Proses
pembelajaran memberikan ruang kepada peserta didik untuk mendapatkan
ilmu sebanyak-banyaknya. Selain itu, penguasaan materi merupakan hal
penting untuk memperoleh predikat/hasil belajar yang baik.
Penguasaan merupakan kemampuan menyerap arti dari
materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat
mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni
melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis
(Arikunto, 2003: 115).Sedangkan Awaludin (2008: 1)
menyatakan bahwa materi pelajaran adalah bahan ajar utama minimal yang harus
dipelajari oleh siswa untuk menguasai kompetensi dasar yang sudah dirumuskan
dalam kurikulum. Dengan materi pembelajaran, memungkinkan siswa dapat
mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runut dan sistematis,
sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan
terpadu.Materi pembelajaran merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan
guru untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.
Penguasaan materi merupakan hasil
belajar dari ranah kognitif. Hasil belajar dari ranah kognitif memiliki hirarki
atau bertingkat-tingkat. Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah: (1)
informasi non verbal, (2) informasi fakta dan pengetahuan verbal, (3) konsep
dan prinsip, dan (4) pemecahan masalah dan kreatifitas. Informasi nonverbal
dikenal atau dipelajari dengan cara penginderaan terhadap objek-objek dan
peristiwa-peristiwa secara langsung. Informasi fakta dan pengetahuan verbal
dikenal atau dipelajari dengan cara mendengarkan orang lain dan dengan jalan
membaca. Semuanya itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya,
konsep-konsep itu penting untuk membentuk prinsip-prinsip. Kemudian
prinsip-prinsip itu penting di dalam pemecahan masalah atau di dalam
krestivitas (Slameto, 1991: 13).
Hasil Belajar Ranah Kognitif = Penguasaan Materi Oleh Siswa
4/
5
Oleh
Wahid Priyono,S.Pd.