Monday 6 April 2015

Bagaimana Hubungan Antara Diabetes, Hipertensi, Obesitas, Jantung Koroner dan Stroke


Bagaimana Hubungan Antara Diabetes, Hipertensi, Obesitas, Jantung Koroner dan Stroke?

  • Kelima jenis penyakit seperti diabetes (kencing manis), hipertensi (tekanan darah tinggi), obesitas (kegemukkan), jantung koroner dan stroke semuanya saling berhubungan/berkaitan. Kelima penyakit ini saling menunjukkan komplikasi-komplikasi khusus yang membahayakan organ-organ penting tubuh.
  • Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit metabolik disebabkan karena banyak mengonsumsi makanan yang terlalu manis atau banyak mengandung pemanis buatan (terutama pemanis sintetik aspartam,yang biasanya terdapat pada minuman bersoda), sehingga saat terjadi pengubahan gula darah tidak berjalan baik, akibatnya kinerja hormon insulin pada pankreas tidak optimal. Efek lain dari banyaknya gula di dalam darah juga akan menimbulkan berat badan berlebih (over weigt) yang biasa disapa obesitas. Jika tubuh sudah mengalami obesitas, maka keadaan seseorang tersebut akan sulit bergerak, sehingga akan memicu timbulnya komplikasi dan penyakit lain seperti hipertensi, jantung koroner, bahkan stroke. Hipertensi umumnya menyerang pada orang usia lanjut (tua). Hipertensi disebabkan karena tekanan darah menjadi tidak normal (di atas 120) disebabkan biasanya karena stroke ringan, stroke eskemik, maupun stress berat, polusi, radikal bebas, faktor makanan yang tercemar bahan beracun, atau kemampuan jantung untuk memompa darah yang kurang optimal akibat terjadi penyumbatan pembuluh darah koroner di jantung. Jika efek hipertensi ini bisa berisiko pada pelemahan elastisitas pembuluh darah, maka otomatis pembuluh darah itu akan rentan terhadap penyumbatan dan pelemahan oleh kolesterol jahat (LDL) maupun lemak jahat. Akibat dari penyumbatan tersebut maka lemak maupun kolesterol jahat (LDL) akan menempel, menimbun dan melapisi pembuluh darah secara terus-menerus (berupa:plak), maka besar kemungkinan akan terjadi penyumbatan pembuluh darah baik di pembuluh darah perifer, pembuluh darah otak mapun di pembuluh darah koroner di jantung, bahkan arteriosclerosis.
  • Jika terjadi penyumbatan pembuluh darah di bagian otak, maka pada saat tekanan darah tinggi (hipertensi), maka pembuluh darah yang tersumbat tadi akan pecah akibat tekanan darah yang tidak normal/tinggi dan otomatis menyebabkan stroke. Stroke merupakan keadaan dimana seseorang mengalami kelumpuhan dari sebagian anggota tubuh akibat tidak tercukupinya  kadar oksigen terlarut pada darah, atau karena peredaran darah tersumbat dan pembuluh darah pecah pada bagian tubuh tertentu. Jika seseorang mengalami stroke maka akan sulit menjalankan rutinitas sehari-hari, bahkan aktivitas bergerak tidak bisa, berbicara terkadang tidak jelas dan sulit dimengerti.
  • Maka dari itu, memulai hidup sehat penting sejak usia dini. Intinya tidak merokok saja sudah mengurangi risiko penyakit yang akan menyerang tubuh. Mari biasakan diri untuk tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol atau minuman keras, tidak mengonsumsi narkoba, tidak mengonsumsi pil, obat-obat dan senyawa kimia berbahaya secara berlebih. 
  • Dan terutama penting melakukan banyak aktivitas bergerak (olahraga), makanan bergizi seimbang, menghindari stress, serta mengubah gaya hidup dalam suasana tenang, sehat dan bahagia. 


Artikel Terkait

Bagaimana Hubungan Antara Diabetes, Hipertensi, Obesitas, Jantung Koroner dan Stroke
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email