Zuchdi (2008: 28) menerangkan bahwa kompetensi afektif anak-anak terkait dengan
sekolah yang berwujud: sikap, nilai, kesadaran akan harga diri, motivasi,
minat, dan sebagainya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa dari faktor
tersebut adalah karakteristik dan latar belakang murid sendiri, seperti seks,
umur, status sosial ekonomi, capaian belajar, dan kepribadian. Di samping itu,
ada pengaruh yang terkait dengan suasana sekolah, seperti guru, suasana kelas,
materi kurikulum, dan strategi instruksional.
Kompetensi afektif yang difokuskan pada penelitian ini yaitu
mengenai sikap. Menurut kamus standar Bahasa Indonesia (Azman, 2001: 431), sikap
diartikan sebagai perbuatan yang berdasarkan pada pendirian, pendapat atau
keyakinan. Sedangkan menurut Rahayuningsih (2008: 1), sikap adalah suatu
bentuk dari perasaan, yaitu perasaan mendukung atau memihak (favourable) maupun perasaan tidak
mendukung (unfavourable) pada suatu
objek. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan
cara-cara tertentu, apabila dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki
adanya respon. Trow mendefinisikan sikap sebagai suatu kesiapan
mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat.
Disini Trow lebih menekankan pada kesiapan mental atau emosional seseorang
terhadap sesuatu objek. Sedangkan, Harlen mengemukakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kecenderungan seseorang untuk
bertindak dalam menghadapi suatu objek atau situasi tertentu.
Sementara itu Allport mengemukakan bahwa
sikap adalah sesuatu kesiapan mental dan saraf yang tersusun melalui pengalaman
dan memberikan pengaruh langsung kepada respons individu terhadap semua objek
atau situasi yang berhubungan dengan objek itu. Definisi sikap menurut Allport
ini menunjukkan bahwa sikap itu tidak mencul seketika atau dibawa lahir, tetapi
disusun dan dibentuk melalui pengalaman serta memberikan pengaruh langsung
kepada respons seseorang.
Cardno mendefinisikan sikap sebagai berikut: Attitude entails an existing predisposition
to response to social object which in interaction with situational and other
dispositional variables, guides and directs the overt behavior of the individual.
Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa dalam istilah kecenderungan (predisposition), terkandung pengertian arah tindakan yang akan
dilakukan seseorang berkenaan dengan suatu objek. Arah tersebut dapat bersifat
mendekati atau menjauhi. Tindakan mendekati atau menjauhi suatu objek (orang,
benda, ide, lingkungan, dan lain-lain), dilandasi oleh perasaan penilaian
individu yang bersangkutan terhadap
objek tersebut. Misalnya, ia menyukai atau tidak menyukainya, menyenangi atau
tidak menyenanginya, meneyetujui atau
tidak menyetujuinya. Djaali (2008: 116) menjelaskan bahwa sikap belajar ikut menentukan intensitas
kegiatan belajar. Sikap belajar yang positif akan menimbulkan intensitas
kegiatan yang lebih tinggi dibanding dengan sikap belajar yang negatif. Peranan
sikap bukan saja ikut menentukan apa yang dilihat seseorang, melainkan juga
bagaimana ia melihatnya.
Azwar mengemukakan bahwa salah satu fungsi
sikap bagi individu adalah fungsi instrumental atau fungsi manfaat. Maksudnya
adalah setiap individu akan bersikap positif terhadap hal-hal yang mendatangkan
manfaat bagi dirinya, dan bersikap negatif terhadap hal-hal yang tidak membawa
manfaat atau bahkan membahayakan dirinya. Menurut
Sardiman (2003: 28),
dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku, dan pribadi anak didik, guru harus
lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya. Untuk itu dibutuhkan kecakapan
dalam mengarahkan motivasi dan berpikir dengan tidak lupa menggunakan pribadi
guru itu sendiri sebagai contoh atau model. Lebih
lanjut, Sardiman (2003: 28)
mengungkapkan bahwa pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan
terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfer
of values. Oleh karena itu, guru tidak sekedar “pengajar”, tetapi
betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak
didiknya.
Tinjauan Pustaka Untuk Sikap Belajar Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar
4/
5
Oleh
Wahid Priyono,S.Pd.