- Kekurangan Vitamin A
Dalam tubuh vitamin A berperan dalam penglihatan/
mata, permukaan epitel, serta membantu proses pertumbuhan. Peranan retinol pada
penglihatan normal sangat penting karena daya penglihatan mata sangat
tergantung oleh adanya rodopsin, suatu pigmen yang mengandung retinol.
Kekurangan Vitamin A dapat mengakibatkan:
(a) Gangguan penglihatan
(b) Kerusakan Jaringan Epitel.
(c) Gangguan Pertumbuhan
- Kekurangan vitamin D
Kekurangan vitamin D mengakibatkan penyakit
rakhitis. Pada penyakit ini tulang-tulang tetap lunak, sehingga mudah berubah
bentuknya. Adapun akibat kekurangan Vitamin
D
· Ricetsia, penyakit karena defisiensi vitamin D sejak masa anak. Penulangan
tulang rawan menjadi tak sempurna sehingga bentuk ruas-ruas tulang menjadi
tidak wajar.
· Tetani,
(kejang otot)
· Osteomalacia,
Akibat Kekurangan Vitamin
Kekurangan vitamin C akan menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut.
Penyakit skorbut biasanya jarang terjadi pada bayi; bila terjadi pada anak-anak, biasanya pada usia setelah 6 bulan dan
dibawah 12 bulan. Gejala-gejala penyakit skorbut ialah terjadinya pelembekan
tenunan kolagen, infeksi, dan demam. Juga timbul sakit, pelunakan, dan
pembengkakan kaki bagian paha.
- Kekurangan vitamin B
1. Kekurangan vitamin B1 (Tiamin)
Mengakibatkan kurangnya nafsu makan. Kemudian akan
terjadi gangguan dalam alat pencernaan (sembelit) akibat menurunnya tonus dari
otot pada usus. Kekurangan yang agak hebat menyebabkan penyakit beri-beri.
2. Kekurangan B2 ( Riboflavin)
Vitamin ini berguna untuk pernafasan sel. Di samping
itu, vitamin ini berguna tubuh terutama pada anak-anak. Selain itu, jika
kekurangan konsumsi riboflavin dapat berdampak pada gangguan-ganguan jaringan
tubuh. Pada kornea akan tampak pembuluh-pembuluh darah halus , dan tumbuh luka
– luka pada bibir serta sudut mulut( seilosis ). Kekurangan riboflavin
(ariboflavinosis) merupakan penyakit yang umum ditemui, tetapi biasanya dianggap ringan, penyakitnya disebut
cheilosis dengan gejala : retak-retak pada kulit tangan dan kaki, di
sudut-sudut mulut (bibir), kerak-kerak pada kulit, bibir, dan lidah. Mulut
semakin hari semakin sakit.
3. Kekurangan niasin
(B3)
Kekurangan niasin yang parah setelah beberapa bulan
akan mengakibatkan pelagra dengan gejala spesifik; sakit tenggorokan, lidah,
dan mulut, serta terjadi dermatitis yang sangat khas yaitu pada tubuh yang
tidak tertutup seperti tangan, lengan, siku, kaki, kulit, serta leher.
4. Kekurangan vitamin B6
Dapat menyebabkan gejala kulit rusak, syaraf
motorik terganggu, dan kelainan pada darah. Pada bayi sering terjadi kekurangan
vitamin B6 karena mengkonsumsi susu kering yang telah kehilangan vitamin B6 ;
bayi tersebut menderita rangsangan syaraf, kejang, lemah badan, dan sakit
perut.
5. Kekurangan vitamin B12
- Kekurangan Vitamin E
Kekurangan vitamin E pada manusia gejala-gejalanya belum jelas.
Menurut percobaan terhadap binatang defisiensi tersebut menyebabkan kemandulan
baik pada betina maupun jantan. Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat
rendah, sel darah merah rusak dan terbelah. Proses pembelahan sel darah merah
ini disebut hemolisis eritrosit. Kondisi ini menyebabkan gangguan pada sistem
syaraf dan otot. Gejala yang dirasakan adalah kesulitan berjalan dan nyeri yang
menetap pada otot betis. Vitamin E tingkat rendah dalam darah dapat
meningkatkan risiko kanker tertentu paru-paru, payudara dan saluran pencernaan.
-Kekurangan Vitamin K
Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem
peredaran darah yang baik dan penutupan luka. Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan pembekuan darah
saat terjadi luka atau pendarahan.
1.
Jarang makan sayur dan buah segar
2. Dalam
waktu cukup lama mengalami stres berat atau kelelahan karena sering kerja
lembur.
3. Sakit
bronkitis atau baru saja dioperasi. Pada saat seperti ini kita cenderung
kehilangan selera makan.
4. Menderita
penyakit kronis seperti asma dan diabetes. Kekurangan vitamin dan mineral bisa
menyebabkan penyakit makin parah.
5. Penyakit
kronis mengubah cara kerja tubuh menyerap dan menggunakan vitamin dan mineral.
Jadi perlu tambahan dari suplemen.
6. Hamil
dan menyusui. Dalam keadaan hamil dan menyusui, ibu perlu tambahan vitamin dan
mineral untuk dibagi ke bayi.
7. Menderita
depresi. Ketika depresi, kita cenderung tidak makan dengan baik. Ini bisa
memperparah depresi karena kekurangan vitamin dan mineral bisa menyebabkan
depresi.
8. Merokok.
Sebab kebiasaan tidak sehat ini merampok semua asupan vitamin kita, terutama
vitamin C.
-Defisiensi Mineral
1.
Kalsium dan Fospor
Pada
anak-anak, kekurangan mineral ini akan menyebabkan gangguan pertumbuhan,
tulang, dan gigi. Penyakit rakhitis akan terjadi apabila kekurangan zat kapur
dan kekurangan vitamin D. kekurangan pada orang dewasa akan menyebabkan
terjadinya osteoporosis dan osteomalacia yaitu kedaan tulang rapuh dan lemah.
2.
Zat Besi
Kekurangan zat besi
dapat menyebabkan anemia (kurang darah merah). Kuku yang
rapuh juga disebabkan karena rendahnya kadar zat besi dalam tubuh. Hal ini
karena zat besi merupakan mineral yang penting untuk mengatur pertumbuhan kuku.
Kekurangan zat besi dalam jangka panjang , dapat menyebabkan bentuk kulit kuku
mengalami kelainan dan bahkan berubah bentuk menjadi melengkung seperti sendok.
3.
Yodium
Yodium merupakan bagian dari hormon tiroid yang
mengatur metabolisme basal. Kekurangan yodium akan menyebabkan pembesaran
kelenjar gondok. Pembesaran kelenjar ini sering disebut sebagai goiter, struma,
atau gondok.
Catatan: Jangan lupa cantumkan sumber jika sudah mengambil materi di blog ini. Terimakasih.
AKIBAT DEFISIENSI BERBAGAI JENIS VITAMIN DAN MINERAL BAGI KESEHATAN TUBUH
4/
5
Oleh
Wahid Priyono,S.Pd.