang

MORFOLOGI KHAMIR DAN JAMUR BENANG

Tujuan Praktikum: Untuk mengamati morfologi khamir dan jamur benang


Pembahasan

Khamir merupakan fungi yang termasuk dalam kelas Ascomycetes, terdiri dari kurang lebih 39 genera dan 350 jenis.Banyak genus khamir mempunyai arti penting baik yang menguntungkan antara lain untuk industri fermentasi seperti produksi alcohol oleh Saccaromyces cerevisiae, Candida wickerham, Kluyveromyces marxianus, produksi protein sel tunggal misalnya oleh Torulopsis utilis, Candida milleri, industri farmasi oleh Candida flareri, Rhodotolura sp, maupun yang merugikan yaitu sebagai penyebab penyakit seperti Candida albicans .

Khamir hidup tersebar di alam, terutama pada bahan yang mengandung gula, tanah, kebun buah-buahan, dalam getah pohon, kantung madu bunga (nectar), pada tubuh serangga, dan pada tubuh manusia sebagai flora normal. Bentuk sel khamir bervariasi bergantung pada jenisnya. Pada umumnya berbentuk oval, silinder, bulat, batang. Khamir tidak bergerak aktif karena tidak memiliki flegela.
Perkebangbiakan khamir ada dua cara yaitu secara aseksual dan secara seksual. Secara aseksual antara lain dengan membelah diri, pembentukan tunas (budding) dan pembentukan spora aseksual. Perkembangbiakan seksual dengan cara fusi sel, sehingga akan diperoleh spora seksual.

Jamur benang atau kapang (mold) hidup sebagai saprofit atau parasit, berbentuk benang atau filament, multiseluler, bercabang-cabang dan tidak berklorofil. Tiap-tiap benang disebut hifa. Kumpulan hifa di sebut miselium. Hifa jamur ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat. Jamur benang membentuk 2 tipe hifa yaitu hifa fertile dan hifa vegetatif. Hifa fertile arah pertumbuhannya ke atas dan biasanya membentuk alat reproduksi yang disebut spora atau konidia. Hifa vegetatif berfungsi menyerap makanan yang terdapat dalam substrat (media tumbuh).

Hasil Pengamatan

Gambar hasil pengamatan
Gambar teori
Keterangan


 Maaf gambar tidak ditampilkan,sebab secara manual dengan alat tulis






  1. sporangium
  2. spora
  3. konidiofor
  4. kolumela
ditemukan pada tape Mucor sp



Aspergilus sp pada roti
  1. konidia
  2. sterigmata
  3. vesikula
  4. konidiofor
  5. sel kaki
  6. miselium



Rhizopus sp ditemukan pada tempe
  1. sporangium
  2. spora
  3. kolumela
  4. sporangiofora
  5. stolon
  6. rhizoid


Saccaromyces cerevisiae ditemukan pada fermipan





Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan berbagai pengamatan mengenai morfologi khamir dan jamur benang/mold.

Pada hasil pengamatan dengan menggunakan mikroskop, terlihat Rhizopus sp merupakan bangsa Zygomycetes  dengan cirri-ciri yaitu berupa saprofit, dengan miselium bercabang-cabang, hifa tegak dengan sporangium di ujung, mengandung banyak inti, sporanya berupa sel-sel bulat berdinding. Terdapat kolumela yang berada pada bawah sporangium dan menghubungkan dengan sporangiofor. Pada Rhizopus sp, warna yang teramati yaitu biru muda, seperti cat yang ditambahkan yaitu metylen blue. Rhizopus sp banyak terdapat pada tempe.
Klasifikasinya yaitu :
Regnum           : Plantae
Divisio             : Thalophyta
Class                : Phycomycetes
Ordo                : Zygomycetes
Familia            : Mocoraceae
Genus              : Rhizopus
Spesies            : Rhizopus sp.

Pengamatan selanjutnya yaitu mengamati jamur Aspergilus sp, dimana jamur ini banyak terdapat pada roti yang sudah basi. Jamur ini biasanya berwarna putih kehitaman dan menempel pada roti. Jamur kemudian diambil dengan menggunakan ose dan diletakkan pada gelas objeck dan ditetesi dengan metylen blue. Setelah itu diletakkan di atas gelas objeck dan diamati. Setelah pengamatan, terdapat perbedaan antara hasil pengamatan dengan gambar teori atau literature. Gambar pada literature terdapat sporangium, spora, konidia dan sporangiofora. Pada preparat hanya terdapat bagian tertentu saja, misalnya konidia, vesikula, konidiofor dan miselium.
Klasifikasi dari jamur roti ini adalah :

Regnum           : Plantae
Divisio             : Thalophyta
Class                : Euscamycetes
Ordo                : Plestacales
Familia            : Aspergillaceae
Genus              : Aspergillus
Spesies            : Aspergillus sp.


Berikutnya, praktikan mengamati Monila sp merupakan jamur yang tumbuha pada oncom. Jamur ini termasuk ke dalam kelas Deuteromycetes dengan ciri khas dapat berkembangbiak dengan konidium saja. Klasifikasinya sebagai berikut :

Regnum           : Plantae
Divisio             : Thalophyta
Class                : Deuteromycetes
Ordo                : Plectacales
Familia            : Monilliaceae
Genus              : Monillia
Spesies            : Monillia sp.
Jamur terakhir yang diamati yaitu jamur tape atau Mucor sp. Jamur tape ini diambil dari ragi tape yang berwarna putih. Pada hasil pengamatan, terlihat sporangium yang letaknya seperti pada Rhizopus sp bentuknya bulat dan didalamnya terdapat spora, disebut sporangium. Terdapat sporangiofor pada ujungnya dan terdapat juga tonjolan yang bersatu dengan sporangium yang disebut dengan kolumela. Pada jamur tersebut terdapat rhizoid yang saling menghubungkan, disebut stolon. Klasifikasinya adalah :

Regnum           : Plantae
Divisio             : Thalophyta
Class                : Phycomycetes
Ordo                : Zygomycetes
Familia            : Mucoraceae
Genus              : Mucor
Spesies            : Mucor sp.

Berikutnya praktikan melakukan pengamatan terhadap khamir. Khamir yang diamati yaitu khamir yang terdapat pada permipan atau ragi pengembang kue. Dan yang akan digunkan hanya Saccaromyces serevisiae. Pada hasil pengamatan, sel-sel berbentuk bulat atau coccus. Khamir merupakan khamir uniseluler. Khamir tidak dapat bergerak aktif karena tidak mempunyai flagella.


Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1.      Jamur dan kapang yang berfungsi untuk memfermentasikan bahan yaitu Mucor sp pada tape, Rhizopus sp pada tempe, Monillia sp (oncom), dan Saccaromyces serevisiae (fermipan;kapang)
2.      Khamir berbentuk coccus, sedangkan kapang berbentuk lembaran, dengan filament-filamen dan terdapat hifa.
3.      Khamir bersifat uniseluler sedangkan jamur bersifat multiseluler.

                                                                                                   Bandar Lampung, 17 Desember 2008
Asisten                                                                                                            Praktikan



          Fivin Agustina                                                                                                   Atika Nuraini
          0513024006                                                                                                       0613024019


Artikel Terkait

Laporan Praktikum Mikrobiologi - Morfologi Khamir dan Jamur Benang
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email