Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2014

Apa Itu Model Pembelajaran kooperatif NHT (Numbered Head Together) ???

Pembelajaran kooperatif   NHT ( Numbered Head Together ) merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik.   Menurut Trianto (2010:82) pembelajaran kooperatif   NHT ( Numbered Head Together ) atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional.   Numbered Head Together (NHT) pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Model pembelajaran kooperatif   NHT ( Numbered Head Together ) memberi   kesempatan kepada siswa untuk membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat serta mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka (Lie, 200...

Strategi 4 Fase sebagai Sintaks Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together)

Dalam penggunaan model pembelajaran NHT ( Numbered Head Together ) ada beberapa fase/sintaks/langkah-langkah yang harus ditempuh oleh guru. Menurut Trianto, (2010: 82-83) dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa di dalam ruang kelas saat proses pembelajaran menggunakan model NHT, guru harus menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT sebagai berikut: a.      Fase 1: Penomoran Dalam fase ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. b.     Fase 2: Mengajukan pertanyaan Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa.   Pertanyaan dapat bervariasi.   Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat tanya.   Misalnya, “Berapakah jumlah gigi orang dewasa?”   Atau berbentuk arahan, misalnya “Pastikan setiap orang mengetahui 5 buah   kota provinsi yang terletak di Pulau Sumatera.” c.      Fase 3: Berpikir...

Kriteria Penguasaan Konsep Siswa dalam Pembelajaran

Ada beberapa kriteria suatu konsep telah dikuasai oleh siswa dalam proses pembelajaran. Untuk mengetahui apakah siswa telah mengetahui suatu konsep, setidaknya ada empat hal pokok yang dapat diperbuatnya, menurut Hamalik (2006:166)., yaitu meliputi : 1.       Menyebutkan nama contoh-contoh konsep bila dia melihatnya. 2.       Menyatakan ciri-ciri ( properties ) konsep tersebut. 3.       Memilih, membedakan antara contoh-contoh dari yang bukan contoh. 4.       Mampu memecahkan masalah yang berkenaan dengan konsep tersebut

Mengenal Media Audio-Visual

Apa itu Media Audio visual ???   Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, dkk. 2005:6).   Gagne dan Brigs   (dalam Arsyad, 2007:4) menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruktusional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association Of Education and Communication Technology/ AECT) di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk men...

Keunggulan dari Penggunaan Media Audio-Visual dalam Pembelajaran

Media pembelajaran paling besar pengaruhnya bagi indra dan lebih dapat menjamin pemahaman siswa dalam menangkap materi yang disampaikan oleh guru. Orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarnya ( audio-visual ). Media audio visual adalah media yang audible artinya dapat didengar dan media yang visible artinya dapat dilihat dengan indera mata. Media audio visual gunanya untuk mengoptimalkan cara berkomunikasi lebih efektif dan menyenangkan.     Menurut Suleiman (1988 :12) ada beberapa faktor dalam filsafat dan sejarah pendidikan yang kita ketahui, tepatnya pengetahuan disalurkan ke otak melalui satu indera atau lebih. Banyak ahli berpendapat bahwa 75% dari pengetahuan manusia sampai ke otaknya melalui mata dan yang selebihnya melalui pendengaran dan indera-indera yang lain Suheri (2006: 30) mengemukan bahwa keunggulan dari penggu...

Bentuk-Bentuk Media Pembelajaran Interaktif di Dunia Pendidikan

Ada berbagai macam bentuk media pembelajaran. Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.   Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam: 1.       Media audio, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, kaset, dan piringan hitam. 2.       Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai), foto, gambar atau lukisan, cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun. 3.       Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua (Djamarah dan Zain, 2006 :140-141).

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

Dalam buku yang berjudul Cooperative Learning, oleh Lie menyatakan bahwa sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur adalah sistem pembelajaran gotong royong atau cooperative learning . Lebih lanjut menurut Rustaman (dalam Intan 2013: 10), pembelajaran kooperatif merupakan salah satu pengembangan pembelajaran yang berasal dari teori kontruktivisme karena mengembangkan struktur kognitif untuk membangun pengetahuan sendiri melalui berpikir rasional. Teknik belajar mengajar think-pair-share merupakan salah satu teknik belajar mengajar yang dikembangkan oleh Frank Lyman sebagai struktur kegiatan pembelajaran Cooperative Learning. Teknik ini memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiriserta bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan dari teknik think-pair-share ini adalah optimalisasi partisipasi siswa. Dengan metode klasikal yang memungkinkan hanya satu siswa maju dan membagikan hasi...

