Friday 29 April 2016

Karakteristik Kadmium (Cd) Menurut Pakar TOKSIKOLOGI


Kadmium (Cd) pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan Jerman yang bernama Friedric Strohmeyer pada tahun 1817. Logam Cd ini ditemukan dalam bebatuan Calamine (seng karbonat). Nama cadmium sendiri diambil dari nama latin dari “calamine” yaitu “cadmina” (Pararaja, 2008).

Cadmium adalah metal berbentuk Kristal putih keperakan, Cd didapat bersama-sama dengan Zn, Cu, Pb dalam jumlah yang kecil (Slamet, 2000). Cadmium termasuk golongan II B table berkala dengan konfigurasi electron (Kr) 4d105s2. Unsur ini bernomor atom 48, mempunyai bobot atom 112,41 g/mol dan densitas 8,65 g/cm3. Titik didihnya dan titik lelehnya berturut-turut 7650C dan 320,90C. cadmium merupakan racun bagi tubuh manusia. Waktu paruhnya 30 tahun dan terakumulasi pada ginjal, sehingga ginjal mengalami disfungsi cadmium yang terdapat dalam tubuh manusia sebagian besar diperoleh melalui makanan dan tembakau, hanya sejumlah kecil berasal dari air minum dan polusi udara. Pemasukan Cd melalui makanan adalah 10 – 40 µg/hari, sedikitnya 50% diserap oleh tubuh (Ukhtyilma, 2010).

Seperti halnya unsur-unsur kimia lainnya terutama golongan logam Cd mempunyai sifat fisika dan sifat kimia tersendiri. Berdasarkan pada sifat-sifat fisikanya Cd merupakan logam yang lunak, ductile, berwarna putih seperti putih perak. Logam ini akan kehilangan kilapnya jika berada dalam udara yang basah atau lembab serta akan cepat mengalami kerusakan bila dikenai uap ammonia (NH3) dan sulfur hidroksida (SO2). Sedangkan berdasarkan pada sifat-sifat kimianya, logam Cd didalam persenyawaan yang dibentuknya pada umumnya mempunyai bilangan valensi 2+, sangat sedikit yang mempunyai bilangan valensi 1+ (Pararaja, 2008).

Cadmium terdapat di alam terutama dalam bijih timbale dan zink. Karenanya, logam ini banyak dilepaskan di daerah dekat tambang dan tempat peleburan logam-logam ini. Kadarnya di udara biasanya dalam pembuatan alok dan ram per meter kubik, tetapi dalam berjumlah beberapa milligram per meter kubik di tempat kerja tertentu. Kadarnya dalam air sangat rendah (sekitar 1 μg/l) kecuali di daerah yang tercemar. Sebagian besar makanan mengandung sejumlah kecil cadmium.  Padi-padian dan produk biji-bijian biasanya merupakan sumber utama Cd (Frank, 1994).


Daging, unggas, dan ikan mempunyai kadar Cd yang relative rendah, sedangkan kadar dalam hati, ginjal, dan kerang-kerangan jauh lebih tinggi. Kadarnya dalam lingkungan meningkat karena peleburan dan penggunaannya dalam industry. Suatu sumber lain adalah penggunaan sisa lampu kotor sebagai pupuk tanaman pangan. Selain dari sumber-sumber lingkungan ini, manusia dapat terpajan terhadap Cd melalui asap rokok, sedangkan  rokok sehari dapat melipatduakan asupan Cd. Mangkok piring keramik dengan banyak dekorasi dan mangkok piring yang pembakarannya tidak tepat merupakan sumber Cd yang lain. Pajanan di tempat kerja terjadi terutama di tempat peleburan (Frank, 1994).

Artikel Terkait

Karakteristik Kadmium (Cd) Menurut Pakar TOKSIKOLOGI
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email