1.
Berjemur
di bawah sinar matahari pagi
Berjemur di bawah sinar matahari
pagi (kira-kira dari pukul 06:30-10.00) dapat mencegah risiko pengeroposan
tulang dan gigi. Berjemur ini dapat membantu mengaktifkan vitamin D di dalam
tubuh, sehingga tulang dan gigi menjadi lebih kuat serta terhindar dari
penyakit beri-beri.
2.
Mengonsumsi
makanan mengandung unsur Kalsium dan Kalium
Makanan mengandung unsur kalsium
(Ca) dan kalium (K) banyak kita jumpai di sekitar kita diantaranya daun bayam,
daun singkong, kubis, brokoli, ikan laut, ikan air tawar, udang, kepiting,
minyak ikan, daun pepaya, dan sebagainya. Unsur Ca dan K di dalam tubuh sangat
berperan penting untuk menjaga kebugaran tulang dan rangka anggota gerak tubuh
serta membantu dalam proses pembekuan darah, mencegah osteoporosis, mencegah anemia,
leukimia, thalasemia, serta mencegah gangguan pengroposan pada gigi seperti
gigi berlubang, dan sebagainya. Tips: Sebaiknya anda bisa menambahkan menu
makanan berkalsium dan berkalium pada menu makanan harian anda.
3.
Mengonsumi
air mineral (air putih)
Air merupakan sumber kehidupan. Di
dalam air yang kita konsumsi pasti terdapat oksigen terlarut. Air ini sangat
penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, mencegah pegal-pegal pada
sendi dan pertulangan. Sebaiknya anda konsumsi 8-10 gelas air (sekitar 2,4
Liter) air setiap harinya.
4.
Mengonsumsi
pisang dan makanan bervitamin lainnya
Pisang mengandung vitamin D serta
karbohidrat yang sangat baik untuk diet harian. Selain untuk menambah nutrisi
bagi para atlet olahraga, buah ini juga terbukti ampuh untuk membantu
memperkuat jaringan tulang dan gigi. Konsumsi juga vitamin lainnya yang
terdapat pada sayur dan buah yang mengandung seperti vitamin C sebagai
aktioksidan, vitamin E, vitamin A, B, dan K. Konsumsi buah pisang dapat anda
jadikan menu rutin harian untuk mencegah pengroposan tulang dan gigi anda.
5.
Olahraga
secara teratur dan berjalan kaki
Sepertinya sudah banyak yang tahu
fungsi dan manfaat olahraga bagi kebugaran tubuh. Olahraga sangat penting untuk
membakar lemak di dalam tubuh serta sebagai diet tambahan untuk mencegah
kelebihan berat badan, mencegah berbagai macam penyakit terutama jantung
koroner, stroke, diabetes, hipertensi, bahkan olahraga terbukti memperbaiki mood dan meningkatkan fungsi kerja otak
dan peredaran darah secara optimal. Selain itu, olahraga juga penting untuk
memperkuat dan menjaga agar tulang dan gigi tidak mengalami pengroposan sebelum
masa manula nantinya. Olahraga jalan kaki sangat direkomendasikan untuk
membentuk, memperkuat, memperbaiki, dan menambah jumlah/massa tulang secara
berkala (selain dari asupan jumlah makanan). Lebih daripada itu, ternyata jalan
kaki juga terbukti ampuh untuk mencegah penyakit osteoporosis (pengeroposan
tulang) terutama pada wanita yang rentan terhadap penyakit ini. Penampilan
tulang belakang seseorang yang normal juga sangat ditentukan dari sebesar apa
ia melakukan kegiatan olahraga untuk kepentingan tubuhnya.
6.
Menghindari
makanan bercuka dan minuman bersoda
Mengonsumsi makanan bercuka dan
minuman bersoda terbukti mempengaruhi kualitas kesehatan gigi serta tulang pada
manusia. Jika mengonsumsi makanan bercuka (makanan yang memiliki kadar asam
tinggi) secara berlebihan akan menimbulkan gigi berlubang, gigi menguning,
nekrosis pada selaput email gigi, bahkan pembengkakan dan gigi mudah berdarah.
Sementara itu, konsumsi minuman bersoda/air mati (seperti: fanta,
coca-cola,dll) juga sangat tidak baik untuk kesehatan tulang. Lebih baik anda
ganti minuman bersoda dengan air putih yang lebih aman dan baik bagi kesehatan
anda.
7.
