Toksisitas
Merkuri--------Ion merkuri menjadi
toksik karena terjadinya proses presipitasi protein menghambat aktivitas enzim
dan bertindak sebagai bahan yang korosif. Efek toksisitas merkuri pada manusia
bergantung pada bentuk komposisi merkuri , jalan masuknya ke tubuh dan lamanya
berkembang.
Semua komponen merkuri
baik dalam bentuk metal ataupun dalam bentuk alkil yang masuk kedalam tubuh
manusia secara terus menerus akan menyebabkan kerusakan permanen pada otak,
hati dan ginjal ( roger 1994 dalam alfian, 2006).
Menurut merry, toksisitas
merkuri berbeda sesuai bentuk kimianya,
misalnya merkuri inorganik bersifat toksik pada ginjal, sedangkan merkuri
organik seperti metil merkuri bersifat
toksis pada sistim syaraf pusat. Karena itu, maka dikenal 3
bentuk merkuri, yaitu:
1. Merkuri
elemental (Hg): terdapat dalam gelas termometer, tensimeter air raksa, amalgam
gigi, alat elektrik, batu batere dan cat. Juga digunakan sebagai katalisator
dalam produksi soda kaustik dan desinfektan serta untuk produksi klorin dari sodium klorida.
2. Merkuri
inorganik: dalam bentuk Hg++ (Mercuric) dan Hg+ (Mercurous) Misalnya:
a. Merkuri klorida (HgCl2)
termasuk bentuk Hg inorganik yang sangat toksik, kaustik dan digunakan sebagai
desinfektan
b.
Mercurous chloride
(HgCl) yang digunakan untuk teething
powder dan laksansia (calomel)
c.
Mercurous fulminate
yang bersifat mudah terbakar.
3. Merkuri
organik: terdapat dalam beberapa bentuk,
a.l. :
a. Metil merkuri dan etil merkuri
yang keduanya termasuk bentuk
alkil rantai pendek dijumpai sebagai
kontaminan logam di lingkungan. Misalnya
memakan ikan yang tercemar zat tsb dapat menyebabkan gangguan neurologis dan kongenital.
b. Merkuri
dalam bentuk alkil dan aryl rantai
panjang dijumpai sebagai antiseptik dan
fungisida.
Sesuai dengan sifat kimia tersebut,
maka dapat diketahui bahaya utama
merkuri terhadap kesehatan antara lain:
1. Merkuri
elemental (Hg)
a.
Inhalasi: paling sering
menyebabkan keracunan
b.
tertelan ternyata tidak
menyebabkan efek toksik karena
absorpsinya yang rendah kecuali jika ada fistula atau penyakit
inflamasi gastrointestinal atau jika
merkuri tersimpan untuk waktu lama di saluran gastrointestinal.
c.
Intravena dapat
menyebabkan emboli paru.
Karena
bersifat larut dalam lemak, bentuk merkuri ini mudah melalui sawar otak
dan plasenta. Di otak ia akan berakumulasi di korteks cerebrum dan cerebellum dimana ia akan
teroksidasi menjadi bentuk merkurik (Hg++ )
ion merkurik ini akan berikatan dengan
sulfhidril dari protein
enzim dan protein seluler sehingga
menggangu fungsi enzim dan transport sel. Pemanasan logam merkuri membentuk uap
merkuri oksida yang bersifat korosif pada kulit, selaput mukosa mata, mulut,
dan saluran pernafasan.
2. Merkuri
inorganik:
a.
Sering diabsorpsi melalui gastrointestinal, paru-paru dan
kulit.
b. Pemaparan akut dan kadar tinggi dapat menyebabkan gagal
ginjal sedangkan pada pemaparan kronis
dengan dosis rendah dapat menyebabkan proteinuri, sindroma nefrotik dan
nefropati yang berhubungan dengan gangguan imunologis.
3.
Merkuri organik:
terutama bentuk rantai pendek alkil (metil merkuri) dapat menimbulkan
degenerasi neuron di korteks cerebri dan cerebellum dan mengakibatkan parestesi
distal, ataksia, disartria, tuli danpenyempitan lapang pandang. Metil
merkuri mudah pula melalui plasenta dan
berakumulasi dalam fetus yang mengakibatkan kematian dalam kandungan dan
cerebral palsy (merry,2004)
TOKSISITAS MERKURI MENURUT PARA AHLI TOKSIKOLOGI
4/
5
Oleh
Wahid Priyono,S.Pd.