Sunday 21 September 2014

Mengenal Kromium (Cr): Pengertian, Asal Muasal, Dan Manfaat Kromium

 KROMIUM (Cr)
Kromium adalah elemen yang secara alamiah ditemukan dalam konsentrasi yang rendah di batuan, hewan, tanaman, tanah, debu vulkanik, dan juga gas. Kromium terdapat di alam dalam beberapa bentuk senyawa yang berbeda (Ehsa.2012). Kromium terdapat dalam bijih tambang. Penambangan, peleburan dan penggunaan idustri cenderung meningkatkan kadarnya dalam lingkungan. Logam ini digunakan untuk membuat baja antikarat, berbagai aloi, dan pigmen. (Lu, 1994 : 363)

a.      Manfaat Kromium

Bagi  industri metalurgi, kromium berperan sebagai pencegah korosi, menghasilkan logam antara lain sebagai bahan komponen alloy, anodized allumunium, chrome plating, dan wood threathment. Kromium dalam jumlah kecil digunakan  sebagai water threathment ,katalisator, safety matches, copy machine toner, photographic chemical, magnetic tapes, pelapis pada spare part kendaraan bermotor, dan untuk stainless steel yaitu campuran 18% Cr, 8 % Ni, sedikit Mn, C, P, S, Si, dan Fe. Kromium digunakan juga untuk pembuatan alat orthopedi , sebagai radioisotope kromium yang bisa menghasikan sinar gamma untuk penandaan sel darah merah, serta sebagai penjinak sel tumor. Sedangkan untuk industry kimia, logam ini berguna sebagai bahan dasar pigmen cat, karena Cr mengandung komponen warna merah, kuning, orange, dan hijau. Sedang senyawa Cr (III) oksida sebagai metal polish anamel painting dan glass staining garam, Cr memberikan warna hijau jamrud pada gelas.

Hakekatnya,kromium akan meningkatkan temperature austenisasi. Pada jenis baja tahan karat dan tahan panas, Cr meningkatkan ketahanan korosi karena Cr bisa membentuk lapisan krom oksida dipermukaan baja, meningkatkan kemampuan kekerasan baja, kekuatan tarik, ketangguhan  dan tahan abrasi.Logam ini selain berfaedah bagi industry tetapi alam kenyataan Cr (III) merupakan mikronutrien bagi makhluk hidup. Hanya bila dalam dosis tinggi akan memberikan efek buruk bagi kesehatan.

Kromium (III) dibutuhkan untuk metabolisme hormone insulin dan  pengaturan kadar glukosa darah. Kromium terlibat dalam produksi insulin dan menghasilkan energy dari glukosa, sehingga logam itu merupakan kofaktor insulin. Apabila terjadi defisiensi Cr (III) bisa menyebabkan hiper glisemia, glukosaria, meningkatnya cadangan lemak tubuh, menurunnya berat badan tubuh, munculnya penyakit kardiovaskuler, menurunnya jumlah sperma, dan menyebabkan infertilitas. Kromium (III) banyak ditemukan pada pelbagai jenis makanan segar dan air minum. Makanan sumber Cr antara lain roti, biji – bijian, buah segar, daging, ikan dan minyak nabati.

Senada dengan ungkapan Rompes, menurut Cotton & Wilkinson, 2007 dalam Fauzi.2012, kromium (III) adalah nutrisi penting bagi manusia, jika kekurangan dapat menyebabkan penyakit jantung, gangguan metabolisme dan diabetes. Tetapi penyerapan terlalu banyak kromium (III) dapat menimbulkan efek kesehatan juga, untuk ruam kulit misalnya. Senyawaan kromium (III) banyak tedapat dalam bentuk kompleks oktahedral, seperti pada Cr2O3 atau [Cr(NH3)6]3+ 


Defisiensi Cr pada manusia biasanya dialami oleh bayi yang mengalami malnutris kalori protein dan pada usia lanjut dengan kemampuan rendah dlam toleransi gula. Defisiensi Cr bisa mengganggu metabolism glukosa, lemak dan protein serta mengganggu pertumbuhan. Ketika terjadi defisiensi Cr, maka kerja insulin menjadi kurang efektif sehingga kadar gula darah menjadi tinggi, (Rompas,2010).

Artikel Terkait

Mengenal Kromium (Cr): Pengertian, Asal Muasal, Dan Manfaat Kromium
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email