Selenium adalah suatu unsur kimia
dalam tabel periodik yang memiliki lambang Se dan nomor atom 34. Ditemukan oleh
Berzellius pada tahun 1817, yang menemukannya bergabung bersama tellurium
(namanya diartikan sebagai bumi). Selenium adalah trace mineral yang sangat penting
bagi kesehatan yang baik tetapi diperlukan hanya dalam jumlah kecil
Menurut WHO dalam Ghani (2011) Orang
dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi, 55 mikrogram (mcg) selenium setiap hari.
Namun perempuan dewasa yang sedang hamil dianjurkan meningkatkan asupan
selenium menjadi 60 mcg per hari. Kebutuhan tersebut akan meningkat saat
seorang ibu harus menyusui, menjadi sebesar 70 mcg per hari.
Bayi dan balita
membutuhkan lebih banyak Selenium pada masa pertumbuhan Kebutuhan akan Selenium
bagi bayi usia 0–6 bulan adalah 10 mcg per hari dan 15 mcg per hari untuk anak
usia 6–12 bulan. ASI adalah sumber selenium terbaik. Selenium yang terdapat
dalam ASI tergantung pada asupan makan ibu dan tahap menyusuinya.
Selenium berbau bawang putih dan
didapatkan bersama-sama dengan Cu, Au, Ni dan Ag. Selenium di dapatkan antaralain
dalam industri gelas, kimia, plastik dan semikonduktor (slamet, 2000).
Selenium menunjukkan sifat
fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan sifat fotokonduktif,
yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan meningkatnya cahaya dari
luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar cahaya dengan energi yang
cukup).
Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna dalam produksi fotosel
dan exposuremeter untuk tujuan fotografi, seperti sel matahari. Di bawah titik
cairnya, selenium adalah semikonduktor tipe p dan memiliki banyak kegunaan
dalam penerapan elektronik . Selenium memiliki massa jenis 4.81 g/cm³, titik
lebur 494 K, titik didih 958 K. (ghani, 2011)
Manfaat Selenium
Selenium digunakan dalam xerografi
untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan lain-lain. Juga digunakan oleh
industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan untuk membuat kaca dan lapisan
email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai tinta fotografi dan
sebagai bahan tambahan baja tahan karat. (Ghani, 2011)
Manfaat (kegunaan/fungsi) Selenium bagi tubuh
antara lain:
·
Menangkal radikal bebas
Tubuh setiap orang memiliki kemampuan untuk melawan radikal
bebas yang bisa menghancurkan sel dan menimbulkan berbagai penyakit kronis
seperti kanker, penyakit jantung dan penuaan dini. Di dalam tubuh, selenium
bekerja sama dengan vitamin E sebagai zat antioksidan untuk memperlambat
oksidasi asam lemak tak jenuh.
·
Meningkatkan kekebalan tubuh
Selenium diketahui memperbaiki sistem imunitas (kekebalan
tubuh) dan fungsi kelenjar tiroid. Hasil penelitian belakangan ini yang
memastikan bahwa selenium dapat mencegah kanker (termasuk kanker kulit akibat
paparan matahari) menambah pamornya sebagai mineral yang bermanfaat besar untuk
meningkatkan fungsi kekebalan tubuh manusia.
·
Mempertahankan elastisitas
Bersama vitamin E, selenium berfungsi mempertahankan
elastisitas jaringan dan bila kadar selenium berkurang maka tubuh akan
mengalami penuaan dini, yaitu kondisi sel yang rusak sebelum waktunya.
(Ghani.2011)
Karakteristik serta Kegunaan Selenium dalam Bidang Kehidupan
4/
5
Oleh
Wahid Priyono,S.Pd.