Wednesday, 26 March 2014

AKIBAT DEFISIENSI BERBAGAI JENIS VITAMIN DAN MINERAL BAGI KESEHATAN TUBUH

berbagai menu makanan seimbang (sumber gambar: kutembak.com)
RANGKUMAN Oleh WAHID

- Kekurangan Vitamin A
Dalam tubuh vitamin A berperan dalam penglihatan/ mata, permukaan epitel, serta membantu proses pertumbuhan. Peranan retinol pada penglihatan normal sangat penting karena daya penglihatan mata sangat tergantung oleh adanya rodopsin, suatu pigmen yang mengandung retinol.
Kekurangan Vitamin A dapat mengakibatkan:
(a) Gangguan penglihatan
(b) Kerusakan Jaringan Epitel.
(c) Gangguan Pertumbuhan

- Kekurangan vitamin D
Kekurangan vitamin D mengakibatkan penyakit rakhitis. Pada penyakit ini tulang-tulang tetap lunak, sehingga mudah berubah bentuknya. Adapun akibat kekurangan Vitamin D
·      Ricetsia, penyakit karena defisiensi vitamin D sejak masa anak. Penulangan tulang rawan menjadi tak sempurna sehingga bentuk ruas-ruas tulang menjadi tidak wajar.
·      Tetani, (kejang otot)
·      Osteomalacia,
Akibat Kekurangan Vitamin
Kekurangan vitamin C akan menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut. Penyakit skorbut biasanya jarang terjadi pada bayi; bila terjadi pada anak-anak, biasanya pada usia setelah 6 bulan dan dibawah 12 bulan. Gejala-gejala penyakit skorbut ialah terjadinya pelembekan tenunan kolagen, infeksi, dan demam. Juga timbul sakit, pelunakan, dan pembengkakan kaki bagian paha.
- Kekurangan vitamin B
1.    Kekurangan vitamin B1 (Tiamin)
Mengakibatkan kurangnya nafsu makan. Kemudian akan terjadi gangguan dalam alat pencernaan (sembelit) akibat menurunnya tonus dari otot pada usus. Kekurangan yang agak hebat menyebabkan penyakit beri-beri.
2.    Kekurangan B2 ( Riboflavin)
Vitamin ini berguna untuk pernafasan sel. Di samping itu, vitamin ini berguna tubuh terutama pada anak-anak. Selain itu, jika kekurangan konsumsi riboflavin dapat berdampak pada gangguan-ganguan jaringan tubuh. Pada kornea akan tampak pembuluh-pembuluh darah halus , dan tumbuh luka – luka pada bibir serta sudut mulut( seilosis ). Kekurangan riboflavin (ariboflavinosis) merupakan penyakit yang umum ditemui, tetapi biasanya dianggap ringan, penyakitnya disebut cheilosis dengan gejala : retak-retak pada kulit tangan dan kaki, di sudut-sudut mulut (bibir), kerak-kerak pada kulit, bibir, dan lidah. Mulut semakin hari semakin sakit.
3.    Kekurangan niasin (B3)
Kekurangan niasin yang parah setelah beberapa bulan akan mengakibatkan pelagra dengan gejala spesifik; sakit tenggorokan, lidah, dan mulut, serta terjadi dermatitis yang sangat khas yaitu pada tubuh yang tidak tertutup seperti tangan, lengan, siku, kaki, kulit, serta leher.
4.    Kekurangan vitamin B6
Dapat menyebabkan gejala kulit rusak, syaraf motorik terganggu, dan kelainan pada darah. Pada bayi sering terjadi kekurangan vitamin B6 karena mengkonsumsi susu kering yang telah kehilangan vitamin B6 ; bayi tersebut menderita rangsangan syaraf, kejang, lemah badan, dan sakit perut.
5.    Kekurangan vitamin B12
Biasanya disebabkan karena kurang baiknya penyerapan dan kekurangan dalam makanan yang dikonsumsi.

- Kekurangan Vitamin E
Kekurangan vitamin E pada manusia gejala-gejalanya belum jelas. Menurut percobaan terhadap binatang defisiensi tersebut menyebabkan kemandulan baik pada betina maupun jantan. Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah rusak dan terbelah. Proses pembelahan sel darah merah ini disebut hemolisis eritrosit. Kondisi ini menyebabkan gangguan pada sistem syaraf dan otot. Gejala yang dirasakan adalah kesulitan berjalan dan nyeri yang menetap pada otot betis. Vitamin E tingkat rendah dalam darah dapat meningkatkan risiko kanker tertentu paru-paru, payudara dan saluran pencernaan.

-Kekurangan Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan.  
1.    Jarang makan sayur dan buah segar
2.    Dalam waktu cukup lama mengalami stres berat atau kelelahan karena sering kerja lembur.
3.  Sakit bronkitis atau baru saja dioperasi. Pada saat seperti ini kita cenderung kehilangan selera makan.
4.    Menderita penyakit kronis seperti asma dan diabetes. Kekurangan vitamin dan mineral bisa menyebabkan penyakit makin parah.
5. Penyakit kronis mengubah cara kerja tubuh menyerap dan menggunakan vitamin dan mineral. Jadi perlu tambahan dari suplemen.
6.    Hamil dan menyusui. Dalam keadaan hamil dan menyusui, ibu perlu tambahan vitamin dan mineral untuk dibagi ke bayi.
7. Menderita depresi. Ketika depresi, kita cenderung tidak makan dengan baik. Ini bisa memperparah depresi karena kekurangan vitamin dan mineral bisa menyebabkan depresi.
8.   Merokok. Sebab kebiasaan tidak sehat ini merampok semua asupan vitamin kita, terutama vitamin C.

-Defisiensi Mineral
1.    Kalsium dan Fospor
Pada anak-anak, kekurangan mineral ini akan menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang, dan gigi. Penyakit rakhitis akan terjadi apabila kekurangan zat kapur dan kekurangan vitamin D. kekurangan pada orang dewasa akan menyebabkan terjadinya osteoporosis dan osteomalacia yaitu kedaan tulang rapuh dan lemah.
2.    Zat Besi
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia (kurang darah merah). Kuku yang rapuh juga disebabkan karena rendahnya kadar zat besi dalam tubuh. Hal ini karena zat besi merupakan mineral yang penting untuk mengatur pertumbuhan kuku. Kekurangan zat besi dalam jangka panjang , dapat menyebabkan bentuk kulit kuku mengalami kelainan dan bahkan berubah bentuk menjadi melengkung seperti sendok.
3.    Yodium

Yodium merupakan bagian dari hormon tiroid yang mengatur metabolisme basal. Kekurangan yodium akan menyebabkan pembesaran kelenjar gondok. Pembesaran kelenjar ini sering disebut sebagai goiter, struma, atau gondok. 
Catatan: Jangan lupa cantumkan sumber jika sudah mengambil materi di blog ini. Terimakasih.

Artikel Terkait

AKIBAT DEFISIENSI BERBAGAI JENIS VITAMIN DAN MINERAL BAGI KESEHATAN TUBUH
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email