Friday 16 May 2014

Komponen Penyusun Sel Saraf dan Mekanisme Kerjanya

2.3  Komponen Penyusun Sel Saraf

Komponen penyusun sel saraf antra lain :
1.      Sel Saraf (neuron), Sistem saraf dibangun oleh triliunan sel saraf atau neuron. Sel saraf memiliki kepekaan terhadap rangsang dan mampu menghantarkannya. Sebuah sel saraf memiliki satu badan sel yang memiliki sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar tonjolan-tonjolan sitoplasma. Ada dua macam tonjolan sitoplasma, yaitu dendrite dan neurit. Dendrit merupakan tonjolan sitoplasma yang terletak pada badan sel, berfungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor atau dengan ujung-ujung akson dari neuron lain. Neurit (akson) merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang dan berfungsi menyalurkan impuls dari badan sel. Neurit dari beberapa sel saraf dibungkus oleh selaput mielin. Pembagian neuron yaitu :
Nama
Struktur
Fungsi
Neuron sensori
Badan selnya bergelombang membentuk ganglion. Aksonnya pendek, sedangkan dendritnya panjang
Membawa rangsangan ke system saraf pusat
Interneuron (neuron intermediet)
Dendritnya pendek dan aksonnya ada yang pendek dan panjang
Menerima rangsangan dari neuron sensori atau neuron intermediet yang lain.
Neuron motor
Dendrite pendek dan aksonnya panjang
Membawa/meneruskan system saraf pusat ke efektor
2.4 Mekanisme Kerja Saraf
Rangsangan yang diterima oleh saraf sensori dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis. Sinapsis merupakan titik pertemuan antara terminal neuron yang satu dengan lainnya.
a.       Penghantaran lewat sel saraf. Jika tidak ada penghantaran, dikatakan bahwa neuron dalam keadaan istirahat. Muatan listrik di luar membrane neuron adalah positif, sedangkan muatan listrik di dalam neuron adalah negative ( polarisasi ). Jika neuron dirangsang dengan kuat, maka permeabilitas membrane akan berubah. Akibatnya, polarisasi membrane berubah. Polarisasi mengalami pembalikan di lokasi tertentu. Kemudian proses pembalikan polarisasi diulang sehingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membrane neuron memulihkan keadaannya seperti semula. Selama masa pemulihan ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut. Waktu ini disebut periode refraktori.
b.      Penghantaran lewat sinapsis. Sinapsis adalah penghubung yang mengendalikan komunikasi antarneuron. Jika impuls tiba di tombol sinapsis, maka akan terjadi peningkatan permeabilitas membrane prasinapsis terhadap ion Ca. akibatnya, ion Ca masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membrane prasinapsis sambil melepaskan neurotransmitter ke celah sinapsis. Neurotransmitter membawa impuls ke membrane post-sinapsis. Setelah menyampaikan impuls, kemudian neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan membrane post-sinapsis, misalnya enzim asetilkolinesterase. Jika neurotransmitternya berupa asetilkolin, maka akan dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat. Kolin dan asam etanoat ini kemudian disimpan di gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi (Effendi, 2010 ).


Artikel Terkait

Komponen Penyusun Sel Saraf dan Mekanisme Kerjanya
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email