Sunday, 21 September 2014

Toksisitas Arsen (As) dan Dampak Paparan Arsen Terhadap Kesehatan

1.    Toksisitas Arsen
Keracunan arsen dapat berupa 3 bentuk, yaitu:                                                                                    
1.      Menghisap atau kontak dengan debu persenyawaan-persenyawaan arsen anorganik;
2.      Menghisap persenyawaan-persenyawaan arsen dengan zat air; dan
3.      Kontak dengan persenyawaan-persenyawaan arsen organik.


Gejala-gejala dan tanda-tanda penyakit untuk ketiga golongan keracunan ini berlain-lain. Persenyawaan arsen anorganik bersifat perangsang setempat kepada kulit dan selaput lendir, dan mungkin bersifat carcinogenic. Persenyawaan-persenyawaan arsen dan zat air berefek hemolitik terhadap darah sehingga mengakibatkan hemoglbinuri, anemi dan ikterus. Persenyawaan arsen organis dapat bekerja sebagai perangsang lokal namun dapat juga sistemik. (Suma’mur, 1984)
Racun arsen yang masuk ke dalam saluran cerna akan diserap secara sempurna dalam usus dan masuk ke aliran darah, disebar ke seluruh organ tubuh.

Sebagai suatu racun protoplasmic arsen melakukan kerjanya melalui efek toksik ganda yaitu:
a.    Arsen mempengaruhi respirasi sel dengan menghambat kerja enzim pernafasan
b.   Senyawa arsen dapat mempunyai tempat predileksi pada endotel darah sehingga meningkatkan permeabilitas yang patologis.
c.   Dalam darah arsen mengikat globulin darah sehingga dengan mudah mengikuti aluran darah ke berbagai organ penting tubuh seperti hati, ginjal, limpa, paru-paru dan saluran cerna, sehingga menyebabkan gangguan dalam organ-organ tersebut.
d.  Di dalam tulang arsen dapat menggantikan posisi fosfor karena kemiripan sifatnya dengan fosfor

2.    Dampak paparan arsen terhadap kesehatan

Dampak paparan arsen dapat dijumpai pada hamper seluruh organ tubuh manusia. Efek arsen pada mata adalah gangguan pengelihatan dan kontraksi mata pada bagian perifer sehingga mengganggu daya pandang (Visual Field) mata.

Pada kulit menyebabkan berwarna gelap (hiperpigmentasi), penebalan kulit (hyperkeratosis), timbul seperti bubul (clavus), infeksi kulit (dermatitis), dan mempunyai efek pencetus kanker (krcinogenic). Pada darah, menyebabkan kegagalan fungsi sum-sum tulang dan terjadinya pancytopenia (yaitu menurunnya jumlah sel darah perifer). Pada liver, mempunyai efek signifikan pada paparan cukup lama, berupa meningkatnya aktifitas enzim liver (enzim SGOT,SGPT, gam GT), ichterus (penyakit kuning), liver cirrhosis (jaringan hati berubah menjadi jarigan ikat dan acites (tertimbunnya cairan dalam ruang perut). Pada ginjal akan menyebabkan kerusakan ginjal berupa renal damage (terjadi ischemia dan kerusakan jaringan). Pada sluran pernafasan, akan menyebabkan timbulnya laryngitis (infeksi laryng), bronchitis dan infeksi brhoncus) dan dapat pula menyebabkan kanker paru. Pada pembuluh darah arsen dapat mengganggu fungsi pembuluh darah, sehingga menyebabkan penyakit arteriosclerosis (rusaknya pembuluh darah), portal hypertention (hipertensi karena factor pembuluh darah portal), edema paru-paru dan penyakit pembuluh darah perifer (ex: varises). Pada system reproduksi paparan arsen dapat mengakibatkan malformasi pada janin. Pada system immunologi, terjadi penurunan daya tahan tubuh/ penurunan kekebalan, akibat peka terhadap bahan karsinogen dan infeksi virus. Pada system sel, efek terhadap sel mengakibatkan rusaknya mitokondria dalam inti sel dan turunnya energy sel dan dapat juga mengakibatkan kematian sel. Pada saluran pencernaan arsen mengakibatkan perasaan mual, muntah serta nyeri perut (Sudarnaji,dkk dalam Nurhayati;2006)


Artikel Terkait

Toksisitas Arsen (As) dan Dampak Paparan Arsen Terhadap Kesehatan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email