Oleh: Wahid Biyobe :)
Berikut ini akan dijelaskan mengenai Kriteria Air Bersih--Kriteria Secara Kimiawi (Kemis) Dan Fisik+Kriteria Bakteriologis
(a). Kriteria Secara Kimiawi (Kemis)
Dan Fisik
Analisa secara kimiawi dalam pengujian persediaan air bersih sangatlah
berguna dalam banyak hal. Sehubungan dengan persediaan air melalui pipa,
perhatian banyak ditujukan pada pencarian dan perkiraan adanya bahan-bahan
kimia yang bersifat racun dan beberapa bahan yang dapat menimbulkan kesulitan
dalam penyediaan air pipa (piped water).
Karena air begitu penting untuk kehidupan, kita harus memikirkan sumbernya
dan lingkungan kita untuk menghindari adanya malapetaka. Kita harus menjaga
sumber air itu jangan sampai terkontaminasi oleh zat-zat berbahaya dan polutan.
Polutan yang terbawa air dapat menghancurkan sel-sel dalam tubuh kita.
Sangat disayangkan adanya kenyataan bahwa air yang didesinfeksi dengan
bahan kimia menyebabkan orang menderita sakit. Dalam artikel ”Chlorine-The
Chemical” di New York Newsday, 19
Juni 1995 disebutkan bahwa: Klorin yang digunakan di New York City untuk
membunuh organisme dalam air minum, ternyata juga dapat mengancam kesehatan.
Suatu studi mengungkapkan bahwa penggunaan air yang mengandung produk
klorin pada bahan alami seperti daun-daunan dan ranting-ranting menyebabkan
kanker rektal dan kandung kemih, spina bifida dan anensefali.
Bahaya produk dari klorin seperti trihalometan (THM), telah menimbulkan
pertanyaan apakah cara yang digunakan di New York City untuk mendesinfeksi
kuman dalam air sudah aman. Sebagai contoh THM merupakan kloroform yang sering
terdapat dalam air minum.
Problem
air minum dari sistim publik tidak eksklusif untuk New York City saja. Untuk kita semua,
dimanapun kita tinggal, kita rentan terhadap polutan yang mencemari lingkungan.
Jika lingkungan kita bersih, kita tidak perlu memerlukan zat kimia lagi untuk
menjaga kualitas air kita.
(b). Kreteria Bakteriologis
Organisme merupakan petunjuk adanya pencemaran kotoran (faeces). Bahaya terbesar sehubungan
dengan air minum adalah bila air tersebut telah tercemar oleh bahan buangan
atau kotoran manusia (tinja). Bagi penduduk yang bermukim di sekitar air
sungai, umumnya mereka membuang kotoran tinjanya secara sembarangan di
sepanjang aliran sungai. Bagi penderita disentri atau demam usus, air tersebut
mungkin mengandung bibit-bibit penyakit yang masih hidup. Meskipun metode-metode
modern telah memungkinkan penemuan bakteri-bekteri penyebab penyakit tersebut
di dalam saluran pembuangan dan saluran terusan dari pembuangan. Biasanya untuk
mengetahui jenis bakteri apa yang terkandung di dalam air, seorang peneliti
menggunakan uji koliform untuk mengetahui keberadaan bakteri jenis apa yang
mungkin saja mencemari sampel air yang akan diuji.
Uji coliform yaitu suatu uji coba yang dilakukan terhadap sampel air
tertentu untuk mengetahui bahwa suatu sampel air mengandung mikroorganisme
pathogen atau tidak. Uji ini dilakukan untuk melihat ada atau tidak adanya
bakteri Eschercia colli yang hidup
pada air tertentu. Uji coliform ada tiga teknik/tahap yang harus dilakukan
yaitu diantaranya: uji penduga, uji penguat, dan uji pelengkap.
Pertama, uji penduga yaitu memperkirakan terlebih dahulu kira-kira bakteri
apa yang terdapat pada sampel air yang akan diuji coliform tersebut. Dan yang
kedua uji penguat yaitu kita sudah mengetahui bahwa di dalam sampel tersebut
ada jenis bakteri A misalnya, maka kita selanjutnya dapat memperbanyak bakteri
itu (isolasi bakteri) pada media air tertentu untuk memperoleh koloni-koloni
bakteri secara lengkap (uji pelengkap).
Selain kreteria-kreteria di atas, air bersih yang belum tercemar oleh
bahan-bahan lain, maka akan memiliki tampak/tekstur air yang bening, tidak
adanya endapan/warnanya berubah akibat pencemaran air, tidak berasa dan berbau
serta tidak mengandung bahan yang tersuspensi atau kekeruhan (termasuk bahan
kimia di dalamnya).
Catatan penting: Untuk menambah wawasanmu, bisa juga membaca artikel penunjang di: ---> http://wahid-biyobe.blogspot.com/2013/04/persentase-dan-pentingnya-kebutuhan-air_15.html
Jika artikel tulisan ini bermanfaat, silahkan berikan komentar di bawah, thanks :)
Catatan penting: Untuk menambah wawasanmu, bisa juga membaca artikel penunjang di: ---> http://wahid-biyobe.blogspot.com/2013/04/persentase-dan-pentingnya-kebutuhan-air_15.html
Jika artikel tulisan ini bermanfaat, silahkan berikan komentar di bawah, thanks :)