Mengurangi
konsumsi makanan junk food dan fast food
Makanan junk food (makanan sampah) dan fast
food (makanan cepat saji) tidak baik bagi kesehatan, sebab kedua jenis
makanan ini tergolong makanan yang rentan mengandung senyawa kimia berbahaya
bagi tubuh; seperti penyedap rasa sintetik/buatan Monosodium Glutamate (MSG),
pengawet makanan sintetik (misal: Natrium benzoat), pemanis buatan (misal:
Aspartam, sakarin), serta mengandung pewarna buatan (misal: Tartrazin), serta
pengawet lainnya seperti boraks, formalin, dan sebagainya. Kedua makanan junk food (makanan sampah) dan fast food (makanan cepat saji) banyak
kita temui secara nyata pada makanan jajanan yang sehari-hari kita lihat seperti
ciki-ciki/snack, KFC, makanan bakso, mie
instan, sosis, dan lain sebagainya. Mungkin saat ini kita sangat senang dan
hobi mengonsumsi makanan junk food
dan fast food pada masa kini secara berlebih dan kini terlihat sehat-sehat
saja, tapi efek buruknya bagi kesehatan akan dirasakan ketika usia senja
(manula) nantinya, seperti tulang mudah mengeropos (osteoporosis), gigi mudah
rapuh, semangat dan fitalitas tubuh mudah mengendur, serta rentan mengalami penyakit
jantung, stroke, hipertensi, kegemukan/obesitas dan kencing manis sebagai
pemicu utama akibat banyak mengonsumsi kedua makanan tersebut. Maka dari itu,
kurangilah mengonsumsi makanan junk food
dan fast food dan lebih memperhatikan
kesehatan tubuh anda kini dan nanti dibandingkan dengan nafsu sesaat.
8.
Menghindari
rokok, narkoba, dan minuman beralkohol
Mengonsumsi rokok, narkoba dan
minuman beralkohol sudah menjadi kebiasaan buruk bagi sebagian masyarakat
Indonesia terlebih menimbulkan candu bagi pemakainya. Merokok dapat memicu
banyak penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) seperti pneumonia,
radang paru-paru, kanker paru-paru, dan sebagainya. Selain itu, merokok,
konsumsi narkoba serta minuman beralkohol terbukti dapat menimbukan penyakit
degeneratif seperti jantung koroner, stroke, darah tinggi (hipertensi),
kegemukan (obesitas), maupun diabetes. Oleh karena itu, kebiasaan buruk merokok
dapat merusak penampilan, terutama penampilan pada gigi dan aksesoris rongga
mulut lainnya. Orang perokok aktif dan pengonsumsi narkoba yang dihisap
memiliki risiko terkena penyakit kanker mulut, infeksi gusi akibat peradangan
oleh asap dan zat nikotin pada rokok, gigi perokok mudah berlubang, gigi perokok
tampak terlihat menguning, rentan terjadinya bau mulut, tulang mudah kropos,
dan sebagainya. Termasuk bagi para pengonsumsi minuman beralkohol, terlihat
bahwa gigi rentan mengalamai nekrosis dan penguningan, bau mulut (karena sifat
alkohol yang mudah menguap), tulang mudah kropos dan rentan mengalami berbagai
permasalahan sendi dan penulangan. Maka dari itu, mari stop/berhenti merokok,
berhenti menggunakan narkoba dan berhenti meminum alkohol yang sangat berbahaya
bagi kesehatan tubuh.
9.
Meminimalisir
penggunaan senyawa kimia obat secara berlebih
Penggunaan obat-obatan kimia secara
berlebih sangat tidak dianjurkan oleh kebanyakan ahli medis, terutama bagi
mereka yang menggunakan senyawa obat kimia tanpa melalui resep dokter.
Kebanyakan masyarakat kita sering berprilaku aneh, terkadang mengonsumsi obat
karena ingin lekas sembuh dengan dosis tinggi atau tidak mengikuti kaidah dan
resep/dosis yang dianjurkan. Akibatnya, banyak dari masyarakat kita yang
mengalami overdosis, bahkan kematian. Penggunaan senyawa obat kimia secara
berlebih dan terus-menerus juga tidak baik bagi kesehatan, terutama akan
mengganggu dan membebani fungsi organ ginjal, hati dan pankreas dalam
menetralisir racun obat yang masuk melalui peredaran darah sehingga jika racun
obat tidak dinetralisir dengan baik kemungkinan besar dapat menimbulkan
berbagai penyakit terutama diabetes, hipertensi, kegemukkan, stroke,
arterosclerosis/arteriosclerosis, jantung koroner (akibat penyumbatan pembuluh
darah koroner). Lebih dari pada itu, penyakit seperti pengeroposan pada tulang
dan gigi dapat terjadi akibat konsumsi obat kimia secara berlebih. Maka dari
itu, sebaiknya anda konsumsi obat sesuai resep dokter serta tidak berlebih
sangat penting untuk menyelamatkan organ penting di dalam tubuh anda. (Ditulis Oleh: Wahid Priyono, S.Pd –
Alumni Pendidikan Biologi Universitas Lampung).
Sumber
Referensi Pendukung:
Hidayat, A.A.A.
2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1.
Jakarta: Salemba Medika.
J, Sutrisno S. 1995. Masyarakat Yang Sehat. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Khomsan, A.
2006. Solusi Makanan Sehat. Jakarta :
PT Rajagrafindo.
McGowan, M.P. 2001. Menjaga Kebugaran
Jantung. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Ovedoff, D. 2003. Kapita
Selekta Kedokteran. Jakarta: Univesitas Trisakti.
Pearce, Evelyn. 1990. Anatomi dan
Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wahlroos, Sven. 1999. Komunikasi
Keluarga. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.
Zang, S.M dan Bailey N.C. 2004. Manual
Perawatan-Di-Rumah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
9 Cara Mencegah Pengeroposan Tulang dan Gigi Pada Anak dan Remaja
4/
5
Oleh
Wahid Priyono,S.Pd.