Tuesday, 21 October 2014

Struktur dan Komponen Penyusun Pada Bunga

v Struktur Bunga

1.     Benang sari
Benang sari pada tumbuhan merupakan alat kelamin jantan.Seperti halnya dengan bagian -bagian bunga yang diuraikan dahulu.Benang sari pun merupakan suatu metamorfosis daun,yang bentuk dan fungsinya telah disesuaikan sebagai alat kelamin jantan.Metamorfosisnya masih dapat terlihat pada bunga jenis tertentu,misalnya bunga tasbih.Pada tumbuhan ini tajuk bunganya justru tidak begitu menarik,tetapi yang berwarna indah dan menarik adalah benang sarinya yang bersifat seperti tajuk bunga.
Pada benangsari dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :
Ø  Tangkai sari (filamentum),yaitu bagian yang berbentuk benang dengan penampang melintang yang umumnya berbentuk bulat.
Ø  Kepala sari (anther),yaitu bagian benang sari yang terdapat pada ujung tangkai sari. Bagian ini di dalamnya biasanya mempunyai 2 ruang sari (theca),masing-masing ruang sari semula terdiri atas dua ruangan kecil ( loculus atau loculumentum). Dalam ruang sari terdapat serbuk sari atau tepung sari (pollen),yaitu sel-sel jantan yang berguna untuk penyerbukan atau persanan.Adakalanya serbuk sari tidak terbentuk atau serbuk sari yang ada tidak mampu untuk mengadakan penterbukan. Benangsari yang demikian dinamakan benangsari yang mandul.
Ø  Penghubung ruang sari ( connectivum).Bagian ini merupakan lanjutan tangkai sari yang menjadi penghubung kedua bagian kepala sari (ruang sari) yang terdapat di kanan kiri penghubung ini. Walaupun telah dikemukakan bahwa semua bagian bunga,jadi juga benang sari,didukung oleh dasar bunga,tetapi tampaknya benang sari tidak selalu demikian duduknya. Mengenai duduknya benang sari dibedakan 3 macam,yaitu :
a.       Benang sari jelas duduk pada dasar bunga. Tumbuhan dengan bunga yang bersifat demikian oleh De Candolle dinamakan : Thalamiflorae,misalnya jeruk (Citrus sp).
b.      Benang sari tampak seperti duduk di atas kelopak,yang sering dapat kita lihat pada bunga yang perigin atau epigin.Tumbuhan demikian oleh DE CANDOLLE dinamakan : Calyciflorae,misalnya mawar ( Rosa hybrid Hort ).
c.       Benang sari tampak duduk di atas tajuk bunga. Tumbuhan yang demikian disebut : Corolliflorae,a.l anggota-anggota suku Boraginaceae,misalnya buntut tikus ( Heliotropium indicum L.)

2.     Serbuk sari
Butir serbuk sari atau mikrospora adalah hasil mikrosporogenesis,berupa tubuh yang simetris bilateral atau radial dan pada dindingnya terdapat bagian yang kurang kuat disebut aperture,ada yang bulat (pori) dan ada yang memanjang (kolpri). Dinding butir serbuk sari terdiri dari dua lapisan,yaitu intin yang lunak di bagian dalam,dan eksin yang keras diu sebelah luar. Eksin terbagi lagi menjadi neksin ( bagian yang tidak berlekuku ) dan seksin ( memiliki pola lekukan yang khas ).

3.     Karpel
Pada ginesium dapat dibedakan bagian bawah yang fertile ( bakal buah/ovarium ),bagian tengah yang steril ( tangkai putik/stilus,dan yang paling ujung (kepala putik/stigma). Bakal buah terdiri atas dinding bakal buah dan ruang bakal buah. Bakal biji/ovulum terdapat di daerah dinding bakal buah dalam disebut plasenta. Setiap karpel memiliki dua plasenta. Dinding bakal buah terdiri atas jaringan parenkimatis,serta jaringan vaskuler yang dilindungi oleh epidermis tabung serbuk sari.Jaringan – jaringan ini akan mengalami serangkaian perubahan histology setelah terjadi pembuahan. Tangkai dan kepala putik memiliki struktur khusus yang memungkinkan butir serbuk sari mampu berkecambah dan menembus ovulum. Stilus dapat berongga atau padat, di bagian dalam dapat di jumpai jaringan transmisi yang merupakan jalan bagi buluh serbuk sari untuk mencapai bakal biji. Stigma yang siap menerima butir sari dapat menghasilkan secret dalam jumlah besar ( stigma basah ) atau kurang menghasilkan secret ( stigma kering ). Butir sari berkecambah menghasilkan tabung sari yang kemudian tumbuh melalui tepi ronnga situs melalui jaringan transmisi.

4.      Bakal Biji
Setiap bakal biji melekat pada dinding ovarium dengan adanya tangkai bakal biji/funikulus yang mengandung berkas pembuluh. Bakal biji terdiri dari jaringan di tengah (nuselus),diingkari oleh integument dalam dan integument luar. Kedua integument mengelilingi suatu saluran yang bermuara di pori, disebut mikropil.Daerah nuselus, integument, dan funikulus berhubungan disebut kalaza, sering terletak berhadapan dengan mikropil. Tabung sari tumbuh melalui mikropil di saat fertilisasi.

Bakal biji mempunyai sistem pembuluh dan berhubungan dengan plasenta. Jika bakal biji punya 2 integumen,jaringan pembuluh dijumpai baik pada integument luar maupun integument dalam,atau hanya ada di integument luar saja. Jarang sekali system pembuluh pada nuselus. Jaringan pembuluh terutama berfungsi selama pemasakan biji. Distribusi kultikula pada bakal biji dan biji tersebut membrane suberin atau selaput suberin,selaput lemak,atau selaput semi permeabel. Pada spesies tertentu, integument di bagian epidermis dalam yang berdekatan dengan nuselus berubah menjadi lapisan nutritive, dinamakan tapetum integumen. Nuselus pada beberapa kelompok tumbuhan menjadi jaringan penimbun yang disebut perisperm. 


Artikel Terkait

Struktur dan Komponen Penyusun Pada Bunga
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email