Tuesday 28 January 2014

Peran Penting, Ciri-Ciri, Komposisi serta Proses Pembelahan yang Terjadi Pada Nukleus (Inti Sel)

2.3.1             Nukleus
Nukleus merupakan pusat kendali pada sel eukariot. Nukleus mengendalikan seluruh fungsi sel dengan cara menentukan macam enzim (melalui mRNA) yang dibuat di dalam sel; dan ini menentukan  berbagai reaksi kimia dan tentunya menetukan juga srtuktur dan fungsi sel. Kendali itu terletak pada struktur yang sama, yakni informasi genetik atau faktor keturunan, dan terkandung dalam serat panjang DNA yang bergabung dengan protein membentuk bahan yang disebut kromatin. Bahan ini membuat salinanya melalui proses kimia dalam interfase. Serat kromatin di sel tumbuhan memiliki panjang total 1- 10 meter yang harus berada di dalam nukleus yang hanya berdiameter 10 µm artinya hanya seperjuta panjang kromatin.

Sumber gambar; analisisduniakesehatan.blogspot.com
Selama pembelahan nukleus, serat kromosom memadat dengan cara menggulung ke arah panjangnya sehingga membentuk benda bewarna gelap yang disebut kromosom. Kromosom mudah terlihat melalui mikroskop cahaya. Perintah pertama DNA untuk membuat kromosom menncakup pembentukan struktur untaian  manik- manik, dengan manik- maniknya berupa molekul protein dasar, yakni histon. Histon diketahui sebagai bagian dari kromatin. Manik-manik ini berdiameter 10 nm kemudian dapat memadat dengan cara melipat lagi dan melipat lagi hingga terbentuk kromoson. Diselang waktu antara pembelahan sel, gulungan itu mengendur dan kromosom di nukleus tak terlihat. Nukleus juga berisi larutan berenzim yang dikenal sebagai nukleoplasma, tempat kromatin atau kromosom serta nukleolus berada. Barangkali nukleoplasma  memiliki struktur seperti sitosol, mengandung struktur seperti kerangka sel yang mengatur kromatin dan nukleolus.

Nukleus mengandung satu atau lebih (sampai sekitar empat) benda bulat kasar, nukleolus namanya. Nukleolus berdiameter 3-5 µm (sampai sekitar 10 µm ) . nukleolus padat bentuknya, bentuknya tak beraturan, merupakan masa serat dan dan butiran, bewarna gelap, terbenam dalam nukleoplasma. Ditemui pula adanya daerah bewarna terang yang disebut vakuola nukleus, yang dengan jelas menunjukkan nukleolus yang sangat aktif. Sel yang tidak berdeferensiasi seperti sel meristem, memiliki nukleolus lebih besar dari pada yang dimiliki oleh sel dewasa atau sel dorman.


Kemiripan antara butiran dalam nukleus dengan ribosom di sitoplasma tampaknya bukan hanya kebetulan sebab subunit ribosom, yang sebagian besar tersusun dari RNA dan protein, dibuat di nukleolus. RNA ribosom dibuat di nukleolus, tapi proteinnya di sintesis di sitoplasma dan diangkut ke nukleus. Di nukleolus, protein bergabung dengan RNA menjadi sebuah sub unit yang kemudian diangkut kembali sitoplasma untuk saling bergabung terakhir kalinya menjadi ribosom. Partikel sub ribosom diduga keluar masuk melalui pori – pori (Salisbury, 1995).

Sumber rujukan:

Hasnunidah, Neni. 2010. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. Universitas Lampung :
      Bandar Lampung

Salisbury, F.B dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB Bandung : Bandung

Artikel Terkait

Peran Penting, Ciri-Ciri, Komposisi serta Proses Pembelahan yang Terjadi Pada Nukleus (Inti Sel)
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email