Hasil Belajar Ranah Kognitif = Penguasaan Materi Oleh Siswa

Proses pembelajaran memberikan ruang kepada peserta didik untuk mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya. Selain itu, penguasaan materi merupakan hal penting untuk memperoleh predikat/hasil belajar yang baik.  Penguasaan merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2003: 115).Sedangkan Awaludin (2008: 1) menyatakan bahwa materi pelajaran adalah bahan ajar utama minimal yang harus dipelajari oleh siswa untuk menguasai kompetensi dasar yang sudah dirumuskan dalam kurikulum. Dengan materi pembelajaran, memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runut dan sistematis, sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.Materi pembelajaran merupakan informasi, alat, dan teks yang di...

6 Jenis Prilaku Ranah Kognitif Menurut Sudijono (2008: 50-52)

Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Menurut Sudijono (2008: 50-52), ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut: 1.       Pengetahuan ( knowledge ) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali ( recall ) atau mengenali kembali tentang nama istilah, ide, gejala, rumus-rumus dan sebagainya tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. 2.       Pemahaman ( comprehension ) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai sisi. Seorang siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan kata-katanya sendiri. 3.       Penerapan atau aplikasi ( application ) adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau mengguna...

Empat Kategori Bahan Ajar Menurut Depdiknas (2008:13)

Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu bahan cetak ( printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet , wallchart, foto/gambar, model/maket.   Bahan ajar dengar ( audio ) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar ( audio visual ) seperti   video compact disk, film.   Bahan ajar multimedia interaktif ( interactive teaching material )   seperti CAI ( Computer Assisted Instruction ), compact disk (CD) multimedia pembelajarn interaktif, dan bahan ajar berbasis web ( web based learning materials ) (Depdiknas, 2008: 13).

Komponen dan Cara Penyusunan Bahan Ajar Cetak

Pendapat dari Ballstaedt bahwa dalam penyusunan  bahan ajar cetak harus memperhatikan beberapa komponen sebagai berikut:  1.       Susunan tampilan harus memperhatikan beberapa hal berikut: urutan yang mudah, judul yang singkat, terdapat daftar isi, struktur kognitifnya jelas, rangkuman, dan   tugas pembaca. 2.       Bahasa yang mudah dengan memperhatikan beberapa hal berikut: mengalirnya kosa kata, jelasnya kalimat, jelasnya hubungan kalimat, kalimat yang tidak terlalu panjang. 3.       Menguji pemahaman dengan memperhatikan beberapa hal berikut:   menilai melalui orangnya,   cheklist untuk pemahaman. 4.       Stimulan, yang menyangkut: enak tidaknya dilihat, tulisan mendorong pembaca untuk berpikir, menguji stimulan. 5.       Kemudahan dibaca dengan memperhatikan beberapa hal berikut: keramahan terhadap mata (huruf ya...

Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Bahan Ajar Brosur dalam Proses Pembelajaran

Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penggunaan Bahan Ajar Brosur dalam Proses Pembelajaran A.         Petunjuk Pengisian 1.        Bacalah pertanyaan atau pernyataan di bawah ini dengan teliti. 2.        Berikan tanda check list (√ ) pada kolom pada salah satu pilihan jawaban yang menjadi jawaban kalian . Keterangan : S = setuju                               TS = tidak setuju 3.        Apapun jawaban yang di berikan tidak akan mempengaruhi nilai Biologi , oleh sebab itu jawablah dengan jujur. Kelas:      ............................................................... ... B.         Pernyataan-pernyataan No. Pernyataan-pernyat...

11 Manfaat Sarapan Pagi Bagi Kesehatan Tubuh

Sebelum berangkat bekerja, dinas, ke kampus, atau sekolah alangkah baiknya sarapan pagi terlebih dahulu. Inilah anjuran yang sangat bagus untuk memulai kehidupan yang sehat dan berkualitas. Terkadang banyak orang yang meremehkan sarapan pagi, sehingga banyak diantara mereka yang menderita berbagai macam penyakit, semisal penyakit maag, migren, sakit kepala, dan sebagainya. Menjaga kesehatan adalah aset berharga untuk masa depan. Kesehatan juga dianggap sebagai investasi di masa yang akan datang. Kalau tidak mau memulai kesehatan dari sekarang, lantas kapan lagi? Saya sendiri selama ini tidak pernah ketinggalan sarapan pagi, dan saya tidak pernah sakit-sakitan (bahkan saya tidak pernah masuk dan dirawat ke rumah sakit akibat kesehatan menurun,hingga saat ini). Trik saya adalah menjaga sarapan pagi dan menjadi kunci hidup sehat. Baiklah, saya akan menjelaskan 13 manfaat sarapan pagi bagi kesehatan tubuh. 1. Melancarkan saluran pencernaan Sarapan pagi mampu melancarkan saluran pen...