--- Karakteristik Kobalt (Co)
Kobalt
dari bahasa jerman “ Kobold” yang
artinya buruk, kimia ini di temukan oleh seorang keturunan swedia, bernama
Georg Brandt pada tahun 1735, memiliki nomor atom 27. Kobalt merupakan logam
transisi, memiliki berat molekul 58,93g/mol, berbentuk padat pada suhu kamar,
berwarna abu-abu perak, memiliki titik didih 2.870 – 2.927 derajat celcius, titik leleh
1.495 derajat celcius, tidak berbau,
memiliki 2 bilangan valensi , yaitu cobaltous
(II) dan cobaltic (III),
merupakan oksidan yang kuat dan bisa menimbulkan api dan eksplosif bila terkena
panas. Tetapi bersifat stabil bila berada di udara, tidak larut dalam air,
serta bersifat reaktif oleh larutan asam. ( Rompas, 2010).
Unsur cobalt di alam selalu
didapatkan bergabung dengan nikel dan biasanya juga dengan arsenik. Mineral
cobalt terpenting antara lain Smaltite (CoAs2), cobalttite (CoAsS) dan Lemacite
( Co3S4 ). Sumber utama cobalt disebut “Speisses” yang merupakan sisa dalam
peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb. Unsur cobalt diproduksi ketika
hidroksida hujan, akan timbul hipoklorit sodium ( NaOCl). (Anggianto, 2011).
--- Sifat Kobalt (Co)
· Kobalt relatif tidak reaktif, meskipun ia larut lambat
sekali dalam asam mineral encer.
· Unsur kimia Kobalt juga merupakan suatu unsur dengan
sifat rapuh, agak keras dan mengandung metal serta kaya sifat magnetis yang
serupa setrika.
·
Mudah larut dalam asam – asam mineral encer
·
Kurang reaktif
·
Senyawanya umumnya berwarna
·
Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+
yang berwarna merah
·
Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan
hitam
·
Tahan korosi
- Penambahan unsur kobalt akan memperbaiki sifat
kekerasan baja. Kekerasan meningkat dan tahan aus serta stabil pada
suhu yang tinggi
( Anggianto, 2011)
Karakteristik dan Sifat-Sifat Spesifik Kobalt (Co)
4/
5
Oleh
Wahid Priyono,S.Pd.