Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 NATAR LAMPUNG SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL STAD TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Wahid Priyono, Pramudiyanti Pramudiyanti, Rini Rita T. Marpaung Abstract This research aims to know the effect of STAD model towards learning achievement and student’s cooperative activity. The design of this research was pretest-posttest with non-equivalent. The subject of this research were students in the class VIII B  and VIII D , choosen by using purposive sampling. This research used quantitatif and qualitatif data. The quantitative data was obtained from cognitive achievement and analyzed statistic by U-test. The qualitative data was the description of student’s cooperative activities. The result showed that STAD model improves student’s achievement in experiment class by average gained about 0.58. The average gain of achievement in cognitive indicator C1 (0.81) and C2 (0.44). The activity of student’s cooperative in all observed aspects had moderate level that was 67.18 %. Therefore, the...

Komposisi Bahan di Dalam Sabun Padat Maupun Sabun Cair

KOMPOSISI SABUN Achmad (2009) mengemukakan bahwa sabun adalah senyawa garam dari asam lemak tinggi, seperti natrium stearat, C 17 H 35 COO - Na + . Aksi pencucian dari sabun banyak dihasilkan dari kekuatan pengemulsian dan kemampuan menurunkan tegangan permukaan dari air. Selajan dengan hal tersebut, Wasitaatmadja (1997: 98-100) berpendapat bahwa sabun konvensional yang dibuat dari lemak dan minyak alami dengan garam alkali serta sabun deterjen saat ini yanng dibuat dari bahan sintetik, biasanya mengandung surfaktan, pelumas, antioksidan, deodoran, pewarna, parfum, pengontrol pH, dan bahan tambahan khusus. §  A.     Surfaktan Surfaktan adalah bahan terpenting dari sabun. Lemak dan minyak yang dipakai dalam sabun berasal dari minyak kelapa (asam lemak C12), minyak zaitun (asam lemak C16-C18), atau lemak babi. Penggunaan bahan yang berbeda akan menghasilkan sabun yang berbeda secara fisik dan kimia. Ada sabun yang cepat berbusa namu airnya terasa kasar, namun a...

EFEK SAMPING SABUN PADA KULIT MANUSIA

Menurut Wasitaatmadja (1997: 100-103) bahwa sabun digunakan untuk membersihkan kotoran pada kulit, baik kotoran yang larut dalam air maupun kotoran yang larut dalam lemak. Namun, penggunaan sabun juga dapat mengakibatkan efek samping bagi tubuh, berupa:     v   Daya Alkalinisasi Kulit Daya Alkalinisasi sabun dianggap sebagai faktor terpenting dari efek samping sabun. Reaksi basa yang terjadi pada sabun konvensional melepaskan ion OH sehingga pH larutan sabun berada di antara 9 hingga 12. Hal ini diduga sebagai penyebab iritasi pada kulit. Alkalinisasi dapat menimbulkan kerusakan kulit bila kontak dengan kulit berlangsung lama, proses pembilasan yang kurang sempurna, serta daya absorpsi kulit terhadap sabun.    v   Daya Pembengkakan dan Pengeringan Kulit Kontak antara kulit dengan air (pH 7) dalam waktu lama akan menyebabkan lapisan tanduk membengkak akibat kenaikan permeabilitas kulit terhadap air. Cairan yang mengandung sabun dengan p...